Berita Viral

Kondisi Uang Sisa Rp 9,6 Miliar yang Digondol Anggun Sopir Bank Jateng Jadi Sorotan

Nasib uang sisa yang digondol Anggun Tyas, sopir Bank Jateng Cabang Wonogiri, kini menjadi sorotan.

Editor: Musahadah
kolase tribun solo/istimewa
MALU - Anggun Tyas, sopir bank Jateng yang gondol Rp10 miliar. Setelah dibelanjakan, akhirnya tersisa Rp 9,6 miliar. Begini kondisinya sekarang. Foto kanan: ilustrasi uang. 

SURYA.co.id - Kondisi uang sisa yang digondol Anggun Tyas, sopir Bank Jateng Cabang Wonogiri, kini menjadi sorotan.

Anggun Tyas diketahui membawa kabur uang Rp 10 miliar yang diambil dari kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Surakarta pada Senin (1/9/2025). 

Dalam pelariannya, Anggun membelanjakan sekira Rp 400 juta dari uang yang digondolnya itu, sehingga tersisa Rp 9,6 miliar. 

Lalu, dimana uang Rp 9,6 miliar setelah Anggun ditangkap di Gunungkidul, Yogyakarta pada Senin (8/9/2025), itu kini? 

Kuasa hukum Bank Jateng, Boyamin Saiman, mengatakan uang itu telah diamankan penyidik Mapolresta Solo. 

Baca juga: Kesombongan Anggun Sopir Bank Jateng yang Gondol Uang Rp 10 M, Mau Bikin Garasi untuk 300 Mobil

"Pertama-tama, saya memberikan apresiasi. Karena gerak cepat penyidik, pelaku berhasil ditangkap dan yang utama barang bukti mendekati 100 persen bisa diamankan, sekitar 97 persen."

"Artinya kerugian Bank Jateng menjadi minimalis. Bahkan kalau diasuransikan, bisa semakin ringan,” ujar Boyamin di Mapolresta Solo, Senin (22/9/2025), dilansir TribunSolo.com.

Meski uang itu kini menjadi barang bukti dan tidak bisa diputar, hal itu merupakan risiko yang wajar dan dapat diterima pihak bank.

Adapun kedatangan Boyamin Saiman ke Mapolresta Solo untuk berkoordinasi dengan penyidik terkait teknis pengamanan barang bukti senilai Rp9,6 miliar.

Boyamin menjelaskan, setelah Anggun diamankan beserta barang bukti, uang itu dititipkan kembali ke pihak bank.

Untuk mengurangi risiko, Bank Jateng mengusulkan agar dana tidak disimpan secara fisik, melainkan dialihkan ke rekening penampungan khusus.

"Uang ini jumlahnya sangat besar, Rp10 miliar. Kalau disimpan begitu saja, jangankan Rp10 miliar, satu miliar pun tidak nyaman."

"Maka tadi kami minta izin kepada penyidik agar bisa dimasukkan ke rekening penampungan. Dengan begitu, lebih aman dan lebih terkontrol," urainya.

Belakangan diketahui, uang Rp10 miliar yang dibawa kabur Anggun itu hendak digunakan untuk pengisian mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri.

Boyamin menyebut, Anggun telah lama memantau pola distribusi uang di Bank Jateng Cabang Wonogiri.

Utamanya menjelang akhir bulan saat kebutuhan dana tunai meningkat.

"Pelaku ini sudah paham ritme. Karena menjelang akhir bulan biasanya kebutuhan dana tunai naik, terutama untuk gaji dan pengisian ATM."

"Bahkan sebelumnya pernah lebih dari Rp15 miliar dan aman-aman saja. Jadi jelas, dia sudah memantau sejak lama," tandasnya.

Sesumbar Mau Buat Garasi 300 Mobil

Dalam masa pelariannya, Anggun ternyata sempat melakukan transaksi besar.

Ia membeli sebuah rumah seharga Rp140 juta di Padukuhan Pejaten, Kalurahan Giriwungu, Kapanewon Panggang, Gunungkidul.

Rumah itu berada di lereng perbukitan, tepat di bawah jalan kampung.

Tak hanya membeli rumah, Anggun juga berencana membuka usaha rental mobil di sekitar lokasi tersebut.

Ia bahkan sesumbar memiliki 300 unit mobil sehingga membutuhkan lahan parkir yang luas.

Untuk mewujudkan rencananya, ia berniat menyewa alat berat agar bisa meratakan tanah di samping rumah barunya.

"Katanya punya 300 mobil, nanti akan dibangun garasi semaksimal mungkin parkirnya di sini," ungkap Sarwanto, kakak pemilik rumah sebelumnya, kepada TribunJogja.com pada Selasa (9/9/2025).

Sarwanto menambahkan, saat melakukan transaksi, Anggun tidak memperkenalkan diri dengan nama aslinya. Ia menyebut dirinya sebagai Dwi, warga Pandak, Bantul.

Proses jual beli rumah pun dilakukan melalui perantara.

"Jadi, ada warga yang menjadi perantara untuk membeli rumah. Di mana, tersangka ini mengaku kalau dia warga Pandakan, Bantul, dengan nama Dwi," jelas Sarwanto.

Harga rumah Rp140 juta yang ditawarkan disetujui begitu saja oleh Anggun.

Bahkan pada hari itu juga ia langsung menempatinya dan menggelar syukuran dengan tradisi kenduri bersama warga sekitar.

"Kemudian, rumah langsung ditempati. Untuk detail pembayaran seperti apa tidak paham. Saat itu juga langsung syukuran kenduri bersama sejumlah warga untuk menempati rumah baru," ujarnya.

Meski sempat mengundang warga untuk syukuran, Anggun tidak pernah benar-benar berbaur dengan masyarakat setempat.

Menurut pengakuan warga, rumahnya selalu terkunci rapat dan ia jarang terlihat keluar.

"Pintu rumahnya selalu ditutup, pernah ada salah seorang warga mencoba bertamu tapi tidak ada respons," kata Sarwanto.

Akhirnya, polisi berhasil menggerebek rumah tersebut dan menangkap Anggun saat sedang tidur.

Dalam penangkapan itu, aparat juga mengamankan dua orang lain yang diduga menerima aliran dana hasil penggelapan.

"Kita juga mengamankan dua orang yang diduga menerima aliran dana," ujar Kanit Resmob Satreskrim Polresta Solo, Ipda Irham Rhozan Al Fiqri, Senin.

Kronologi Anggun Bawa Kabur Rp 10 Miliar

SOPIR BANK JATENG - (kiri) Anggun, sopir Bank Jateng cabang Wonogiri yang membawa kabur uang Rp 10 Miliar diamankan bersam dua orang lainnya.
SOPIR BANK JATENG - (kiri) Anggun, sopir Bank Jateng cabang Wonogiri yang membawa kabur uang Rp 10 Miliar diamankan bersam dua orang lainnya. (Kolase Tribun Solo dan dok.satreskrim polresta surakarta)

Sebelum kejadian Anggun mengantar seorang petugas Bank Jateng mengambil uang Rp6 miliar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Surakarta.

Mereka dikawal seorang petugas keamanan. 

"Waktu proses memasukkan uang kurang Rp1 miliar, karyawan bagian administrasi izin ke toilet sembari menunggu uang tersebut dimasukkan ke mobil," kata Wakasatreskrim Polresta Surakarta, AKP Sudarmiyanto, dikutip SURYA.CO.ID dari Tribunnews.com.

Anggun kemudian beralasan ingin memindahkan letak parkir kendaraan.

Alih-alih kembali, ia justru kabur membawa uang tersebut. 

Dari rekaman CCTV di lokasi, mobil bank yang dikemudikan Anggun meninggalkan area parkir sekitar pukul 12.20 WIB.

"Dia lihat dalam rekaman yang ada dalam parkiran kendaraan tersebut meninggalkan kantor bank daerah tersebut jam 12.20 versi kamera sehingga sampai detik ini kita masih melakukan pencarian, kita juga melakukan pendalaman terhadap informasi, terhadap keterangan-keterangan yang ada," ucapnya.

Prastiyo menyebut, hanya ada tiga orang di mobil tersebut, yakni pegawai bank yang bertugas mengambil uang, seorang petugas keamanan, dan sopir.

"Pengamanan dilakukan sesuai dengan SOP dan permintaan sehingga kalau lah memang di situ permintaannya satu ya akan dilaksanakan sesuai. Tolok ukurnya adalah pihak yang membutuhkan pengamanan."

"Untuk pengamanan dari mulai kantor cabang yang ada di Wonogiri sampai di Solo, orangnya sama," imbuhnya.

"Pelaku jelas, identitas jelas. Kita sudah pengamatan, kita sudah melakukan keseluruhan terhadap obyek. Namun yang menjadi PR adalah keberadaan (pelaku)," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jadi Barang Bukti, Uang Rp9,6 Miliar yang Dibawa Kabur Sopir Bank Jateng Disimpan di Rekening Khusus

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved