Kisah Haru Komika Mongol Stres Berat Rp 53 Miliar Lenyap, Dihantui Penjara Gara Gara Ini 

Kondisi ini membuat Mongol jatuh ke titik terendah. Uang di rekeningnya tersisa hanya Rp112 juta, dan ketakutan menghantuinya setiap saat.

Editor: Wiwit Purwanto
Kolase Instagram
Kisah Komika Mongol Stres, uang sebesar Rp53 miliar yang ia pinjamkan kepada seorang calon gubernur lenyap, terseret kasus korupsi hingga membuatnya tak berdaya. 

 

SURYA.CO.ID – Sebuah pengalaman hidup komika Mongol, ia mengalami stres dan seketika berubah kelam setelah kepercayaan yang ia berikan justru menjadi petaka bagi dirinya.

Ia meminjamkan uang sebesar Rp53 miliar kepada seorang calon gubernur lenyap, terseret kasus korupsi hingga membuatnya tak berdaya.

Kondisi ini membuat Mongol jatuh ke titik terendah. Uang di rekeningnya tersisa hanya Rp112 juta, dan ketakutan menghantuinya setiap saat.

Ia bahkan sempat merasa panik, takut ikut diciduk karena namanya terseret dalam lingkaran kasus cagub tersebut.

Dalam keterpurukan itu, Mongol menutup diri berhari-hari di kamar, menangis, hingga kehilangan semangat hidup.

Baca juga: Siapa Mongol Stres? Komika Berani Sentil Pemerintah Soal Moral di Depan Wapres Gibran Rakabuming

Rasa takut, putus asa, dan bayangan buruk menghantui pikirannya, sebelum akhirnya sebuah suara batin membangunkannya untuk kembali berdiri.

Kejadian ini bermula dari niat sederhana Mongol. Ia meminjamkan dana fantastis kepada seorang calon gubernur.

Baginya, uang itu bukan sekadar pinjaman, melainkan bentuk dukungan bagi langkah politik orang yang ia anggap memiliki masa depan cerah.

Namun kenyataan pahit segera datang. Cagub yang ia bantu ternyata terjerat kasus korupsi besar hingga ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Ada itu beritanya banyak banget, ada orang nyalon gubernur, dipinjemin duit, orangnya ditangkap KPK.

Duitnya enggak balik, enggak bisa apa-apa,” ungkap Mongol dalam kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa (16/9/2015).

Jaminan Tanah yang Tak Lagi Bernilai

Sebelum semuanya runtuh, Mongol sempat mendapat sertifikat tanah sebagai jaminan. Ia mengira, setidaknya ada pegangan hukum untuk melindungi pinjaman besar itu.

Namun nasib berkata lain. Sertifikat tersebut ikut disita negara saat pengadilan memutuskan sang politisi bersalah dan dimiskinkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved