Berita Viral

Sosok Asli Affan Driver Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob, Tak Neko-neko, Kebaikan Terkuak

Inilah sosok asli Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas ditabrak dan dilindas rantis Brimob, Kamis (28/8/2025)

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Wartakota Nuril Yatul/Yolanda
SOSOK - (kiri) Zulkifli (54), ayah almarhum Affan Kurniawan, mengenang putranya sebagai anak baik yang suka membantu orangtua saat diminta bantuan. (kanan) Jenazah Affan Kurniawan akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jumat (29/8/2025) 

SURYA.CO.ID - Kepergian driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang begitu tragis menyisakan duka mendalam bagi orang terdekat, terutama keluarga.

Affan meregang nyawa akibat ditabrak dan dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). 

Rudi Niatno, Ketua RW di lingkungan tempat tinggal Affan, menceritakan bahwa pria 21 tahun itu dikenal sebagai sosok yang tak neko-neko.

"Kalau anaknya sih gak begitu banyak tingkah lah beliau oke oke saja," kata Rudi, dikutip SURYA.CO.ID dari Tribunnews.com.

Rudi juga meyakini, Affan merupakan pekerja keras karena putra kedua dari pasangan Zulkifli dan Erlina itu sudah sejak lama mencari uang membantu keluarga.

Kondisi perekonomian sang ayah yang disebut para tetangga hanya bertugas sebagai penjaga kos, membuat Affan harus membantu mencari nafkah sejak lama.

Pernah Jadi Petugas Kemanan

Kata Rudi, sebelum Affan bekerja sebagai driver ojol, ia pernah bertugas sebagai penjaga keamanan wilayah tempat tinggalnya.

"Kalau Affan ini dulunya dia bekerja di saya, sebagai keamanan di lingkungan, beliau keluar dan ingin ngojek ya kita tidak bisa ngelarang untuk hal itu kan makanya kita kasih untuk keluar," kata Rudi.

Namun, setelah Affan tidak lagi menjadi petugas keamanan, Rudi mengaku tidak pernah berkomunikasi intens lagi dengan Affan.

Dirinya hanya mengetahui kalau selama ini Affan berprofesi sebagai sopir ojek online.

"Setelah ngojek yaudah berartikan putus hubungan dengan kita tapi kegiatan ngojek nya masih berjalan," beber dia.

Hanya saja saat kejadian, Rudi menyatakan kalau dirinya tidak mengetahui secara detail.

Dia hanya mendengar penjelasan dari beberapa pihak kalau sebenarnya Affan saat itu baru selesai mengantarkan orderan makanan.

"Bahwa ada demo yang kejadiannya di Pejompongan beliau itu abis antar orderan makanan dia balik sulit," ucap Rudi.

Sebelum kejadian, kata Rudi, Affan memang menyempatkan diri untuk menepi karena tidak bisa lewat di dekat kerumunan massa aksi sekaligus menghampiri rekan-rekan driver ojol lainnya.

Namun nahasnya, saat turun dari motor dan ingin menyeberang menghampiri rekan satu profesi, Affan tertabrak dan langsung terlindas rantis Baraccuda milik Korps Brimob yang melaju kencang.

"Jadi banyak ojek ya dia parkir motor udah ya hanya di situ aja, mungkin karena banyak temennya pakai almamaternya ya dia agak ikut, dia sebenarnya mau nyeberang, tapi mobil baraccudanya agak cepat katanya, jadi ketabrak kelindes," tandas dia.

Terpisah, ayah Affan Kurniawan, Zulkifli (54), tak kuasa menahan air mata melihat putranya sudah terbujur kaku di rumah duka, Jalan Cepu III, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).

Tangisnya pecah ketika mengenang kebaikan putranya.

  1. Rela Jadi Tulang Punggung Keluarga

Menurutnya, Affan merupakan sosok anak yang penurut dan selalu membantu perekonomian keluarganya dengan menjadi pengemudi ojek online (ojol), seperti dirinya.

"Anak saya enggak pernah ikutan kayak begitu demo-demo, enggak pernah."

"Cuma kerja aja dia. Itu ibaratkan anak saya yang paling bantu saya cari nafkah. Buat adiknya," ujar Zulkifli saat ditemui di rumah duka, Jumat, dikutip SURYA.CO.ID dari Wartakota.

"Dia orangnya penurut. Tulang punggung saya," imbuhnya.

Baca juga: Nasib 7 Anggota Brimob Terduga Penabrak Driver Ojol Affan Kurniawan, Terbukti Langgar Kode Etik

2. Rela Putus Sekolah, lalu Bekerja

Jika bisa memilih, Zulkifli tak pernah mau anaknya mengikuti jejaknya sebagai pengemudi ojek online.

Namun, Affan putus sekolah saat di bangku sekolah menengah pertama (SMP), dia pun memutuskan untuk membantu perekonomian keluarga.

Hal itu direalisasikan Affan dengan kerja kerasnya saat mengumpulkan pundi pundi rupiah.

"Dia kerja dari pagi sampai malam," ujarnya bergetar.

Lebih lanjut, Zulkifli bercerita kenangan terakhirnya bersama sang anak terjadi ketika sama-sama sedang memanaskan motor.

"Terakhir ketemu pukul 11.00 WIB kemarin, waktu orderan mulai sepi," jelasnya.

TEWAS - Foto kanan: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat melayat ke rumah Affan urniawa, driver ojol korban tewas saat dilindas rantis Brimob saat pembubaran demo di daerah Pejompangan, Jakarta.
TEWAS - Foto kanan: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat melayat ke rumah Affan urniawa, driver ojol korban tewas saat dilindas rantis Brimob saat pembubaran demo di daerah Pejompangan, Jakarta. (kolase tribun jakarta)

Zulkifli mengaku tak menyangka putranya yang dikenal penurut turut menjadi korban dalam aksi unjuk rasa yang tak ia lakukan.

Dia bersaksi jika Affan kala itu hanya keluar untuk mencari nafkah, untuk dirinya dan keluarga yang sehari-hari tinggal di sebuah kontrakkan kecil Menteng.

"Dari dia (sebagian besar ekonomi), dia yang bantu mama. Saya juga kalau enggak punya duit, minta sama dia. Kalau namanya ojol kan kadang ada kadang enggak," katanya.

3. Selalu Bantu Orang Tua

Zulkifli berujar, hanya Affan lah yang menjadi tumpuannya selama ini. Sebab dia selalu memberi tanpa orang tuanya meminta.

"Itu keadaan saya. Pas saya susah-susah yang enggak punya uang apa. Tumpuan saya dia," ujarnya.

"Udah sering saya minta sama dia. Takutnya dia enggak mau ngasih pikiran saya gitu, pas udah saya ngomong, 'Dek, pinjamin ini bapak uang Rp 750.000 buat bayar motor'," lanjut Zulkifli lirih.

"(Affan bilang) 'Ya udah mana rekeningnya?' Dia langsung enggak ada ngomong lagi," imbuhnya.

Kini, kepergian Affah sangatlah membuat Zulkifli terpukul. Sebab, hati putranya yang hangat dan tulus membuat rasa kehilangan semakin sulit diterima oleh ia dan keluarga.

Ia bahkan tak mampu membendung kesedihannya kala tubuh sang putra sudah menyatu dengan tanah di TPU Karey Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Saya cuma minta keadilan aja," tuturnya menutup obrolan sebelum menyolatkan jenazah putranya. 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved