Jalan Raya Jetis Mojokerto Terendam Banjir Berhari-hari, Drainase Menyempit Akibat Bangunan Warga

Banjir luapan sungai di Jalan Raya Jetis Mojokerto, Jatim, tak surut akibat drainase menyempit, warga dan pelaku usaha terdampak.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Mohammad Romadoni
BANJIR MOJOKERTO - Sejumlah kendaraan menerobos genangan air di Jalan Raya Desa/Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang tak kunjung surut usai hujan intensitas tinggi, Jumat (14/11/2025). Warga dan pelaku usaha UMKM terdampak genangan air tersebut. 
Ringkasan Berita:
  • Drainase menyempit akibat bangunan warga jadi penyebab banjir di Jalan Raya Jetis Mojokerto, Jatim.
  • BPBD dorong normalisasi sungai dan pembersihan berkala karena kewenangan provinsi.
  • UMKM terdampak, pembeli enggan mampir akibat jalan tergenang berjam-jam.

 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Genangan air akibat luapan sungai di Jalan Raya Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), tak kunjung surut sejak Kamis (13/11/2025) hingga Jumat (14/11/2025) ini. 

Kondisi ini dikeluhkan warga dan pelaku usaha, lantaran air terus menghambat aktivitas harian hingga mengganggu akses usaha.

Drainase Menyempit Jadi Pemicu Utama

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, mengatakan salah satu pemicu utama banjir luapan adalah kondisi drainase yang menyempit, akibat bangunan permanen milik warga di sepanjang aliran sungai.

“Ada beberapa faktor, salah satunya drainase menyempit akibat keberadaan rumah warga,” ujar Rinaldi, Jumat.

Ia menegaskan, normalisasi sungai menjadi langkah konkret yang diperlukan untuk menanggulangi banjir.

Rinaldi menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Hal ini karena status jalan yang terdampak merupakan jalan provinsi, sehingga perbaikan drainase menjadi kewenangan provinsi.

“Kami mendorong instansi terkait berkoordinasi dengan provinsi untuk normalisasi. Saluran kiri dan kanan jalan harus dinormalisasi,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa pembersihan sungai dan drainase perlu dilakukan berkala, terutama saat cuaca ekstrem yang memicu penyumbatan sampah.

UMKM Terdampak, Pembeli Enggan Mampir

Luapan air tak hanya mengganggu pengguna jalan, tetapi juga pelaku usaha UMKM di sekitar lokasi. Mereka mengaku pendapatan menurun, karena pembeli enggan berhenti di area yang tergenang.

Ilham Firdaus (21), pelaku usaha kuliner ayam geprek, mengatakan genangan air yang muncul sejak pukul 05.00 WIB membuat pelanggan tidak nyaman.

“Sangat disayangkan ada genangan air, jadi pembeli terganggu,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah segera memperbaiki saluran drainase, agar UMKM tidak terus terdampak.

“Semoga segera diperbaiki biar pelaku usaha tidak terdampak,” kata Ilham.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved