Dana Rp1,4 M buat Perbaiki Bandara Notohadinegoro, WK Kom C DPRD Jember Ikbal Wilda: Marka Tak Layak

Pemkab Jember mengelontorkan dana Rp1,4 miliar dari APBD 2025 untuk merehabilitasi Bandara Notohadinegoro.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: irwan sy
surya.co.id/imam nahwawi
PERBAIKAN - Ilustrasi Pesawat ATR milik Fly Jaya saat mendarat di Bandara Notohadinegoro Jember Jawa Timur. Pemkab Jember mengelontorkan dana Rp1,4 miliar dari APBD 2025 untuk merehabilitasi Bandara Notohadinegoro Jember. 
Ringkasan Berita:
  • Pemkab Jember mengalokasikan Rp1,4 miliar dari APBD 2025 untuk rehabilitasi Bandara Notohadinegoro.
  • Anggaran tersebut dibagi menjadi 3 paket: Rp1 M untuk pengecatan marka, Rp200 juta untuk sewa X-Ray, dan Rp200 juta untuk rehab fasilitas bandara.
  • Marka bandara sudah tidak layak, menjadi temuan utama setiap inspeksi Otban, menyulitkan pilot saat pendaratan.
  • Rehabilitasi dilakukan karena banyak fasilitas pengunjung rusak (toilet, pagar, ruang tunggu) akibat terlalu lama terbengkalai.

 

SURYA.co.id, JEMBER - Pemkab Jember mengelontorkan dana Rp1,4 miliar dari APBD 2025 untuk merehabilitasi Bandara Notohadinegoro Jember Jawa Timur.

Dana tersebut terbagi dalam tiga paket pekerjaan perbaikan Bandara Notohadinegoro Jember.

Baca juga: Fly Jaya akan Kembali Beroperasi, Layani Penerbangan Bandara Notohadinegoro Jember-Halim Jakarta

Wakil Ketua Komisi C DPRD Jember, Ikbal Wilda Fardana, mengungkapkan dari total anggaran tersebut Rp1 miliar di antaranya untuk pemeliharaan marka di Bandara Notohadinegoro Jember.

"Pengecatan marka bandara sebesar Rp 1 miliar, kemudian sewa X-Ray sebesar Rp 200 juta dan rehab bandara Rp 200 juta," ujarnya, Sabtu (14/11/2025).

Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena kondisi marka di Bandara Notohadinegoro Jember sudah tidak layak, bahkan banyak pilot kesulitan melihat tanda ketika hendak mendarat.

Peremajaan

Selain itu, kata dia, setiap kali ada inspeksi dari otoritas bandara Udara (Otban), temuan mereka selalu soal kondisi marka.

"Artinya marka yang ada di bandara sudah tidak layak, sehingga ketika pesat mau lending, dari atas itu tidak kelihatan," ungkap Ikbal.

Selain itu keberadaan X-Ray juga bagian dari syarat kelayakan.

Kata dia, hal itu merupakan fasilitas bantu dalam pelayanan dan pengamanan bandara udara.

"Karena jadi syarat mutlak dan harus dilakukan. Misalkan mau beli harganya cukup tinggi, sehingga sementara ini yang dilakukan sewa, kurang tahun berapa lama (sewa X-Ray)," ungkap Ikbal.

Ikbal juga mengungkapan fasilitas pengunjung di Bandara Notohadinegoro Jember memang banyak yang rusak karena terlalu lama mangkrak, sehingga diperlukan peremajaan.

"Terlalu lama terbengkalai, akhirnya banyak yang rusak. Mulai dari toilet, pagar dan ruang tunggu di bandara juga kurang layak," imbuh Legislator Fraksi Partai Persatuan Pembanguan (PPP) ini.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved