Khofifah Syukuri Gelar Pahlawan Untuk Marsinah, Kampung Kelahiran Sang Pejuang Dijadikan Desa Wisata
Pengajuan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional sudah dilakukan sejak Desember 2022 tetapi masih harus dilakukan kelengkapannya
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
Ringkasan Berita:
- Gubernur Jatim dan perwakilan buruh menggelar tasyakuran di Gedung Negara Grahadi Surabaya setelah Marsinah mendapat gelar pahlawan nasional.
- Pengajuan Marsinah sebagai pahlawan nasional sudah dimulai sejak tahun 2022 dan mendapat dukungan penuh dari Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi dan serikat buruh tanah air.
- Desa kelahiran Marsinah di Nganjuk disiapkan menjadi desa wisata edukasi untuk memberi pembelajaran kepada generasi muda dan buruh agar sadar hak dan keadilan.
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Gelar pahlawan nasional kepada Marsinah, pejuang keadilan pekerja dari Nganjuk, menjadi hadiah bagi kaum buruh dan masyarakat Jawa Timur.
Secara khusus, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengundang keluarga Marsinah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (11/11/2025).
Acara di Grahadi itu merupakan bentuk syukur atas pengakuan terhadap perjuangan Marsinah. Dalam tasyakuran itu, turut diundang serikat buruh Jatim dan juga forkopimda Kabupaten Nganjuk.
Semua diajak bersama-sama mensyukuri keberhasilan pengajuan pahlawan nasional untuk sosok Marsinah.
"Pengajuan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional itu sudah dilakukan sejak Desember 2022. Tetapi memang masih harus dilakukan kelengkapannya. Sebenarnya serikat serikat pekerja seluruh Indonesia satu suara, merekomendasikan gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah," kata Gubernur Khofifah.
"Lalu saat di Jakarta, Presiden Prabowo bertanya siapa yang mau diusung. Mereka menyebut Marsinah, dan beliau langsung mendukung," lanjut mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Maka dibuatlah Posko Marsinah yang digunakan TP2GD Pusat, TP2GD Jawa Timur, dan TP2GD Nganjuk untuk berkoordinasi. Setelahnya, dilakukan verifikasi sampai pada pemenuhan data primer.
"Kalau sekarang, data primer gampang di-Googling, diunggah, dan langsung bisa keluar data-data ataupun berita-berita. Tetapi untuk berita tahun 1993 awal Mei, kita harus hunting ke berbagai media, baik yang ada di Surabaya maupun Jakarta," jelasnya.
Kemudian dilakukan verifikasi lapangan oleh TP2GD. Disebutkan Khofifah, dengan keseriusan Pemprov Jatim dan Pemkab Nganjuk, tim telah menghimpun data-data yang jumlahnya besar beserta beberapa monumen yang dapat menjadi data primer yang kuat.
"Kami juga berterima kasih kepada Pak Presiden Prabowo yang sudah memutuskan pengaliberan gelar Pahlawan Nasional, di mana 3 dari 10 yang diangkat berasal dari Jawa Timur. Dan satu di antaranya adalah perempuan dari komunitas yang hidupnya sangat sederhana," tuturnya.
"Artinya, kejuangan, keberanian, dan upaya untuk bisa menegakkan keadilan telah dilakukan luar biasa oleh seorang Mbak Marsinah. Dan akhirnya mengantarkan beliau mendapatkan gelar Pahlawan Nasional," urai Khofifah.
Desa Wisata Edukasi Marsinah
Lebih jauh, Khofifah juga mendiskusikan terkait desa kelahiran Marsinah di Nganjuk yang rencananya akan dijadikan desa wisata edukatif perjuangan buruh.
"Sebenarnya sudah diinisiasi menjadi destinasi wisata edukatif, tetapi kalau sebuah desa wisata tentu kelengkapan-kelengkapannya harus ada. Saya meminta agar Pak Bupati Nganjuk bisa melakukan assessment sehingga bangunan heroisme itu tetap tumbuh," jelasnya.
“Karena agar menjadi destinasi wisata, tidak bisa hanya bangunan. Harus ada yang lain misalnya taman, suvenir, atau mungkin odong-odong. Agar yang datang bisa melihat bahwa Mbak Marsinah itu bisa hidup sederhana, tetapi mereka pulang dengan semangat dari pesan-pesan seorang Mbak Marsinah," ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi selaku pengusul gelar Pahlawan Nasional Marsinah mengatakan, ia turun langsung dalam pengajuan dokumen dan proses lainnya.
Kang Marhaen juga bersyukur Pemprov Jatim senantiasa mendukung dan memfasilitasi apa yang diupayakan untuk menjadikan Marsinah seorang pahlawan nasional.
"Karena ini momen penting, saya langsung yang turun tangan. Persiapan ini tidak main-main. Dan Alhamdulillah, kami dikontak tim istana bahwa persiapan Bu Marsinah ini yang paling lengkap dan paling bagus. Semoga Mbak Marsinah meninggal husnul khotimah dan kita yang masih hidup bisa meneruskan api perjuangannya," papar Kang Marhaen.
Sebagaimana diketahui, Marsinah merupakan aktivis serikat buruh yang lahir di Nganjuk pada 10 April 1969. Ia pernah bekerja di pabrik sepatu Bata di Surabaya pada tahun 1989 sebelum pindah setahun setelahnya ke pabrik jam tangan Catur Putra Surya di Sidoarjo.
Marsinah dikenal sebagai negosiator untuk 500 pekerja yang melakukan gerakan mogok kerja. Hal itu dilakukan karena perusahaan tempat mereka bekerja tidak menerapkan upah minimum dan otonomi serikat buruh.
Marsinah kemudian diculik sekitar pukul 22.00 WIB pada 5 Mei 1993 setelah aksi unjuk rasa di Sidoarjo. Barulah pada 8 Mei 1993, atau tiga hari setelah penculikannya, jasad Marsinah ditemukan di Nganjuk dalam keadaan sudah dimutilasi dan hingga sekarang menjadi pemantik semangat buruh dalam memperjuangkan hak-haknya. ****
Marsinah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional
Marsinah
Grahadi Surabaya
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
Marsinah simbol keadilan
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi
desa wisata Marsinah
hak-hak buruh
Presiden RI Prabowo Subianto
Meaningful
Multiangle
Eksklusif
Surabaya
Nganjuk
SURYA.co.id
| Ning Ita Ajak Warga Kota Mojokerto Perkuat Ekonomi Mandiri Melalui Koperasi Merah Putih |
|
|---|
| Mahasiswa PCU dan Silpakorn University Rancang Kota Masa Depan Surabaya-Bangkok dengan AR |
|
|---|
| Kendalikan Inflasi Jelang Nataru 2026, Pemkab Lamongan Gelar High Level Meeting 2025 |
|
|---|
| SBY Terima Penghargaan Sepuluh Nopember dari ITS Surabaya |
|
|---|
| Ribuan Pelari Taklukkan Tantangan Pantai Pandawa, Bali Di ZINC Trail Run 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Marsinah-pahlawan-nasional-4.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.