Kerangka Manusia Berserakan Ditemukan di Perbukitan Desa Sidomulyo Tulungagung, Diduga Sudah 1 Tahun

Ringkasan Berita:

• Kerangka manusia berserakan ditemukan di perbukitan Desa Sidomulyo, Gondang, Tulungagung, Kamis (23/10/2025) pagi.
• Lokasi penemuan jauh dari pemukiman, di ketinggian 100m kawasan hutan dan diperkirakan sudah lebih dari 1 tahun.
• Ditemukan oleh pencari kroto, korban memakai gigi palsu dan sisa pakaian (kaus, celana kolor hitam).
• Polisi koordinasi dengan INAFIS untuk identifikasi; kerangka dibawa ke RSUD dr Iskak untuk penentuan jenis kelamin dan ciri khusus.

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Sesosok kerangka manusia berserakan di beberapa bagian ditemukan di perbukitan Desa Sidomulyo, Kecamatan Gondang, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (23/10/2025) pagi.

Lokasi penemuan jauh dari permukiman, di ketinggian sekitar 100 meter di kawasan hutan, dan diperkirakan kerangka sudah ada di lokasi lebih dari 1 tahun.

Tidak jauh dari lokasi penemuan ini, berjarak sekitar 150 meter, Dami (41), seorang warga setempat mendirikan gubuk dan kandang hewan peliharaan.

Namun menurutnya, selama ini tidak pernah ada yang mencurigakan.

"Tidak pernah juga tercium bau busuk. Tidak ada yang aneh," kata Dami.

Lokasi penemuan biasa dilalui warga pencari rumput.

Ada pula yang mencari ramban (dedaunan) untuk pakan ternak.

Namun tidak pernah ada warga yang melintas melihat keberadaan kerangka manusia itu.

Kapolsek Gondang, AKP Andik Prasetyo, mengatakan kerangka ditemukan oleh pencari kroto atau telur semut rangrang.

Temuan ini dilaporkan ke perangkat desa, lalu diteruskan ke Polsek Gondang.

"Kami berkoordinasi dengan Unit INAFIS Satreskrim Polres Tulungagung untuk melakukan identifikasi," jelasnya.

Lanjutnya, jenazah ditemukan mengenakan gigi palsu lepasan bawah dan atas.

Korban mengenakan kaus, diperkirakan warga ungu atau biru dongker karena sudah memudar.

Sementara bagian bawah mengenakan celana kolor pendek warna hitam.

"Belum diketahui pasti laki-laki atau perempuan. Nanti ditentukan hasil identifikasi," sambung Andik.