HUT ke-348 Bojonegoro: Geopark Trail Run Meriahkan Kayangan Api dengan Sentuhan Tradisi Sakral

Ringkasan Berita:

• Geopark Trail Run meriahkan HUT ke-348 Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) di Geosite Kayangan Api. Ratusan peserta lari 5 km tembus hutan jati.
• Acara unik padukan olahraga dan budaya, diiringi prosesi sakral pengambilan Api Abadi yang diestafetkan ke Pendapa Malowopati.
• Disbudpar jadikan event ini edukasi dan promosi Geopark Bojonegoro, target masuk jejaring UNESCO Global Geopark.

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO - Suasana di Geosite Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mendadak berubah sangat meriah. 

Ratusan peserta bersama masyarakat setempat memadati kawasan tersebut untuk mengikuti "Geopark Trail Run" pada Minggu (19/10/2025). 

Acara ini menjadi bagian integral dari tradisi pengambilan Api Abadi, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-348.

Kegiatan olahraga yang memadukan aktivitas fisik dengan kekayaan budaya lokal ini, tampil menyatu harmonis dengan keindahan eksotis kawasan hutan jati yang mengelilingi situs geologi Kayangan Api.

Ratusan Pelari dari Berbagai Kota Taklukkan Hutan Jati

Peserta trail run yang berjumlah ratusan datang dari berbagai wilayah, tidak hanya dari Bojonegoro, tetapi juga dari kota-kota lain seperti Blora, Tuban, Lamongan, Ngawi, Kediri, hingga Magelang dan Surabaya.

Dengan penuh semangat, mereka menyusuri rute sejauh 5 kilometer (km) melintasi hutan jati yang menawarkan tantangan berupa medan tanah berliku, tanjakan dan turunan. 

Kondisi ini semakin menambah atmosfer kompetitif, namun tetap terasa bersahabat bagi para pelari.

Fajar, salah satu peserta asal Tuban, mengaku trail run di tengah hutan jati ini menjadi pengalaman menarik dan tak terlupakan. 

Ia merasa lokasi yang dipilih sangatlah istimewa, karena Geosite Kayangan Api merupakan simbol daerah yang kaya akan nilai budaya serta kekayaan alam khas Bojonegoro. 

"Lintasannya asyik, suasananya adem, dan yang menarik event ini melibatkan budaya lokal. Jarang ada trail run yang temanya sakral dan sekental ini," ujarnya, menyoroti keunikan acara ini yang menggabungkan olahraga dengan aspek budaya lokal.

Prosesi Sakral Api Abadi Iringi Kemeriahan HJB ke-348

Di tengah kemeriahan acara ini, turut digelar prosesi sakral pengambilan Api Abadi. 

Dipimpin oleh Camat Ngasem Iwan Sofyan bersama jajaran Muspika dan seluruh kepala desa se-Kecamatan Ngasem, prosesi tersebut berlangsung khidmat.

Suara denting gamelan dan tembang Jawa mengiringi pengambilan api dari inti bara abadi Kayangan Api. 

Momen ini menjadi simbol dimulainya perayaan HJB ke-348. 

Api tersebut kemudian dibawa secara estafet oleh seorang pelari khusus menuju Kota Bojonegoro, untuk disemayamkan di Pendapa Malowopati pada Minggu malam.

Edukasi dan Promosi Geopark Bojonegoro Menuju UNESCO Global Geopark

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Welly Fitrama melalui Kepala Bidang Pariwisata Amin Asrofin, memberikan apresiasi atas antusiasme para peserta. 

Ia menekankan, bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan lari, tetapi juga bagian dari edukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi geopark.

Dengan harapan besar, Amin menyebut, bahwa kegiatan ini adalah salah satu strategi mengenalkan potensi wisata Bojonegoro ke khalayak yang lebih luas, sekaligus meningkatkan kunjungan ke Geosite Kayangan Api. 

"Kami terus mendorong agar Bojonegoro bisa masuk dalam jejaring UNESCO Global Geopark," tutupnya, optimis melalui upaya ini, Geopark Bojonegoro dapat semakin dikenal dunia dan dicintai oleh masyarakat.