DAK Fisik Tidak Cukup Perbaiki 300 KM Jalan Rusak, Pemkab Trenggalek Utang Ke PT SMI Rp 106 Miliar

"Alhamdulillah kemarin terverifikasi dan terakomodir (oleh pemerintah pusat). DAK fisik ini untuk pembangunan dua infrastruktur"

surya/Sofyan Arif Candra Sakti (Sofyan)
PEMBIAYAAN ALTERNATIF - Kondisi jalan di Desa Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek pernah ditambal menggunakan cor semen, Jumat (10/10/2025). Jalan tersebut akan diperbaiki menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2026. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Penambahan DAK (dana alokasi khusus) fisik dari pemerintah pusat untuk Pemkab Trenggalek pada tahun 2026, tidak cukup untuk menjadikan semua jalan mulus.

Kemampuan anggaran masih menjadi kendala, sehingga Pemkab Trenggalek mencari sejumlah alternatif pembiayaan untuk memperbaiki infrastruktur terutama jalan dan jembatan.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek, Anjang Purwoko menuturkan, anggaran untuk pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, dan pengawasan jalan serta jembatan sangat terbatas.

Adanya efisiensi anggaran menuntut PUPR mengajukan alternatif pembiayaan ke pemerintah pusat.

"Kondisi jalan kita kerusakannya cukup besar, kemantapan 66 sekian persen, dari 850 KM ada kerusakan yang siginifikan hampir 300 KM untuk jalan kabupaten," kata Anjang, Minggu (12/10/2025).

Hingga saat ini, ada dua alternatif pembiayaan dalam jangkauan Pemkab Trenggalek. Yang pertama adalah tambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari pemerintah pusat senilai Rp 19 miliar.

"Alhamdulillah kemarin sudah terverifikasi dan terakomodir (oleh pemerintah pusat). DAK fisik ini untuk pembangunan dua infrastruktur," lanjutnya.

Infrastruktur pertama adalah untuk ruas jalan Malasan Kecamatan Durenan sampai perbatasan Tulungagung, dan yang kedua untuk jembatan Bangunsari di Pule.

"Saat ini tugas kita menyiapkan dokumen perencanaannya, lalu tahun depan baru bisa dilaksanakan," jelas Anjang.

Lebih lanjut pembiayaan kedua adalah dengan mengajukan utang kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 106 miliar.

Pinjaman daerah tersebut akan digunakan untuk melakukan perbaikan di sejumlah ruas jalan termasuk membangun jalan baru menuju RSUD dr Soedomo Trenggalek.

Titik yang direncanakan adalah simpang tiga Hotel Widowati ke Barat membelah area persawahan hingga sampai ke RSUD dr Soedomo. Jika terealisasi, simpang tiga Hotel Widowati akan berubah menjadi simpang empat.

Realisasi proyek tersebut akan dimulai pada awal 2026 dan diharapkan bisa selesai tahun itu juga sehingga manfaatnya untuk pelayanan kesehatan bisa segera dirasakan oleh masyarakat.

"Harapannya bisa menjadi akses ambulans ke rumah sakit, karena selama ini saat melewati jalan eksisting (Jalan dr Soetomo) cukup ramai terutama saat pulang dan berangkat (SMPN 1 Trenggalek) jadi sedikit terhambat," pungkasnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved