Konflik Pengelolaan Makam Sunan Giri Gresik Berakhir Damai, Anggota Kaum Giri Dirangkul Ke Yayasan

SURYA.CO.ID, GRESIK - Pengelolaan wisata religi Makam Sunan Giri di Kabupaten Gresik ternyata tidak sederhana, bahkan sempat membuka perselisihan dua pihak yang merasa paling berhak.

Tetapi perselisihan yang berjalan bertahun-tahun itu akhirnya diselesaikan lewat mediasi di Kantor Kecamatan Kebomas, Selasa (19/8/2025) lalu.

Ada pun pihak yang berselisih adalah Yayasan Makam Sunan Giri dan Perkumpulan Keluarga Besar Keturunan Kanjeng Sunan Giri dan Ahli waris juru kunci Makam Sunan Giri (Kaum Giri). 

Mediasi dua pihak dipimpin Camat Kebomas, Tri Joko Efendi bersama Muspika Kebomas serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kebomas. "Dari mediasi damai ini disepakati untuk memasukkan 4 anggota Kaum Giri ke Yayasan Makam Sunan Giri," kata Tri Joko, Rabu (20/8/2025). 

Tri Joko menambahkan, hasil mediasi damai tersebut akan dibawa ke DPRD Gresik untuk diketahui bahwa sudah ada perdamaian. 

"Selanjutnya akan menyusun kepengurusan Yayasan Makam Sunan Giri dengan memasukkan empat orang yang diusulkan Kaum Giri," imbuhnya. 

Selain itu, Camat Tri Joko juga berharap Yayasan Makam Sunan Giri tidak hanya berpikir tentang makam Sunan Giri, tetapi juga situs keluarga besar Sunan Giri. Sehingga makam Sunan Giri menjadi destinasi wisata religi di Kabupaten Gresik.

"Harapannya, yayasan Makam Sunan Giri tidak hanya berpikir tentang Giri tetapi juga situs di Giri Raya. Sehingga bisa menjaga seluruh makam keturunan Sunan Giri dan menjadi destinasi di Gresik. Dan bisa memberi manfaat ke seluruh masyarakat," paparnya.

Sebelumnya, selama beberapa tahun terakhir pengelolaan Makam Sunan Giri memicu perselisihan antara Yayasan Makam Sunan Giri dengan Perkumpulan Keluarga Besar Keturunan Kanjeng Sunan Giri dan Ahli waris juru kunci Makam Sunan Giri (Kaum Giri).

Sementara Pengurus Yayasan Makam Sunan Giri dan Kaum Giri tidak memberikan keterangan dan semua mengikuti hasil rapat untuk dibawa ke pimpinan DPRD Gresik.  *****