Kampung Soung Horeg Desa Cinandang Mojokerto Terdampak Aturan di Tengah Ramainya Karnaval Agustusan

Pelaku usaha sound karnaval di Kampung Sound Horeg Desa Cinandang, Kabupaten Mojokerto, Jatim, terdampak aturan di momen perayaan HUT ke-80 RI.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemdes Cinandang
SEMARAK - Kegiatan karnaval agustusan seni dan budaya tahun 2024 lalu berlangsung semarak dengan iring-iringan sound horeg yang menjadi daya tarik utama ribuan warga memadati lapangan Desa Cinandang, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Event spektakuler ini mendongkrak ekonomi kerakyatan tersebut, kini terdampak aturan pembatasan sound horeg. 

Rencana kegiatan karnaval tahun ini, juga melalui rapat koordinasi dengan masyarakat yang melibatkan seluruh RT, ulama, tokoh masyarakat, karang taruna dan lainnya yang menyepakati event tetap digelar.

"Kami harap dengan adanya SE Jatim, ada ruang bagi kami.  Sebelum ada fatwa MUI dan kami sudah menyesuaikan, lalu terbit aturan pemerintahan. Saya mohon juga tidak kaku (fleksibel), pembatasan dan sesuai aturan kami setuju. Kegiatan di Cinandang mungkin yang paling besar di Mojokerto, tidak hanya dan pagelaran sound," kata Agus.

Ia menjelaskan, berkaca pada kegiatan karnaval agustusan tahun 2024 lalu, pengunjung membludak sekitar 6000-7000 orang yang memadati lapangan Desa Cinandang

Perputaran ekonomi pada event karnaval agustusan di Desa Cinandang, disebutnya luar biasa, pelaku UMKM sangat diuntungkan dengan banyaknya pengunjung. 
Bahkan, dalam sehari satu pedagang es di lokasi event dapat meraup keuntungan sekitar Rp 4-5 juta.

Pelaku UMKM dan pedagang di event karnaval agustusan Cinandang saat itu, mencapai lebih dari 350-500 orang. 

Kegiatan desa setingkat event Jatim ini, pengunjungnya banyak yang berasal dari luar daerah. Seperti Gresik, Lamongan, Jombang, Sidoarjo, Bojonegoro, Ngawi, Blitar, Malang, Pasuruan dan lainnya.

"Sisi positifnya luar biasa dari kegiatan karnaval di Cinandang, dari parkir saja dikelola Desa Dawarblandong, Desa Talunbrak, Gunungsari juga merasakan dampaknya secara ekonomi. Antusiasnya luar biasa, kami bisa membantu UMKM," ujar Kades Agus.

Dia menambahkan, pihaknya masih menyiapkan kegiatan karnaval agustusan dengan skema yang sama, termasuk berkoordinasi dengan Forkopimca dan kepolisian untuk event yang akan digelar pada September bulan depan nanti.

"Kami rapat bersama dengan Forkopimca, semoga kegiatan karnaval pada tanggal 6-7 itu benar-benar mendapat respons yang positif. Pastinya menyesuaikan aturan yang berlaku, kami harap bisa tidak terlalu kaku. Kegiatan di Cinandang tidak ada catatan negatif, semuanya berjalan lancar dan sukses," tandas Agus.

Sumber: Surya
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved