Kerabat korban, Ana Yuliani, mengaku erakhir ketemu di Blitar, Jumat lalu.
"Basa-basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor," katanya.
Dia mengaku, korban tak pernah bawa pulang teman saat pulang.
"Tidak pernah bawa teman ke rumah kalau pulang. Waktu itu pamit keluar kota, tapi tidak disebutkan tujuannya ke mana," terangnya, Jumat.
Hendi mengaku tidak menyangka, lantaran anak tirinya bisa mendapatkan nasib begitu sadis. Ia berharap pelaku dapat segera diamankan.
“Harapan anggota tubuh cepat ditemukan pelaku cepat tertangkap, cara pelaku sadis,tidak manusiawi,” pungkasnya.
Sebelumnya, polisi mengidentifikasi jasad korban mutilasi yang tersimpan dalam koper merah di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur lewat sidik jari dari kedua tangan yang masih utuh.
Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Kresnawan, yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/1/2025) malam, menyatakan dari jari tersebutlah identitas korban menjadi jelas.
Seperti yang telah diberitakan, mayat tersebut adalah perempuan bernama Uswatun Khasanah.
“Kami telah berhasil mengidentifikasi korban sehubungan dengan temuan mayat termutilasi di dalam koper merah."
"Korban teridentifikasi dengan metode pengenalan sidik jari dan bantuan alat regmisi atau yang disebut mambhis,” kata Joshua.
Tak hanya itu, jelas Joshua, hasil identifikasi sidik jari juga diperkuat keterangan dari keluarga korban yang membenarkan ciri-ciri fisik, aksesori, atau pakaian yang ditemukan di dalam koper.
“Berdasarkan data tersebut, kami pastikan bahwa identitas termutilasi dengan nama Uswatun Khasanah, tempat tanggal lahir Blitar, 25 April 1995, dengan jenis kelamin perempuan dan pekerjaannya wiraswasta,” sambung Joshua.
Kendati demikian, ungkap Joshua, untuk penyempurnaan pembuktian, polisi tetap menunggu hasil tes DNA yang saat ini sedang dijalankan oleh Bidlabfor Polda Jatim.
Libatkan Satreskrim se-Jatim