Kecelakaan Maut

Keseharian Sopir Gran Max Maut yang Kecelakaan di Tol Jakarta Cikampek, Biasanya Cuma Kerja 2 Hari

Penulis: Arum Puspita
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi kendaraan yang alami kecelakaan di Tol Jakarta Cikampek, Senin (8/4/2024)

SURYA.CO.ID - Terungkap keseharian Ukar Karmana, sopir mobil Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek pada Senin (8/4/2024).

Ternyata, Ukar tidak setiap hari menjadi sopir travel.

Ia hanya mengangkut penumpang dari Jakarta pada hari Rabu dan Sabtu ditemani kedua anaknya, Zihan dan Sendi secara bergantian.

Kedua anak Ukar bertugas untuk menemani ayahnya sekaligus menjadi navigator atau petunjuk arah menggunakan Google Maps.

Sebab, Ukar tidak bisa mengoperasikan ponsel pintar untuk Google Maps lokasi penjemputan calon penumpang yang mau mudik.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Desa Tanjungjaya, Fik Hidayat mengatakan Ukar sudah cukup lama bekerja menjadi sopir travel.

Baca juga: Sosok Sopir Gran Max Maut yang Kecelakaan di Tol Jakarta Cikampek Bawa 2 Anak 1 Kerabat, Semua Tewas

Namun jelang lebaran, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap Ukar bekerja melebihi waktu.

Dari hasil pemeriksaan, pengemudi mobil travel tersebut bolak-balik Jakarta-Ciamis selama empat hari berturut-turut.

Sehingga diperkirakan sang sopir kekurangan waktu istirahat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyebut sopir travel gelap itu berangkat dari Ciamis ke Jakarta pada Jumat (5/4/2024) pukul 19.30 WIB.

Keesokan harinya, Sabtu (6/4/2024) siang, mobil tersebut berangkat ke Jakarta menuju Ciamis untuk mengantar sekaligus menjemput penumpang.

Pada Minggu (7/4/2024) pagi, sopir yang sama berangkat dari Ciamis menuju Jakarta untuk mengantar penumpang.

Setelah beristirahat sebentar, pada Minggu sore, sopir kembali mengantarkan penumpang dati Jakarta ke Ciamis.

Di hari yang sama tepatnya Minggu malam, sopir kembali ke Jakarta dan tiba pada pukul 00.WIB.

Baca juga: Kejanggalan Mobil Gran Max saat Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek: Pemilik Misterius, Travel Gelap?

Penampakkan bangkai mobil Grandmax yang terlibat kecelakaan (surya.co.id/istimewa)

Dua jam kemudian, pada Senin (8/4/2024) pukul 02.00 WIB, sopir travel menjemput penumpang ke Depok.

Lalu pada pukul 03.30 WIB, sopir menjemput penumpang di Cilebut dan pada pukul 05.30 WIB, sopir menjemput penumpang di Bekasi.

Terakhir pada pukul 06.00 WIB, mobil bersama 11 penumpangnya menuju Ciamis.

Namun belum sampai ke tujuan, travel tersebut mengalami kecelakaan dengan bus Primajasa di KM 58+ 600 arah Jakarta ruas tol Jakarta-Cikampek pukul 07.04 WIB.

Selain itu, Soerjanto menyebut dari sisi jumlah muatan penumpang, kendaraan tersebut sudah melebihi kapasitas.

“Seharusnya berkapasitas 9 penumpang dan belum lagi ditambah dengan barang bawaanya. Hal ini tentunya juga menambah ketidakstabilan kendaraan,” kata dia.

Sebelumnya, Fik mendapat informasi ada warganya yang menjadi korban kecelakaan di Km 58, pada Senin (8/4/2024) sekitar pukul 13.00 WIB. 

Setiawan identitasnya ada di STNK mobil Gran Max yang kecelakaan di tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024). (kolase kompas TV/kompas.com)

Saat itu, ada petugas Bhabinkamtibmas yang mengabarinya dan memperlihatkan foto KTP yang sebagian sudah terbakar.

Namun, bagian RT RW dan desa masih terbaca di KTP. Fik kemudian menghubungi kepala dusun untuk mengonfirmasi, dan benar ada empat warga Desa Tanjungjaya yang jadi korban.

Sebagai informasi, kecelakaan maut ini terjadi di jalur contraflow di Tol Jakarta-Cikampek Km 58 pada Senin (8/4/2024), pukul 07.04 WIB.

Di bagian lain, Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga kini masih menyelidiki penyebab kecelakaan. 

Ketiga kendaraan yang terlibat kecelakaan telah dievakuasi ke derek di sekitar Gerbang Tol Cikopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.

Pemeriksaan secara menyeluruh dilakukan pada kendaraan minibus jenis Gran Max yang alami kebakaran hebat.

Tim memeriksa bagian vital pada kendaraan baik pemicu kecelakaan ataupun pemicu kebakaran, mulai dari mesin, roda, ruang pengemudi, tangki BBM hingga saluran BBM.

"Tadi kita memeriksa saluran BBM, karena kita lihat kendaraannya terdeformasi jadi ada kebakaran sangat mungkin terjadi ketika deformasi membuat putus saluran BBM, sehingga saluran BBM tumpah dan terbakar karena areal di sana panas (mesin)," ujar Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT, kepada wartawan usai melakukan pemeriksaan bangkai kendaraan, Senin (8/4/2024) sore.

Wildan mengatakan, ledakan terjadi dua kali pada kendaraan Gran Max. Menurutnya, hal itu disebabkan karena tumpahan BBM mengenai areal mesin yang panas dan menimbulkan api, kemudian dengan cepat menyulut tangki BBM di bagian belakang sebelah kanan.

"Tadi penjelasan saksi di lapangan terdengar bunyi ledakan dua kali di depan dan di tengah, berarti ini sangat dimungkinkan dari area engine (mesin) dulu kemudian di area tengah tangki, saya lihat yang parah di sebelah kanan yang engine, karena Gran Max ini mesinnya ada di bawa jok pengemudi," katanya.

Meski demikian, ia mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kebakaran dan belum dapat terungkap penyebab kecelakaan mengapa mobil Gran Max ini bisa melaju ke kanan di jalur contraflow.

"Belum ada (fakta baru), kami akan konfirmasi ke pihak Daihatsu, kami pengen lihat Gran Max ini tahun ini seperti apa, nanti kami bandingkan biar punya bayangan ketika memeriksa yang benar dan terbakar," ujarnya.

Saat ditanya mengapa korban jiwa bisa banyak dan vatalitas luka cukup parah, Wildan menjelaskan lantaran para korban tidak menggunakan sabuk pengaman, serta kejadian kebakaran cukup cepat.

"Mereka tak ada yang pakai sabuk pengaman, baik di Gran Max atau pembantu di bus, ketika tabrakan yang di dalam seperti kondisi tak sadar sepenuhnya, proses terbakar hitungan detik tadi penjelasan saksi, ledakan sehingga tidak memungkinkan mereka keluar," ujar Wildan.

KNKT akan melanjutkan pemeriksaan untuk mengungkap terjadi kecelakaan pada hari ini, Rabu (9/4/2024), dengan agenda memeriksa sekitar TKP dan para saksi.

Dilihat Tribunjabar.id di pool derek sekitar GT Cikopo, kendaraan Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di Tol Japek KM 58 ini mengalami kerusakan parah di bagian kiri depan.

Hampir keseluruhan dari kendaraan tersebut hangus terbakar. Jok penumpang bahkan hanya tersisa besi saja.

Berita Terkini