SURYA.CO.ID, MADIUN - Pasca banjir yang merendam Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun pada Minggu (10/3/2024), kini sejumlah warga akhirnya bisa beraktivitas normal.
Masyarakat melakukan kerja bakti, membersihkan rumah dari sisa-sisa material yang terbawa air seperti lumpur akibat terjangan banjir luapan Sungai Jerohan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis mengatakan, hampir semua desa yang terdampak banjir kemarin, terutama di Kecamatan Balerejo dan sekitarnya sudah mulai surut semua.
“Debit air Sungai Jerohan terpantau di Pintu Air 12 Glonggong sudah mulai normal kembali,” ujar Boby, Selasa (12/3/2024).
Dirinya menambahkan, dengan situasi tersebut, puluhan pengungsi yang dievakuasi di Kantor Desa Balerejo, sudah pulang ke rumah masing-masing.
“Ada sekitar 32 pengungsi kemarin yang ada di Balai Desa Balerejo. Puluhan pengungsi tersebut, di antaranya lima balita, tujuh anak-anak, dan 19 lansia,” bebernya.
Mayoritas pengungsi tersebut, lanjut Boby, berasal dari Dusun Bayeman, Desa/Kecamatan Balerejo, yang terendam banjir hingga ketinggian lebih dari satu meter.
Di sisi lain dirinya juga mengungkapkan, pelayanan dapur umum Tagana yang didirikan Dinas Sosial Kabupaten Madiun juga mulai dibubarkan.
Kendati demikian, pihaknya tetap waspada dan mengantisipasi cuaca ekstrem melalui posko pantau bencana hidrometeorologi di lokasi terdampak banjir.
“Tetap kami siagakan di Desa Garon, karena curah hujan diprediksi masih tinggi beberapa hari ke depan,” pungkasnya.