SURYA.CO.ID - Tradisi Rabu Wekasan diperingati oleh masyarakat di beberapa daerah di Jawa.
Lantas apa itu hari Rabu Wekasan?
Rabu Wekasan, Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan adalah sebuah tradisi yang digelar pada Rabu terakhir bulan Safar, bulan kedua dalam kalender Hijriah.
Tahun ini, Rabo Wekasan jatuh pada Rabu, 13 September 2023.
Rebo Wekasan dipercaya sebagian umat Islam sebagai hari dimana akan turun 320.000 bala bencana.
Mengutip laman Nahdlatul Ulama (NU), pernyataan tentang hari turunnya bala bencana di hari Rabu terakhir Bulan Safar ini, disebutkan dalam kitab Kanzun Najah was-Surur fi Fadhail al-Azminah wash-Shuhur karya Abdul Hamid Quds.
Agar terhindar dari bala bencana tersebut, dianjurkan untuk memperbanyak doa tolak bala dan mengerjakan sholat hajat tolak bala 4 rakaat.
Tujuan memperbanyak doa dan sholat hajat adalah untuk memohon pertolongan Allah SWT dari segala bala bencana.
Sholat Rabu Wekasan
Shalat Rabu Wekasan sebenarnya adalah Sholat Hajat untuk memohon agar dijauhkan dari bala bencana.
Shalat terdiri dari 4 rakaat 2 salam, ada tahiyat awalnya.
Sholat hajat tolak bala ini tidak boleh dilaksanakan berjamaah.
Sebelum mengerjakan, membaca doa niat sholat hajat tolak bala:
نَوَيْتُ صَلاَةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ
Nawaitu Sholatal Khaajati Lida'fi lbalaai
- Bacaan Sholat Tolak Bala Rakaat Pertama
Setiap setelah membaca Al Fatihah membaca:
Surat Al Kautsar 17 kali
Surat Al Ikhlas 5 kali
Al Falaq 1 kali
An Nas 1 kali kemudian rukuk.
- Bacaan Sholat Tolak Bala Rakaat Kedua
Kemudian bangun lagi (rukuk selanjutnya) membaca:
Surat Al Kautsar 17 kali
Surat Al Ikhlas 5 kali
Surat Al Falaq 1 kali
dan An Nas 1 kali
Bacaan Doa Rabu Wekasan
Doa Shalat Hajat Rebo Wekasan berikut ini, dikutip dari Pondok Pesantren Nurul Faizah Rungkut Asri Surabaya asuhan Bu Nyai Mihmidati Afif.
Doa dibaca setelah Shalat Hajat tolak bala:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .اللهم بِالسِّرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
(٣x)
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, yang Maha sangat kekuatannya, yang Maha Kuat KepastianNya. Wahai Allah yang Maha Mulia, wahai Dzat yang karena karena kemulyaanMu seluruh maklukMu rendah, peliharalah saya dari kejelekan seluruh MakhlukMU.
Wahai Allah yang memberikan kebaikan, kelebihan, kenikmatan dan kemulyaan. Wahai Dzat yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau, sayangilah saya dengan kasih sayangMu.
Wahai Allah yang Maha memberi Rahmat, Ya Allah dengan rahasia (sirrinya sayyidina Hasan, cucu Nabi) dan saudaranya, dan kakeknya, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, peliharalah saya dari kejelekan hari ini dan segala kejelekan segala yang terjadi di dalamnya.
Wahai Allah yang Maha Memelihara atau mencukupi orang-orang susah, Wahai Allah yang Maha menolak bala' (cobaan). Maka (Allah) akan memelihara atau mencukupi kamu pada mereka dan Dia Maha pendengar dan Maha mengetahui.
Allah Maha mencukupi kami dan sebaik-baik penanggung. Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha tinggi lagi Maha Agung. Semoga Rahmat dan selamat Allah terlimpah atas Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya. (*)