SURYA.CO.ID - Inilah sosok tersangka baru kasus tewasnya mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania yang jasadnya ditemukan dalam koper di jurang Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/6/2023).
Tersangka baru ini adalah dua orang penadah mobil Xpander miliki keluarga Angeline Nathania yang digadaikan oleh pembunuhnya, Rochmat Bagus Apriatma (41). '
Kedua penadah mobil Angeline Nathania itu berinisial M, warga Grati Pasuruan dan S, warga Nguling, Pasuruan.
Keduanya ditangkap setelah polisi lebih dulu menangkap Rochmat yang menjadi tersangka pembunuh Angeline.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana saat dikonfirmasi berjanji akan mengungkap identitas lengkap kedua tersangka dalam rilisnya.
Baca juga: UPDATE Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Polisi Juga Selidiki Penadah Kendaraan Asal Pasuruan
"Ada tersangka baru, untuk identitas dan inisialnya nanti akan kami sampaikan," kata Mirzal, kepada media, Senin (12/6/2023).
Dijelaskan Mirzal, kedua penadah ini menerima gadai mobil Expander yang disodorkan Rochmat senilai Rp 25 juta.
"Iya, (mobil korban) digadaikan Rp 25 juta. Dua orang sudah ditahan," jelasnya.
"Dapatnya Rp 8 juta, karena bayarnya dicicil. Sebelum dapat semua (pelaku pembunuhan) sudah kami tangkap," ujar dia.
Penangkapan kedua penadah ini dilakukan dalam waktu berbeda.
Satu tersangka ditangkap pada Kamis (8/6/2023), sehari sebelum polisi gelar perkara kasus ini.
Dia ditangkap karena saat menerima gadai mobil dari Rochmat dia tidak memeriksa secara detail.
Padahal, mobil itu di STNK jelas-jelas tertulis bukan atas nama Rochmat, melainkan Bambang Sumarjo, ayah mendiang Angeline.
Setelah melaksanakan rangkaian penyidikan tersebut, polisi ternyata menangkap lagi satu orang.
Kasihumas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi ketika dikonfirmasi nama dua orang yang dituding sebagai penadah terbilang irit bicara. Dia juga hanya memberikan inisial M dan S.
Ada beberapa alasan mengapa polisi masih merahasiakan identitas dua orang yang disinyalir memiliki pekerjaan sebagai penadah kendaraan-kendaraan tidak jelas.
Bisa jadi dua orang ini tergabung dalam sebuah komplotan.
Sangat berisiko orang-orang dalam komplotan tersebut kabur apabila identitas dua orang itu dibuka sekarang.
Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi mengatakan, pihaknya masih melengkapi berkas kasus tersebut.
Setelah itu, rekontruksi baru akan dilakukan.
"Akan diadakan rekonstruksi pembunuhan (mahisiswi Ubaya). Jadi, menunggu semua lengkap, termasuk hasil otopsi," kata Haryoko.
Dibunuh Usai Cari Gadai Mobil Xpander
Sebelumnya terungkap fakta Angeline Nathania dibunuh Rochmat di dalam mobil Xpander miliknya, di sekitar kebun bibit Wonorejo, Surabaya pada Kamis (4/5/2023).
Ceritanya, pada Rabu, 3 Mei 2023, Mahasiswi Fakultas Hukum Ubaya ini pergi meninggalkan rumah sekira pukul 6.30 dengan naik mobil Xpander milik kakaknya.
Mahasiswi semester VI ini pamit ke mamanya hendak mengikuti ujian di kampus.
Di tengah perjalanan mampir ke sebuah cafe milik Rochmat di kawasan Rungkut.
Baca juga: HUBUNGAN ASMARA Mahasiswi Ubaya Angeline dan Pembunuhnya Dibantah Sang Ayah, Cuma Mau Kuasai Harta
Mereka kemudian pergi sarapan di sebuah rumah makan.
Sesudahnya, Rochmat mengantar Angeline ke kampus. Keduanya kemudian berpisah.
Saat itu mobil digunakan Rochmat.
Selesai ujian, korban dijemput pelaku.
Di mobil pelaku mengatakan ingin meminjam uang korban senilai puluhan juta. Dana tersebut rencana akan digunakan untuk membayar utang.
Korban yang masih kuliah, tentu saja tidak mempunyai uang sebanyak itu.
Pelaku terbesit pikiran menggadaikan mobil milik kakak Angeline. Namun, Angeline menolak karena bukan pertama itu pelaku meminjam uang kepada korban.
Rochmat kemudian mengajak Angeline keliling Kota Surabaya hingga larut malam.
Kemudian, keduanya memutuskan istirahat di sebuah apartemen kawasan Surabaya Timur.
Angeline di tempat tersebut kembali dibujuk soal urusan gadai mobil.
Hari berikutnya Rochmat dan Angeline keluar meninggalkan apartemen.
Rochmat mengajak Angeline bertemu orang yang disebut-sebut menerima gadai mobil. Angeline marah memberontak ingin pulang.
"Pukul 14.30 mereka berhenti di sekitar jalan kawasan Kebun Bibit, Mulyorejo. Mereka bertengkar. Kejadian ini diketahui warga sekitar," ungkap Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce.
Saat itu Angeline sempat teriak-teriak ke luar mobil, namun akhirnya masuk lagi.
Angeline saat itu gregetan dengan Rochmat.
Angeline mencela kelakuan Rochmat. Hal ini membuat Rochmat emosi.
Tangan Angeline diikat ke belakang, lalu dicekik dan dijerat hingga tewas.
Angeline pun tewas di dalam mobil.
"Lalu tersangka pergi ke rumah mertua mengambil koper dan sempat membeli tali rapping. Korban dibungkus dengan plastik wrapping," terang Pasma.
Sekira pukul 20.30 Rochmat memutuskan membuang jenazah Angeline di luar kota Surabaya. Semula hendak dibuang di Batu. Namun, karena di sana tidak ada tempat sepi, akhirnya perjalanan dilanjutkan ke arah Cangar, Mojokerto.
Akhirnya pelaku memutuskan membuang jenazah di kawasan hutan Gajah Mungkur.
Seusai kejadian , Rochmat menggadaikan mobil milik kakak Angeline ke salah seorang teman di Pasuruan dengan nominal Rp25 juta.
Handphone Angeline dan miliknya dibuang.
Lalu, Rochmat sembunyi dengan cara tinggal di sebuah indekos di Kota Malang.
Setelah kasus terungkap, polisi menangkap pria yang menadah mobil Xpander yang digadaikan Rochmat.
Si penadah itu ditangkap pada Kamis (8/6/2023) di Pasuruan.
Di rumah penadah, Polisi menemukan mobil yang menjadi saksi bisu kematian Angeline.
Penadah dan barang bukti kemudian diboyong ke Polrestabes Surabaya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tangkap 2 Penadah Mobil Gadai Mahasiswi Ubaya yang Tewas Dalam Koper"