SURYA.co.id - Terungkap kehidupan getir Muhammad Husen, tersangka pembunuh, pemutilasi dan pengecor jasad bos galon Irwan Hutagalung di Semarang.
Aksi sadis Husen membunuh majikannya memang bikin geleng-geleng.
Tapi di balik kelakuan sadisnya itu, Husen menjalani kehidupan yang cukup getir.
Husen mengaku selama ini tak diperdulikan oleh keluarganya.
Oleh sebab itu, Husen mengaku ogah mengabari keluarganya atas kasus yang tengah dialaminya ini.
Husen menilai keluarganya pasti sudah tahu kalau dirinya kini mendekam di penjara.
"Kayanya udah tahu, kan dari pihak kepolisiam tetap nyarinya ke rumah dulu," kata Husen dikutip dari video yang diunggah akun Instagram Ndorobei.
"Enggak, engga perlu ngasih tahu," tegasnya.
Menurut Husen keluarganya tidak akan peduli dengannya.
"Karena mereka juga enggak peduli sama saya," kata Husen sambil menahan tangis.
Baca juga: AKHIRNYA Teman Husen yang Tahu Mutilasi dan Cor Jasad Bos Galon Jadi Tersangka, Tak Ditahan, Kenapa?
Anak keenam dari depalan bersaudara tersebut mengaku selama ini keluarganya selalu bersikap cuek.
"Mau saya merantau dimanapun, enggak ada yang pernah tanya kabar," kata Husen.
Hal tersebut membuat Husen jarang pulang ke rumah keluarganya di Banjarnegara.
"Saya enggak pernah pulang dan enggak mau pulang," ujar Husen.
"Enggak ada yang kontak saya, sama sekali enggak ada," imbuhnya.
Dengan suara bergetar Husen menyampaikan pesan menohok untuk keluarganya.
"Saya cuma mau bilang, terserah kalau kalian masih tetap seperti ini sama saya," ucap Husen.
"Saya juga enggak akan peduli sama kalian," imbuhnya.
Namun apabila suatu saat keluarganya datang menjeguk, ia akan menyampaikan permintaan maaf.
"Saya akan minta maaf, atas perilaku saya," kata Husen.
"Kalau mereka tetap tidak peduli yaudah," tambahnya.
Punya Kekasih di Aceh
Husen yang kini mendekam di tahanan Mapolda Jateng mengaku memiliki kekasih alias pacar gadis asal Nangroe Aceh Darussalam.
Hal ini tidak disangka karena sebelumnya ramai diberitakan Husen memiliki gadis idaman bernama Jessie yang juga teman semasa masih bekerja di warung mie Indonesia (Warmindo), Jalan Mulawarman Selatan, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Pengakuan Husen tentang sosok pacarnya ini diungkap dalam sebuah wawancara yang diunggah di akun tiktok milik @esaone.
Husen mengungkap kebiasaannya sehari-hari selain bekerja, ia sering nongkrong di kucingan hingga bermain hp untuk chatting bersama pacarnya.
Diketahui sosok pacar Husen merupakan wanita yang tinggal di Aceh, keduanya berkenalan secara online.
Husen mengaku, kekasihnya telah mengetahui kasus pembunuhan yang menjeratnya.
Husen sebelum ditangkap oleh pihak Kepolisian, dirinya mengatakan pada kekasihnya mengenai apa yang ia lakukan terhadap bos tempat dirinya bekerja.
“Nanti kalo semisal saya ketangkep, yak kamu cari yang lain aja.”
Husen mengaku sedih karena jauh dan makin jauh dengan kekasihnya, Husen menambahkan jika kekasihnya menangis saat video call.
Diketahui jika kekasih Husen tuna wicara sehingga mengetik semua kalimat melalui chat saat berkomunikasi.
Usia kekasih Husen dua tahun diatas Husen, ia mengatakan jika sempat merancang akan menikahi kekasihnya ketika sudah terkumpul rejekinya.
Husen mengaku jika dirinya terlanjur emosi dan “membereskan salah satunya dulu” yakni membunuh bosnya.
Husen mengaku siap dengan segala konsekuensi atas apa yang ia perbuat, termasuk dicap sebagai seorang pembunuh hingga tidak ada wanita yang mau dengannya.
Husen masih tidak menyesal dan merasa puas atas apa yang ia lakukan, dalam wawancara yang ia jalani.
Husen mengaku ia tidak memiliki kata-kata untuk kekasihnya selain “minta maaf atas apa yang ia lakukan yang berakibat mengganggu hubungan keduanya”.
Husen mengatakan jika kekasihnya tidak mau putus dengannya, pasca Husen resmi dijadikan tersangka atas perbuatannya.
Namun Husen merasa kasihan dengan kekasihnya harus menunggu dirinya selama dipenjara.
Sebelumnya dikabarkan kalau Husen mengagumi sosok gadis idamannya bernama Jessie.
Jessie bahkan sempat ditemui Husen seusai pria yang akrab disapa Mas Kuncir itu membunuh, memutilasi dan mengecor jasad bos galon Irwan Hutagalung.
Kepada Tribunjateng (grup surya.co.id), Jessie mengungkap ceritanya tentang Husen yang dikenalnya sebagai sosok baik.
"Sini kenalnya mas Kuncir."
"Dia baik dan ramah sama pelanggan, sehingga ketika ada berita dia bunuh bosnya semua pada kaget," beber bekas rekan kerja Husen, Jessie (22) kepada Tribunjateng.com, Kamis (11/5/2023).
Keramahan Husen atau Mas Kuncir kepada pelanggan terbukti saat kasus itu mencuat, banyak pesan atau direct message (DM) yang masuk ke akun media sosial Warmindo serta akun pribadi Jessie.
Mereka bertanya kebenaran berita tersebut.
Hampir seluruh pelanggan tidak percaya atas tindakan Husen yang membunuh bosnya.
"Secara fisik agak kurang karena Mas Kuncir tubuh sisi kirinya agak cacat, terutama tangan."
"Sehingga kami kaget dia bisa melakukan tindakan seperti itu," ujarnya.
Jessie mengaku selain kenal Husen juga kenal korban Irwan Hutagalung.
"Kuncir selain lucu ya pendiam, kalau korban memang cuek," terangnya.
Diterangkan Jessie, Kuncir bekerja di Warmindo selama 4 bulan.
Dia keluar pada Februari 2023, lalu pindah kerja di Salatiga.
Penyebab keluar dari tempat kerja itu lantaran Kuncir merasa menjadi sasaran amarah bosnya.
"Bukannya bela bos, Kuncir memang salah menangkap saja, bos marahi mungkin maksudnya menasihati," paparnya.
Kuncir lantas pindah kerja di Salatiga di bidang yang sama yakni menjadi penjaga warung.
Dia bekerja di sana tak lama karena setelah itu pindah ke usaha galon milik korban, AHS Arga Tirta di Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang.
"Karena tempat kerja di galon dekat dengan sini, Kuncir ya sering main ke sini," beber Jessie kepada Tribunjateng.com, Kamis (11/5/2023).
Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, Husen sempat berulang kali main ke bekas tempat kerjanya.
Di tempat itu, dia bertemu dengan Jessie dan tukang parkir tempat tersebut.
Dalam pertemuan itu, Husen sempat bercerita mendapatkan perlakuan kekerasan oleh bos galonnya.
"Dia cerita ke tukang parkir, bukan ke saya, tapi secara fisik saya lihat tangannya ada bekas sulutan rokok."
"Saya pribadi tidak tanya karena Kuncir lebih suka memendam masalah, ia cerita kepada orang tertentu saja," cetusnya.
Jessie mengatakan, terakhir berkomunikasi dengan Kuncir persis sehari selepas peristiwa pembunuhan yakni pada Jumat (5/5/2023) malam.
Husen datang ke tempatnya bekerja dengan membawakan satu bungkus rokok Surya.
Ia sempat menolak pemberian tersebut tetapi Kuncir tetap memberikannya.
Selepas itu, ia pergi entah ke mana.
Ia tak lama di tempat tersebut lantaran Jessie sedang sibuk melayani pelanggan di Warmindo yang ramai.
"Saya juga sempat WhatsApp ke korban mau order 4 galon, 2 gas, tapi sudah centang satu."
"Malamnya Kuncir ke sini bawa rokok," terangnya.
Kendati sebentar di Warmindo, Jessie sempat melihat sorot wajah Kuncir berbeda dengan biasanya.
Wajah Kuncir seperti alami beban berat.
"Aku orangnya tidak tegaan, ngelihat gitu sebenarnya tidak tega," tuturnya.
Jessie mengungkapkan, Kuncir memang memiliki rasa terhadapnya.
Hal itu ditunjukkan dengan perlakuan berbeda yang diberikan kepadanya.
"Dia baik sekali."
"Pintar gambar, makanya sering gambar wajah saya."
"Wallpaper komputer kantor juga dipasang wajah saya," ungkapnya.
Jessie sebagai teman tentu kaget atas peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Kuncir.
Hanya saja, dia menilai kondisi Kuncir memang sudah sangat marah atau dendam.
Kuncir juga menganggap sudah tidak memiliki keluarga.
Meski, sebenarnya ada ayah dan saudara kandungnya di Banjarnegara.
Kondisi tersebut mungkin menjadi pendorong atas perbuatan nekatnya.
"Orangnya baik tidak begitu, mungkin dia dendam banget," imbuh Jessie.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id