SURYA.co.id - Inilah profi dan biodata Sjafrie Sjamsoeddin yang ungkap pentingnya pembentukan pasukan Komponen Cadangan atau Komcad.
Diketahui, pasukan Komcad merupakan sebuah pasukan cadangan militer atau sebuah organisasi militer yang terdiri dari warga negara yang menggabungkan peran militer dengan karier sipil.
Pasukan Komcad dibentuk untuk membantu negara khususnya TNI saat kondisi darurat seperti bencana alam hingga perang.
Pembentukan Pasukan Komcad sempat menuai pro dan kontra di masyarakat.
Melansir dari tayangan di channel youtube TNI AD, mantan pengawal Soeharto, Sjafrie Sjamsoeddin membeberkan pentingnya pembentukan pasukan Komcad.
Menurut Sjafrie, komponen pertahanan utama (TNI) perlu mendapat bantuan dari komponen pendukung yakni dalam hal ini adalah Komcad.
"Kita juga mempunyai komponen pendukung yaitu seluruh fasilitas-fasilitas seluruh komponen-komponen yang bisa kita gunakan untuk mengakselerasi komponen pertahanan ini bisa tergabung.
Dengan demikian nanti apabila negara di dalam keadaan darurat maka komponen utama itu mendapatkan perkuatan dari komponen cadangan dari komponen pendukung.
Oleh karena itu maka komponen cadangan itu perlu dipersiapkan" ujar Sjafrie.
Berikut videonya:
Lantas, seperti apa profil dan biodatanya?
Melansir dari Wikipedia, Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 30 Oktober 1952.
Sjafrie adalah Wakil Menteri Pertahanan Indonesia dari 6 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014.
Ia juga adalah mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, kedua jabatan itu tetap ia rangkap dari April 2005.
Ia sebelumnya juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI tahun 2002–2005.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ditunjuk Prabowo Jadi Penasihat Khusus, Ini Profil Sjafrie Sjamsoeddin', Sjafrie merupakan lulusan Akabri 197, satu angkatan dengan Prabowo.
Setelah lulus dari Akabri, pria kelahiran Ujungpandang 30 Oktober 1952 ini kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang bisnis dan meraih gelar MBA tahun 1993.
Karier militernya dimulai di lingkungan Baret Merah dengan jabatan sebagai Danton Grup I, Danki II Grup I, Pa Intel Grup I, Dan Satlak Pengawal Pribadi Presiden RI, Wadan Yon Grup I, Danyon I Grup I, Waasops Dan Kopassus (1975-1991).
Selain itu, ia pernah bertugas sebagai pengawal pribadi Presiden Soeharto dalam setiap kunjungan ke luar negeri.
Sjafrie pernah menjabat Wakil Asisten Operasi Komandan Kopassus sejak 2 Juni 1993 dan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden.
Awal Maret 1995, Sjafrie menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakencana Bogor.
Kurang dari satu tahun kemudian, 1 Februari 1996, Sjafrie menjadi Kepala Staf Garnisun (Kasgar) I Ibu Kota dengan pangkat brigadir jenderal.
Pada Agustus 1996, Sjafrie menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya. Saat itu, ia menggantikan posisi Mayjen Susilo Bambang Yudoyono.
Satu tahun kemudian, Sjafrie diangkat menjadi Panglima Kodam Jaya pada tahun 1997.
Ia menggantikan posisi Mayjen TNI Sutiyoso setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarata.
Sjafrie juga pernah menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Korsahli) TNI pada tahun 2001.
Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI, menggantikan Marsekal Muda Graito Usodo pada tahun 2002.
Pada 2005, Sjafrie diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan.
Namun, unjuk rasa puluhan korban pelanggaran hak asasi manusia mewarnai pelantikan Sjaffrie.
Mereka mempersoalkan diangkatnya Sjafrie yang diduga terkait dalam kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, seperti diberitakan Harian Kompas, 16 April 2005.
Di tahun 2010, Sjafrie dipercaya menduduki jabatan Wakil Menteri Pertahanan, mendapingi Purnomo Yusgiantoro yang menjadi Menhan saat itu.
Sjafrie kemudian menjadi wakil ketua Indonesian Asian Games Organizing Committee/Inasgoc pada tahun 2018 lalu.
Berikut riwayat jabatannya.
- Komandan Peleton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha)
- Komandan Nanggala X Timor-Timur (1976)
- Komandan Nanggala XXI Aceh (1987)
- Komandan Tim Maleo Irian Jaya (1987)
- Satgas Kopassus Timor Timur (1990)
- Komandan Grup A Paspampres
- Danrem-061/Surya Kencana (1995)
- Kasgartap-1 Ibu kota (1996)
- Kasdam Jaya (1996)
- Pangdam Jaya (1997)
- Aster Kasum TNI (1998)
- Sahli Polhukam Panglima TNI (1998)
- Koorsahli Panglima TNI (2001)
- Kapuspen TNI (2002)
- Sekjen Dephan (2005)
- Wamenhan (2010).
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id