SURYA.CO.ID, GRESIK – Petrokimia Gresik berhasil meraih predikat Industry Leader dalam ajang Indonesia Quality Award (IQA) 2022. Hal ini didapat dari hasil inovasi di berbagai lini di internal Petrokimia Gresik.
Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Budi Wahju Soesilo mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Petrokimia Gresik konsisten menerapkan sistem kerja unggul berbasis Baldrige Excellence Framework (BEF), sebagai komitmen memajukan pertanian Indonesia dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Dari penilaian pada tahun ini, hasil Petrokimia Gresik selaku anggota holding Pupuk Indonesia meningkat dari sebelumnya yang berada di level Emerging Industry Leader.
“Pencapaian ini tidak lepas dari konsistensi Petrokimia Gresik dalam bertransformasi sebagai langkah adaptif terhadap perubahan, sehingga dapat tercipta ekosistem agroindustri nasional yang dapat memberikan nilai positif bagi seluruh pihak,” kata Soesilo dalam rilis humas Petrokimia Gresik, Rabu (14/12/2022).
Lebih lanjut menurut Soesilo, predikat Industry Leader disematkan pada BUMN yang meraih skor di rentang 676 sampai 775. Sementara, perolehan Petrokimia Gresik dalam penilaian sebesar 682.
Predikat ini menggambarkan perusahaan telah mempunyai proses bisnis yang selaras dengan tujuan dan kebutuhannya, serta diterapkan dengan berdasarkan analisis berbasis data fakta.
Tidak hanya itu, perusahaan berpredikat Industry Leader telah banyak menerapkan praktik terbaik dan dapat dijadikan tolak ukur di lingkungan industrinya.
“Kinerja unggul merupakan basic needs bagi perusahaan, untuk dapat bertahan di tengah berbagai perubahan. Salah satu upaya nyata Petrokimia Gresik menghadirkan kinerja unggul di perusahaan adalah melalui segudang inovasi yang telah diakui ditingkat nasional maupun internasional,” imbuhnya.
Selain itu, Soesilo menambahkan, dengan berbekal inovasi, Petrokimia Gresik menjadi pelopor sejumlah teknologi. Di tahun 2021 menjadi pelopor industri dalam negeri yang berhasil memproduksi Green Surfactant yang dapat mendukung industri minyak dan gas (migas).
Dengan barang tersebut semakin efisien dan ramah lingkungan. Green Surfactant, menggantikan penggunaan surfactant berbasis hydrocarbon yang umum digunakan industri migas di Indonesia, dan harus impor.
“Green Surfactan hanya salah satu contoh inovasi unggul yang kami dilakukan. Berbagai inovasi unggulan lain telah kami lakukan, mulai dari inovasi produk, manajemen SDM, produksi, distribusi, hingga pelayanan konsumen, Alhamdulillah dinilai baik oleh asesor dan berhasil membawa Petrokimia Gresik meraih predikat Industry Leader,” katanya.
Sementara, IQA tahun ini merupakan yang ke-18 digelar. Acara ini diselenggarakan dalam bentuk penganugerahan dan pengakuan atas prestasi pencapaian kinerja excellent berbasis BEF dan diberikan kepada organisasi bidang bisnis dan organisasi nonprofit yang telah mengikuti proses assesment IQAF 2022.
Proses assessment dilaksanakan mulai 31 Oktober sampai dengan 4 November 2022. Program ini bertujuan untuk memotivasi organisasi meningkatkan kinerja dan daya saingnya di tingkat global. ****