Ramadan 2022
Amalan Lailatul Qadar bagi Perempuan yang Sedang Haid atau Nifas
Malam Lailatul Qadar adalah suatu malam di Bulan Ramadan yang penuh dengan kemuliaan. Amalan lailaful qadar bagi muslimah haid dan nifas.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Malam Lailatul Qadar adalah suatu malam di Bulan Ramadan yang penuh dengan kemuliaan.
Dijelaskan bahwa waktu malam Lailatul Qadar itu dimulai setelah Sholat Isya' hingga terbit fajar.
Di waktu tersebut, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan. Lantas bagaimana dengan perempuan yang sedang haid dan nifas?
Ustadzah Noer Hinda Moejib pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo sekaligus anggota PC Fatayat Sidoarjo, Jawa Timur menjelaskan tentang amalan-amalan di malam Lailatul Qadar.
"Dijelaskan dalam Surat Al Qodar, bahwa malam Lailatul Qadar itu malam lebih mulia dari seribu bulan, tetapi disitu ayat berikutnya nenyebutkan 'apa sesungguhnya malam Lailatul Qadar itu?'. Berarti di sini Allah juga menanyakan kepada kita, dan menegaskan bahwasanya sebagimana tidak mampu menjelaskan secara detail apa itu malam Lailatul Qadar, karena Lailatul Qadar itu rahasia Allah," jelas Ustadzah Noer Hinda Moejib, dikutip dari YouTube Harian Surya.
"Kalau Allah tidak menyebutkan kapan malam Lailatul qadar itu, maka kitalah yang seharusnya sejak awal sudah mempersiapkan diri dan mencari. Sama seperti saat kita mencari ilmu di lautan yang luas, tergantung dimana keinginan kita mendapatkannya. Siapa yang lebih tekun mencari, dia yang akan mendapatkannya," tambahnya.
Soal amalan perempuan yang sedang haid dan nifas, Ustadzah Noer Hinda Moejib menegaskan bahwa bisa dengan berdzikir.
"Amalan-amalan yang bisa kita lakukan adalah berdzikir, tidak ada larangan bagi wanita (haid dan nifas. Berdzikir itu bisa dilakukan dengan berdiri, dengan duduk, sambil tidur dan itu bisa dilakukan walaupun dalam kondisi haid. Jadi sebagai wanita jangan pesimis," jelasnya.
"Dzikir juga bisa diambil dari ayat Alqur'an, karena kalau kita niati dalam hati dzikir itu bukan membaca Alqur'an tetapi doa itu diperbolehkan, walaupun kita dalam keadaan haid dan nifas," tambahnya.
Ustadzah Hinda kemudian mencontohkan, salah satu dzikir.
"Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar itu juga termasuk dzikir," katanya.
"Kalau laki-laki ada anjuran i'tikaf, sementara kalau kita i'tikaf tidak bisa, karna i'tikaf ada di masjid kalau kita kondisi haid. Masih ada amalan-amalan yang bisa kita lakukan pada saat malam Lailatul Qadar, dan amalan ini tidak menyalahi. Seperti yang saya sebutka tadi dzikir, dalam surat Al Imron tadi dan itu tidak mengurangi pahala sama sekali," jelasnya.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa perempuan punya keistimewaan dalam beribadah.
"Ibadah kita itu ada perintah ada larangan, pada saat kita diperintah dan kita ridho kita melakukan misalnya kita wajib sholat, wajib puasa, tapi ada ibadah larangan, dilarang puasa, puasa, ini juga ibadah pada saat kita melakukannya dengan ridho kepada Allah SWT, kita ridho sakit kram perut saat haid, jadi ladang pahala bagi wanita karena kita ridho," jelas Ustadzah Noer Hinda Moejib.
Lihat video lengkapnya disini