SURYA.CO.ID - Sindikat narkotika Internasional yang menyulap rumah hunian menjadi pabrik sabu oleh dua warga berkebangsaan Iran, diobrak-abrik aparat Polres Jakarta Barat.
Rumah mewah yang digeledah itu berlokasi di Taman Cendana Golf nomor 25, kawasan Karawaci, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jumat (3/9/2021).
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo yang memimpin penggeledahan, menjelaskan penyidik sudah lebih dulu menangkap penghuni rumah elit sewaan itu yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Iran.
"Kami telah menangkap dua orang warga negara asing dari Iran. Kami juga akan koordinasi dengan pihak Imigrasi, terkait dengan perlintasan yang dilakukan oleh dua tersangka," ujar Kombes Ady yang masih enggan mengungkapkan identitas tersangka di lokasi.
Dalam menangani perkara ini, Polres Metro Jakarta Barat menggandeng Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Drug Enforcement Administration (DEA) Amerika.
Tujuannya untuk memeriksa laboratorium atau pabrik narkotika yang berdiri di permukiman.
Dua WNA asing yang memproduksi sabu diduga kuat jaringan internasional.
"Jadi memang melibatkan rekan-rekan intenasional, ini menjadi fokus internaisonal. Kita juga koordinasi dengan DEA, kebetulan ada perwakilannya di Indonesia," jelasnya.
Selain identitas tersangka, kapolres juga belum mengungkapkan barang bukti yang ditemukan di rumah mewah itu.
Kapolres hanya memngungkapkan, posisi pabrik berada di lantai dua.
Sementara lantai dasar dipakai pembuangan limbah.
"Informasi dari penyidik di lapangan, tetangganya sering mencium bau tak sedap. Mungkin hasil dari proses pembuatan sabu," terangnya.
Di lantai bawah (dasar) ada seperti residu atau limbah dari hasil pembuatan barang haram.
"Nanti akan dicek oleh Tim Labfor Mabes Polri," ujarnya.
Bahan Baku Tak Terlacak X-Ray
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo, menjelaskan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi sabu dipasok dari luar negeri.
Bahan curah sabu setengah jadi itu, anehnya tidak terlacak X-Ray saat masuk ke Indonesia.
"Dari perlengkapannya, cara pembuatannya, bahan yang digunakan karena ini adalah jaringan internasional ya yang melibatkan beberapa negara. Ada bahan-bahan sebagai pelapis dari bahan dasar ini dengan cara-cara yang apabila melewati X-ray tidak terdeteksi."
"Jadi itulah yang mungkin gambaran yang bisa saya sampaikan, maka dengan leluasa bisa memasukkan beberapa bahan-bahan ke wilayah Indonesia," papar Ady di saat meninjau lokasi laboratorium sabu itu, Jumat (3/9/2021).
Kapolres memaparkan, produsen sabu asal Iran itu memang sengaja ditanam untuk membuat sabu di Indonesia. Bahkan sindikat narkotika ini mengincar pasar Indonesia yang dinilai potensial.
"Kalau indikasi yang kita temukan memang mengkhususkan membuat pasar itu di Indoenesia," tambah kapolres.
Pascapengungkapan pabrik sabu terbesar itu, pihaknya masih mengembangkan kasus narkotika tersebut, dan berjanji akan menyampaikan perkembangannya. (TribunJakarta)