Sambang Kampung

Warga RT 3 RW 10 Kelurahan Tambakrejo Ingin Kampung Asri Bebas Sampah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga merawat tanaman yang ada di RT 3 RW 10 Tambakrejo.

SURYA.co.id | SURABAYA - Warga yang tinggal di RT 3 RW 10 Kelurahan Tambakrejo menginginkan kampung yang asri serta bebas sampah.

Oleh karena itu, warga bersama-sama melakukan penghijauan. Lahan yang terbatas pun tak menjadi kendala. Berbagai tanaman menghiasi satu per satu rumah, rata-rata dalam pot atau tabulampot.

"Sudah bertahun-tahun kampung kami melakukan penghijauan. Selain tanaman hias, juga ada tanaman produktif," ungkap Jusinarno, ketua RW 10 Kelurahan Tambakrejo.

Berbagai tanaman produktif yang digalakkan antara lain pepaya, jeruk nipis, tomat, dan cabai. Tidak lupa tanaman toga seperti sinom, kunyit, kunci, dan asam.

"Kami juga memanfaatkan lahan di pinggir rel untuk menanam. Daripada dijadikan tempat pembuangan sampah. Kami mencoba memaksimalkan tanah yang ada," kata Jusinarno.

Tanaman-tanaman tersebut, kerap dimanfaatkan warga kampung untuk sehari-hari termasuk diolah menjadi obat seperti meningkatkan daya tahan tubuh.

"Biasanya saya juga ikut mengonsumsinya, seperti bayam untuk memasak. Ya untuk keperluan sehari-hari," ungkap Ririn Sukmiati, seorang warga sekaligus kader posyandu RT 3 RW 10 Kelurahan Tambakrejo.

Untuk merawatnya, warga memanfaatkan pupuk hasil komposter warga sendiri. Sementara, untuk menyiramnya menggunakan air IPAL yang juga milik warga.

Selain kampung hijau asri, warga juga bertekad membuat kampung bersih. Salah satunya dengan memaksimalkan bank sampah yang sampai saat ini masih aktif dijalankan.

"Warga mengumpulkan sampah di bank sampah. Nantinya, sebagian akan dijual. Sebagian lagi diolah menjadi berbagai produk seperti vas bunga, baju, tas, dan sebagainya," kata Jusinarno.

Adi Candra, Tim Motivator Lingkungan dan Penyuluh Lingkungan Hidup Sub Bagian Pemberdayaan Masyarakat DKRTH Kota Surabaya, menyambut baik usaha warga.

"Kampung yang berada si pusat kota Surabaya ini cukup asri karena kegiatan penghijauan. Selain itu juga aktivitas posyandu dan UKM minuman sehat," katanya.

Dengan demikian, ia melanjutkan, pengelolaan lingkungan atau smart environment akan berbanding lurus dengan smart society dan smart economy.

"Hal ini selalu menjadi perhatian, masyarakat yang mampu menyikapi potensi dan peluang akan mendapatkan kemanfaatan secara berkelanjutan," tandasnya.

Berita Terkini