Kilas Balik
Asmara Bu Tien & Soeharto yang Menikah Tanpa Pacaran, Begini Cara Mereka Hadapi Masalah Rumah Tangga
Berikut Cerita Asmara Bu Tien & Soeharto yang Menikah Tanpa Pacaran, Begini Cara Mereka Hadapi Masalah Rumah Tangga
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Cerita asmara Bu Tien dengan Soeharto memang tidak diawali dengan kisah cinta-cintaan atau bahkan pacaran
Cinta Bu Tien dan Soeharto tumbuh dengan sendirinya setelah mereka resmi menikah
Hal ini tentu tak luput dari peran orangtua Bu Tien dan Soeharto yang sepakat untuk menjodohkan anak mereka
Melansir dari Intisari dalam artikel 'Kisah Cinta Pak Harto dan Bu Tien, Semanis Tebu yang Menyentuh Kalbu', Soeharto dan Hartinah sudah saling kenal sejak mereka kanak-kanak.
Keduanya sama-sama bersekolah di satu SMP, di Wonogiri, Jawa Tengah.
Di sana, Hartinah merupakan adik kelas Soeharto. Kebetulan dia satu kelas dengan Sulardi, sepupu Soeharto.
Soeharto sendiri diceritakan tak pernah menunjukkan tanda-tanda tertarik kepada Hartinah.
Justru Hartinah yang sempat berkelakar kepada Sulardi bahwa suatu saat nanti dirinya akan menjadi kakak ipar Sulardi.

Lulus sekolah, Soeharto melanjutkan ke PETA dan terjun ke dunia ketentaraan. Sementara Hartinah aktif di Laswi dan PMI.
Yogyakarta, 1947. Suatu hari Soeharto berkunjung ke kediaman keluarga Prawirowiardjo yang telah lama mengasuhnya.
Keluarga bibi dan pamannya itu belum lama pindah dari Wuryantoro, Wonogiri ke Yogyakarta
"Harto," kata Bu Prawiro, yang merupakan adik Pak Karto (ayahanda Soeharto).
"Sekalipun engkau bukan anakku sendiri, aku sudah mengasuhmu sejak ayahmu mempercayakan engkau pada kami. Aku pikir, sebaiknya segera mencarikan istri untukmu."
O.G. Roeder menulis dalam bukunya 'Soeharto--Dari Pradjurit Sampai Presiden', mengisahkan bahwa Soeharto sempat menolak secara halus tawaran bibinya.
Dia beralasan masih ingin berkonsentrasi di dunia militer. Tapi setelah dibujuk terus menerus, akhirnya Soeharto menurut juga.