Sosok Aurellia Qurrota Ain, Paskibra Tangsel Meninggal dengan Luka Lebam, Fakta Terungkap di Diary

Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Aurellia Qurrota Ain, Paskibra yang Meninggal Mendadak

SURYA.CO.ID - Meninggalnya Aurellia Qurrota Ain, anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Tnagerang Selatan menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. 

Aurellia Qurrota Ain yang digadang-gadang akan membawa baki bendera merah putih saat upacara proklamasi Kemerdekaan RI di Kota Tangerang Selatan meninggal mendadak pada Kamis (1/8/2019). 

Pihak keluarga meminta kasus meninggalnya Aurellia Qurrota Ain untuk diusut tuntas karena menemukan luka lebam di tubuhnya. 

Bagaimana sosok Aurellia Qurrota Ain sebenarnya? 

Berikut rangkuman surya.co.id dari berbagai sumber. 

1. Masih Kelas XI 

Aurellia Qurrota Ain saat ini duduk di XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar BSD Serpong, Tangerang. 

Sosok Aurellia dikenal aktif dan ceria. 

Hal ini diakui Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, usai menyambangi kediaman almarhumah di bilangan Cipondoh, Tangerang.

"Saya sangat bersedih ketika mengetahui bahwa Almarhumah adalah anak yang aktif, ceria, dan tidak pernah sakit selama mengikuti Diklat Paskibraka," terang Benjamin pada unggahannya di Instagram.

Benyamin bahkan menyebut Aurellia adalah calon pembawa baki di Upacara Hari Kemerdekaan RI Ke-47 tingkat Kota Tangerang.

Dia begitu dijagokan senior dan temannya untuk membawa sang saka merah putih itu.

Namun, takdir berkata lain.

Di saat dia sedang bersemangat mengejar impiannya, almarhumah terlebih dahulu dipanggil Sang Pencipta.

"Harapan itu pupus karena Allah SWT lebih sayang kepada Almarhumah.

Almarhumah dipanggil Sang Pencipta di saat sedang bersemangat mengejar impian yang menjadi kebanggaannya," terang Benjamin.

2. Dari Keluarga Paskibra

Terpilihnya Aurellia sebagai pasukan pengibar bendera bukan hal baru di keluarganya. 

Ternyata banyak keluarga Aurellia yang pernah ikut sebagai anggota Paskibra. 

Hal ini terungkap dalam diary 'Merah Putih' yang ditulis beberapa jam sebelum dia mengembuskan nafas terakhirnya. 

Aurellia memberi nama diary 'Merah Putih' lantaran kecintaannya pada dunia Paskibra, terlebih anggota keluarganya juga anggota Paskibra.

"Keluarga kami memang hampir semuanya ikut Paskibra. Saya, ayah dan ibu Aurel juga ikut Paskibra," kata Indra, paman Aurellia, Jumat (2/8/2019).

6 Fakta Baru Kematian Aurel Anggota Paskibraka Kota Tangerang Selatan, Keluarga Temukan Kejanggalan (Kolase ist & Warta Kota/Andika Panduwinata)

3. Tulis Diary Sampai Dini Hari

Beberapa jam sebelum meninggal dunia, Aurellia sempat menuliskan curhatan dalam diary 'Merah Putih' yang menjadi firasat keluarga atas kepergiannya.

Dalam curhatannya itu, Aurellia menuliskan soal perasaannya tergabung dalam Paskibraka serta latihan terakhirnya.

Dikutip dari Wartakotalive.com, Jumat (2/8/2019), paman Aurellia bernama Indra menyebut Aurellia sempat menulis di buku diary 'Merah Putih' sebelum meninggal dunia hingga dini hari.

Indra menyebut Aurellia sebelum meninggal dunia tampak pucat dan kelelahan serta menghabiskan malamnya untuk menulis di buku diary 'Merah Putih'.

"Memang kemarin dia (Aurellia) itu terlihat pucat dan kelelahan. Semalaman dia juga menulis di buku diary," kata Indra di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Tangerang, Kamis (1/8/2019) malam.

Aurellia memang punya kebiasaan menulis kegiatan sehari-harinya dalam diary itu.

"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari. Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu."

"Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di Paskibra," terang Indra.

4. Firasat

Dalam tulisan terakhir di diary "Merah Putih', Aurellia juga menulis soal latihan terakhirnya yang diartikan Indra sebagai firasat kepergian.

"Dia nulis terakhir di buku diarynya soal Paskibra. Dalam tulisannya itu ini latihan terakhir di Paskibra. Mungkin itu firasat dari keluarga kami yang mengartikan," kata Indra.

5. Badan Penuh Lebam

Romi yang merupakan paman Aurellia menyebut keponakannya meninggal dunia dengan badan penuh lebam.

Pihak keluarga pun menduga Aurellia meninggal dunia karena dipelonco oleh seniornya di Paskibraka.

Untuk itu, Romi meminta pemerintah Kota Tangerang Selatan mengusut kasus kematian Aurellia.

"Saya minta kepada Dispora Tangsel usut kasus ini," kata Romi saat ditemui di rumah duka, Kamis (1/8/2019).

Romi menjelaskan soal kejanggalan kematian Aurel, di antaranya adalah tubuh yang lebam-lebam membiru.

Bahkan Aurellia pernah bercerita pada keluarganya bahwa dirinya mengalami pemukulan oleh seniornya.

"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurellia) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," kata Romi.

Romi meminta agar pemerintah Kota Tangerang Selatan menindaklanjuti masalah ini atau jika tidak, keluarga akan menempuh jalur hukum.

"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," pungkasnya.

6. Doa Wali Kota 

Melansir dari TribunJakarta (grup Surya.co.id), Benjamin mengatakan kalau penyebab meninggalnya Aurellia masih belum diketahui.

"Tidak ada sebab sakit, almarhum meninggal husnul khotimah InsyaAllah," katanya.

Wakil Wali kota Tangerang itu lalu mendoakan yang terbaik bagi Aurellia.

Bahkan terlihat air mata Benjamin tidak dapat terbendung ketika mendoakan almarhumah.

Beberapa kali dalam video yang diunggah akun @benyamindavnie, Banyamin terlihat menyeka air matanya saat mendoakan Aurellia.

Doa pun juga membanjiri Aurellia lewat kolom komentar unggahan @benyamindavnie.

"Innailaihi wa innailaihi rojiun... Semoga Almarhumah husnul khotimah.." tulis @adeheri76

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, turut berduka cita... Semoga almarhumahkhusnul khotimah. Amien Ya Robbal Alamin," tulis @bangdodipras. 

Artikel ini sebelumnya tayang di Grid.ID berjudul: Belum Sempat Bertugas Membawa Sang Saka Merah Putih, Calon Paskibraka Kota Tangsel Meninggal Dunia Hari Ini

Berita Terkini