Prajurit Kopassus yang Gugur Ditembak KKB Papua Berencana Menikah usai Bertugas, ini Curhat Ayahnya

Penulis: Musahadah
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Kopassus yang Gugur Ditembak KKB Papua Berencana Menikah usai Bertugas,

SURYA.CO.ID - Prajurit Kopassus yang gugur usai ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019) ternyata sudah merencanakan pernikahan.

Prajurit Kopassus bernama Serda Siswanto Bayu Aji (24) atau Bayu itu berencana menikah sepulan tugas dari Papua.

Sayang, rencena indah  prajurit kopassus itu harus pupus setelah dikethaui gugur usai ditembak KKB Papua. 

Suraidi Iskandar, sang ayah, saat ditemui Kompas.com di rumah duka di Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jateng, Jumat (8/3/2019) malam mengungkapkan, anak semata wayangnya itu akan menikah dengan kekasih sejak SMA-nya bernama Gilang, warga Kecamatan Wirosari, Grobogan.

Nasib Luna Maya! Belum Jadi Istri, Mantan Reino Barack itu Dapat Kabar KDRT Faisal Nasimuddin

Viral di Medsos, Awan Mirip Topi di Puncak Gunung Lawu Magetan, Lihat Foto-fotonya!

Viral di Whatsapp & Medsos, Polri Bantah Kabar Pihaknya Mengkoordinir Buzzer untuk Dukung Jokowi

Pria Pukul Kepala Orang Pakai Batu di Kota Malang, Identitas Pelaku Terungkap Berkat Hal Ini

"Bayu lama berpacaran dengan Gilang tetangga desa. Sejak SMA hingga saat ini. Gilang seorang perawat. Dia rela menunggu Bayu meski ditinggal kerja jadi sopir di perusahaan batu bara di Kalimantan hingga menjadi anggota TNI," kata Suraidi Iskandar.

"Kami berencana menikahkan keduanya sepulang Bayu bertugas di Papua. Namun Sang Khalik terlanjur menjemputnya."

Isak tangis keluarga pecah saat jenazah anggota TNI, Serda Siswanto Bayu Aji (24) tiba di rumah duka di di Dusun Pateh, Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2019) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Jenazah personil Kopassus itu diantar menumpang mobil ambulans TNI menuju kediaman orangtuanya dengan pengawalan ketat.

Sejumlah kerabat dan tetangga yang sudah lama menunggu pun tak kuasa meneteskan air mata saat menyambut jenazah Bayu yang tertutup peti berbalut bendera merah putih.

Nampak Ibunda Bayu, Safitri syok. Ia pingsan setelah menangis histeris melihat jenazah Bayu.

Kedatangan jenazah Bayu juga disambut oleh sejumlah personil TNI dari segala unsur baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

Pun demikian perwakilan pihak Polri juga berdatangan ke rumah duka.

Bayu sebelumnya ia mengenyam pendidikan di SMK Negeri 1 Blora jurusan otomotif dan lulus pada tahun 2011.

Bayu mulai diterima sebagai prajurit TNI pada 2016.

Sampai akhirnya masuk satuan Kopassus di Bogor dan bertugas di Papua pada Januari 2019. 

Anak Angkat Wakil Bupati

Selain Bayu, prajurit Kopassus yang tewas di Nuga Papua adalah anak angkat Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak.

Seperti diketahui, kontak senjata antara anggota TNI dengan KKB di Nduga Papua kembali terjadi, Kamis (7/3/2019) siang dan menewaskan tiga anggota TNI

Mereka adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Salah satu korban merupakan prajurit Kopassus yang bernama Serda Yusdin warga Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Serda Yusdin sebelum berangkat ke Papua (istimewa)

5 Fakta Perburuan KKB Papua yang Membuat 3 Anggota TNI Gugur di Nduga, Diserang Lagi Saat Evakuasi

Dilansir dari Tribun Timur, keluarga Serda Yusdin yang dihubungi, membenarkan anggota keluarganya yang bertugas di Nduga tewas tertembak KKB.

"Tadi siang kami baru saja mendapat kabar duka dari Papua. Keponakan kami, Serda Yusdin meninggal setelah ditembak pemberontak di sana," kata Samsir Dumang yang juga Kepala Desa Pongko kepada wartawan Tribun Timur

Hanya saja dia mengaku belum mengetahui kapan jenazah almarhum tiba di kampung halaman.

"Sudah ada telepon dari Jakarta yang mengabarkan soal kematian Serda Yusdin," katanya.

Duka cita mendalam juga disampaikan Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak.

Sebelum berangkat ke Papua, Serda Yusdin sempat berfoto bersama keluarga Syukur Bijak

"Dia seperti anak kandung saya. Anaknya memang sangat berani dan pantang mundur," kata Wabup Luwu Syukur Bijak.

3 Kata Luna Maya Jelaskan Hubungannya dengan Faisal Nasimuddin, Bernada Senang dan Gembira

Kuku Rafathar Copot Gara-gara Kejepit Pintu, Reaksi Nagita Slavina Bikin Haru saat Ungkap Kondisinya

Pesona Kahiyang Ayu Pemotretan Bareng Sedah Mirah & Bobby Nasution, Foto Closeupnya Curi Perhatian

Kronologi Kejadian

Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi angkat bicara soal detik-detik perburuan KKB yang berujung pada gugurnya tiga anggota TNI

Aidi mengungkapkan kronologi kejadian baku tembak.

Ia menceritakan pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) mendapat serangan dari anggota KKSB pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi Kabupaten Nduga pada Kamis (7/3) sekira pukul 08.00 WIT.

Para personel TNI itu diserang ketika sedang melaksanakan pengamanan proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.

"Pasukan TNI Satgas Gakkum kekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan.

Tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50 sampai 70 orang KKSB," kata Aidi.

Aidi mengatakan, anggota KKSB yang menyerang anggota TNI tersebut bersenjata campuran.

Mulai senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.

"Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan.

Kami berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang kedalam hutan belantara," kata Aidi.

Sejumlah pasukan TNI AD melakukan latihan perang di Hutan Baluran, untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga NKRI. (Ahmad Faisol)

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakam pihaknya tidak akan mundur selangkah pun menghadapi KKB di Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Papua pada Kamis (7/3).

Ia juga mengatakan TNI akan terus mendukung Polri dalam upaya penegakan hukum aksi-aksi KKB Papua yang meresahkan masyarakat Papua.

"Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KKB Papua.

Meskipun beberapa prajurit TNI-Polri telah gugur dalam tugas, namun kami tetap berkomitmen untuk melindungi warga masyarakat Papua dari teror yang dilakukan KKB,” ujar Yosua.

Ia dan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih juga turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya para prajurit terbaik bangsa.

Sebelumnya Pangdam XVII/Cenderawasi Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan, saat ini ada 600 prajurit TNI disiagakan untuk menjaga keamanan proyek pembangunan di Nduga,Papua.

Proyek pembangunan di Nduga sempat terhenti karena aksi penembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kejadian itu mengakibatkan sejumlah pekerja dari PT Istaka Karya tewas.

“Pasukan TNI tersebut akan digelar di sepanjang jalur pembangunan Trans Papua Wamena-Mumugu, khususnya dalam pembangunan jembatan. Teknis pelaksanaannya pembangunan akan dilanjutkan oleh satuan zeni konstruksi (zikon) TNI AD, sedangkan tenaga ahli tetap dari PT Istaka Karya dan PT Brantas," ujar Yosua melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (5/3/2019).  

Yosua mengatakan, pembangunan infrastruktur di Nduga merupakan salah satu program strategis nasional, sama halnya dengan program-program lainnya di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk membuka isolasi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

 “Negara tidak boleh mundur hanya karena adanya teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Negara akan tetap melanjutkan pembagunan sampai selesai, ini demi untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat,” ujarnya.

“Masih ada saudara kita yang mempersenjatai diri secara illegal dan melakukan serangkaian tindakan kekerasan dan merongrong kedaulatan negara. Termasuk mengganggu proses pembangunan di Papua. Itulah sebabnya proses pembangunan tersebut harus diamankan oleh prajurit TNI,” ujar Yosua melanjutkan.

Warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) dievakuasi dari Kampung Kimberly, Kampung Banti, menuju Tembagapura, Papua, dengan pengawalan ketat personel TNI dan Polri pada Jumat (17/11/2017) lalu. (Humas Polda Papua)

Yosua mengatakan, saat ini warga sudah mulai kembali ke kampung mereka dan menjalani kehidupan sosial dan ekonomi secara normal. 

Yosua menyebut, KKB selalu memutarbalikkan fakta, membuat seakan-akan TNI merupakan pelaku penjahat kemanusiaan.

“Mereka membuat opini bahwa yang dibantai di distrik Yigi pada bulan Desember tahun lalu adalah anggota TNI yang menyamar.

Nyatanya media bisa melihat langsung korban dikembalikan ke keluarga semuanya adalah warga sipil.

Bahkan kita lihat yang sedang viral di media sekarang, keluarga membuat surat terbuka kepada Presiden agar informasi tentang nasib anggota keluarganya yang masih dinyatakan hilang agar segera terungkap,” ujarnya.

Ketemu Luna Maya di Bandara, Tingkah Tak Biasa Arsy Hermansyah Bikin Ashanty dan Aurel Gemas

Lucinta Luna Buka Baju di Depannya, Ria Ricis: Aduh, Semoga Gak Terjadi Apa-apa

Lucinta Luna Beri Peringatan 25 Pria yang Pernah Dibongkar Hotman Paris, Ungkap Sosok Pacar Barunya

Tes Kepribadian - Waktu Kelahiran Bisa Ungkap Karakter Aslimu, Kamu Lahir Pagi, Siang, atau Malam?

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul 0Anggota TNI yang Ditembak KKB di Papua Berencana Menikah saat Pulang, Sudah Pacaran sejak SMA

Berita Terkini