Techno

Daftar Aplikasi Live Chat yang Mengandung Konten Vulgar, Ada 11 Buah, Smule & TikTok yang Tertinggi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Daftar Aplikasi Live Chat yang Mengandung Konten Vulgar

SURYA.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengklaim telah memblokir 2.334 konten vulgar di 11 aplikasi live chat selama tahun 2018.

11 aplikasi live chat yang mengandung konten vulgar itu terdiri dari:

1. Bigo
2. BIGO LIVE
3. Cheez
4. Go Live
5. GOGO LIVE
6. KWAI GO
7. Live Me
8. Nonolive
9. Smule
10. TikTok
11. Vigo.

Dilansir dari Kontan dalam artikel 'Kominfo telah blokir 2.334 konten negatif dari aplikasi live chat di tahun 2018', Direktorat Pengendalian Konten Internet Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) menyebut aplikasi yang memiliki konten vulgar terbanyak adalah aplikasi Smule, yakni sebanyak 613 konten.

Sementara pada urutan kedua, konten terbanyak yang diblokir pada aplikasi TikTok yakni 591 konten.

"Pertimbangan pemblokiran karena pakaian yang digunakan tampak vulgar sebanyak 293 konten, isu yang mengganggu dalam bentuk Tatto 227 konten serta menunjukkan konten merokok, minuman keras dan obat obatan terlarang 48 konten. Selebihnya karena aksi, bahasa, erotis dan memuat anak di bawah umur," kata Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemkominfo Ferdinandus Setu, Rabu (6/2).

Pada urutan ketiga, menurut Ferdinandus konten yang banyak diblokir dalam aplikasi KWAI GO sebantak 424 konten.

Kebanyakan konten menunjukkan aksi yang tidak layak atau vulgar sebanyak 172 konten, pakaian yang vulgar 103 konten, aksi yang membahayakan 79 konten.

"Selebihnya karena konten yang menampilkan erotisme, merokok, minuman keras, penyiksaan mahluk hidup," ungkap dia.

Konten negatif ditemukan pula di aplikasi Vigo sebanyak 225 konten, Go LIve 197 konten, Nanolibe 124 konten, Bigo 89 konten, BIGO LIve 32 konten, GOGO LIVE 20 konten, Live Me 13 konten dan Cheez enam konten.

Konten negatif terbanyak yang ditemukan adalah konten yang tidak layak atau vulgar dari penggunaan pakaian sebanyak 1653 konten.

Selanjutnya konten yang mengganggu berupa Tatto 227 konten dan konten aksi vulgar 97 konten.

Pelaporan itu diterima Kementerian Kominfo melalui @aduankonten dan website aduankonten.id serta sudah ditindaklanjuti dengan tindakan pemblokiran oleh Kemkominfo dengan penapisan mencakup IP filtering, hosting, URL dan aplikasi, serta bekerja sama dengan pihak-pihak pengelola layanan atau aplikasi.

Sebagai informasi, menurut Undang-Undang No 11 Tahun 2018 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, terdapat 12 kelompok konten yang dikategorikan sebagai konten negatif. 

Kategori konten negatif itu antara lain: pornografi/pornografi anak; perjudian; pemerasan; penipuan; kekerasan/kekerasan anak; fitnah/pencemaran nama baik; pelanggaran kekayaan intelektual; produk dengan aturan khusus; provokasi sara; berita bohong; terorisme/radikalisme; serta informasi/dokumen elektronik melanggar undang-undang lainnya. 

22 Aplikasi yang Bisa Menyedot Baterai & Kuota Internet

Google kabarnya telah menghapus 22 aplikasi Android di Paly Store yang diduga terjangkit malware.

22 aplikasi HP Android ini disebut-sebut dapat menghisap daya baterai dan kuota internet pengguna.

Hal ini lantaran 22 aplikasi Andorid tersebut rupanya diam-diam menampilkan iklan, dengan menyamar sebagai sebuah aplikasi biasa.

Aplikasi terjangkit malware itu pertama kali diungkap oleh perusahaan anti-virus Sophos

Tampilan aplikasi tersebut juga tak terlihat, sebab ukuran jendelanya hanya memiliki panjang dan lebar sebesar 0 piksel, sehingga tak tampil di layar ponsel.

Sebenarnya, aplikasi-aplikasi itu bakal menempel di browser ponsel seperti Google Chrome, kemudian sang malware menyisipkan iklan secara terselubung di situ.

Jika aplikasi-palikasi tersebut dibuka, sang malware akan menjalankan tugasnya dengan menampilkan iklan di tab tersebut, lalu secara otomatis dan berulang akan diklik oleh ponsel, bahkan meski browser tidak dibuka.

Parahnya lagi, kegiatan klik iklan fiktif menurut Sophos telah menjangkit sekitar 2 juta perangkat Android, di mana pengguna secara telah mengunduh salah satu aplikasi berbahaya tersebut.

Namun, untuk saat ini, pengguna dapat mendeteksi keberadaan malware dengan menelusuri penggunaan kuota data Internet serta daya baterai.

Jika kuota cepat habis walau tidak digunakan atau baterai menunjukkan keborosan yang tak wajar, bisa jadi perangkat pengguna terserang malware.

Dilansir dari Phone Arena, berikut daftar aplikasi lengkap yang terinfeksi malware yang baru saja dihapus Google dari Play Store.

1. Sparkle FlashLight

2. Snake Attack

3. Math Solver

4. ShapeSorter

5. Tak A Trip

6. Magnifeye

7. Join Up

8. Zombie Killer

9. Space Rocket

10. Neon Pong

11. Just Flashlight

12. Table Soccer

13. Cliff Diver

14. Box Stack

15. Jelly Slice

16. AK Blackjack

17. Color Tiles

18. Animal Match

19. Roulette Mania

20. HexaFall

21. HexaBlocks

22. PairZap

Meski 22 aplikasi Android ini sudah dihapus dari PlayStore, pengguna yang terlanjur memasangnya harus mencopotnya secara manual, sebab malware bisa saja masih berfungsi meski sudah dihapus keberadaannya dari toko aplikasi.

Berita Terkini