SURYA.co.id I SURABAYA - Cedera tubuh saat olahraga tak membuat Vivi Irawati kapok.
Meski cedera yang dialami saat berlatih karate di saat masih duduk di bangku kelas dua SMA itu tergolong berat, anak kedua dari tiga bersaudara ini tetap kukuh menggeluti beladiri itu kembali setelah kesehatannya pulih.
Menurut Vivi, ketika berlatih karate dia mendapat tendangan cukup kuat dari lawan mainnya yang sesama perempuan.
Tendangan itu membuat tulang pinggulnya mengalami retak.
Akibatnya, dia harus dirawat di sangkal putung Sumput di Sidoarjo. “Saya mengalami lumpuh hampir seminggu,” tuturnya.
Luka bagian tubuh itu juga membuat penggemar makanan pedas ini harus istirahat total selama hampir satu bulan.
Tetapi, setelah pulih gadis yang selalu berpenampilan tomboi ini kembali menjalani latihan karate seperti biasa.
“Orangtua tetap mendukung. Meski aku alami cedera mereka paham itu bagian dari risiko yang harus aku jalani karena olahraga pilihanku itu,” tegas Vivi yang juga menjalani profesi sebagai model ini.
Cedera tulang pinggul itu ternyata bukan yang pertama dan terakhir.
Tidak berselang lama setelah itu, lulusan D1 Wearnes Education Center Malang Jurusan Komputer Aplikasi Management Public Relation ini kembali mengalami ‘kecelakaan’.
Lengan tangan kanan dan kiri cedera gara-gara kena sodok lawan mainnya juga.
“Yang ini waktu sparing partner dengan orang Brunai Darussalam,” ungkap Vivi yang mengoleksi puluhan medali perunggu hingga emas dari setiap kompetisi karate yang dia ikuti.
Lagi-lagi, Vivi harus dirawat di sangkal putung Sumput Sidoarjo. “Tapi yang ini lebih cepat kok. Dua hari sudah bisa beraktivitas lagi,” kata pemegang sabuk hitam Dan 1 ini.
Ketika ditanya alasanya menggemari olahraga karate, Vivi spontan menjawab,“Cewek suka karate itu kan jarang ya. Saya memang suka cari pengalaman yang berbeda dengan orang lain.”
Kalau pun sekarang Vivi tak lagi menggeluti karate, ditekankan bukan karena beberapa kali cedera yang dia alami tersebut.
Olahraga yang dia geluti sejak kelas 4 SD hingga kelas 3 SMA itu terpaksa ditinggalkan lantaran melanjutkan pendidikan ke Kota Malang.
Setelah itu, gadis kelahiran Sidoarjo, 24 Mei 1997 ini sibuk dengan jadwal pekerjaan yang sangat ketat.
“Aku kerja dari Senin-Jumat, Sabtu-Minggu untuk kegiatan foto,” imbuh penggemar menu bakso ini.