SURYA.co.id | SURABAYA - Game baik yang di gadget maupun yang kini berkembang di perangkat elektronik macam laptop tak lagi didominasi oleh pria. Wanita pun makin banyak yang larut dalam aneka game online dan game offline.
Tak hanya yang berkaitan dengan kewanitaan, game penuh tantangan yang memakai senjata api dan laser juga banyak digemari gamer perempuan.
“Seru! Apalagi bila dapat menaklukkan lawan pakai senjata laser,” kata Monica Carolina, Minggu (24/7).
Ditemui di tengah acara grand opening MSI Megastar di Hitech Mall Surabaya, perempuan yang belakangan dikenal dengan nama Nixia ini mengaku main game dengan teknologi VR ini seperti berada di suasana pertarungan sesungguhnya.
“Musuh itu ada dimana-mana. Tak hanya di samping dan depan. Tetapi juga ada di belakang bahkan di bawah, jadi kita harus benar-benar waspada dan cermat,” ungkapnya.
Menurut Nixia dirinya sudah suka main game sejak masih kecil. “Tapi, baru berani ikut turnamen waktu SMA,” katanya.
Diaku pula, dirinya suka lupa waktu bila main game. “Main game itu bikin fun karena itu saya bisa berjam-jam kalau main game. Apalagi sekarang device-nya makin banyak,” tegas Nixia yang kelahiran Jakarta, 17 Mei 1991.
Sebagai gamer yang sudah mengantongi penghargaan atas prestasi yang dia peroleh, Nixia mengingatkan agar gamer bisa membatasi diri saat berhadapan dengan layar monitor.
“Mata bisa lelah dan tentu efeknya tidak baik. Jadi sebaiknya beri jeda agar mata juga bisa istirahat,” tuturnya.
Menurut Nixia, karena aktivitas pekerjaan belakangan menyita waktu maka aksinya di depan laptop main game maksimal hanya lima jam. “Itu pun tak terus menerus kok. Ya sambil ngerjakan lainnya juga,” urainya.
Nixia mengingatkan pula agar gamer tak menghabiskan waktu dan terlalu asyik dengan permainannya. “Prinsip saya, ‘game is my life but my life is not a gaming,” tegas Nixia yang kini lebih menyibukkan diri sebagai programmer website.