Ucok 'AKA' Diantar Tiga Istri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SURABAYA - SURYA- Jagad musik Indonesia kehilangan musisi andal yang sekaligus legendaris. Andalas Datoe Oloan Harahap atau lebih popular dengan nama Ucok 'AKA' Harahap, 66, meninggal dunia di RS Darmo Surabaya, Kamis (3/12) pukul 05.30 WIB. Kepergian pelantun lagu Badai Bulan Desember ini begitu cepat menyebar. Kabar ini membuat musisi Indonesia, terutama yang pernah bergabung dalam grup band AKA maupun God Bless langsung datang ke Surabaya.

“Kami sebetulnya akan datang menjenguk Jumat (4/12), karena kebetulan tanggal 5 ada show di Surabaya. Sayang niat itu nggak kesampaian,” kata Ahmad Albar saat ditemui di kamar mayat RS Darmo, Kamis (3/12).

Ahmad Albar dan Ucok juga pernah terkenal dengan grup Duo Kribo. Keduanya memang sama-sama berambut kribo dan menjadi acuan para musisi beraliran keras saat itu. Semalam, Ahmad Albar bersama Ian Antono yang tergabung dalam grup band God Bless mengisi pentas di Malang. Begitu mendengar kabar duka itu, Iyek -sapaan Ahmad Albar--bersama Ian Antono pun segera meluncur ke Surabaya. Mereka sampai di kamar mayat RS Darmo sekitar pukul 10.00 WIB.

Siangnya, musisi lain yang datang menyusul ke tempat persemayaman jenazah di musala Kebraon Tegal adalah Syeh Abidin, Sonata Tanjung, dan Arthur Kaunang. Sesaat sebelum jenazah disalatkan, Jelly Tobing hadir bersama Sutra Kharmelia, anak Ucok dari istri ketiga, Yasmin Yuniarti Farida. Dia didampingi Siane Indriani yang juga pimpinan Lia -sapaan Sutra Kharmelia--di Global TV.

“Mama tidak bisa datang karena jaga anak saya,” kata Lia ketika ditanya tentang ketidakhadiran Farida. Prosesi pemakaman Ucok siang itu praktis jadi ajang reuni keluarga, terutama anak-anak dari sembilan perempuan yang dinikahi lelaki kelahiran Surabaya, 23 Mei 1943 itu. Selain Lia, hadir pula Wanda (anak Ucok dengan Nani Nuraini/istri pertama), Intan (anak Ucok dari istri kedua), dan Emas (anak dari istri ke delapan).

Yang tak kalah menarik, dua istri Ucok juga turut mengantar jenazah ke pemakaman. Endang, istri ke delapan Ucok datang bersama Susi CB dari Kediri. Selain itu juga ada Liesty, istri ke tujuh Ucok bersama pelayat lainnya.

Ucok sendiri setahun belakangan hidup bersama istri kesembilan, Hj R Ay Sri Hartini SH di kawasan Pagesangan. Dan pemakaman yang dilakukan di daerah Kebraon atas inisiatif Sri dengan alasan dekat dengan lokasi lahan yang sebetulnya bakal dibangun rumah oleh Ucok semasa hidupnya.

Pilihan tempat pemakaman ini sempat menimbulkan ganjalan di hati istri Ucok lainnya. Sebab, Ucok sebetulnya juga memiliki rumah di Lawang. Makam orangtua Ucok juga ada di daerah Lawang.

“Saya sangat menyesalkan, mengapa Bang Ucok dimakamkan di sini. Orang kalau mencari lokasi makamnya pasti sulit. Jika dimakamkan di Lawang kan semua orang sudah tahu,” tutur Susi CB sambil mengusap air matanya.

Apalagi, lanjut Susi, saat masih tinggal bersama Endang, Ucok juga sempat berpesan agar bila nanti meninggal dimakamkan di Lawang. ”Dia pernah bilang kalau nanti meninggal supaya dimakamkan di dekat papi di Lawang. Tapi kami bisa apa. Semua keputusan ada di tangannya (Sri Hartini, Red),” cetus Susi.

Jika ketiga istri Ucok terkesan menjaga jarak, tak demikian dengan Intan dan Lia. Meski lahir dari ibu berbeda, keduanya terlihat akrab. ”Sejak papa masuk rumah sakit, saya memang selalu mendapat kabar perkembangan kesehatan papa dari Mbak Intan,” ujar Lia. Bungsu dari dua bersaudara pasangan Ucok-Farida ini Kamis (26/11) lalu sempat menjenguk Ucok ketika masih dirawat di RS Darmo. Waktu itu, Lia datang ke Surabaya bersama kakaknya, Sutan Mahayudin Kharisma. Pertemuan bapak-anak yang sempat terpisah selama 29 tahun itu pun atas permintaan Ucok yang disampaikan kepada Siti Nasyiah, wartawan Majalah Kartini, yang selama ini memang cukup dekat dengan Ucok. Atas jasanya pula akhirnya Lia dan kakaknya datang menjenguk sang ayah. Jenazah Ucok diusung seluruh anggota keluarga ke pemakaman sekitar pukul 15.00 WIB setelah seluruh sahabat dekatnya datang. Ketiga istri Ucok, Sri Hartini, Endang, dan Liesty turut mengantar sampai ke liang lahat. Ketiganya bahkan turut bersama-sama menabur bunga ke makam Ucok diiringi lima anak Ucok yang hadir saat itu. Kanker Paru Ucok pertama menjalani perawatan di RS Darmo, 5 Agustus 2009 dengan keluhan sesak nafas. Pemeriksaan yang dilakukan dokter akhirnya diketahui ayah delapan anak ini menderita kanker paru stadium empat. Setelah dua kali keluar masuk RS Darmo, terakhir Ucok kembali di rawat di rumah sakit yang sama Jumat (20/11).

Namun, Selasa (1/12) lalu Ucok minta pulang. Hanya sehari berada di rumah sakitnya kambuh. Sri Hartini pun lalu membawa sang suami kembali ke RS Darmo Kamis (3/12). Tapi, hanya sesaat di rumah sakit, pria yang sudah membintangi 17 film ini menghembuskan napas terakhirnya.

Pada 1 Desember lalu, sejumlah musisi ibukota juga sempat menggelar konser untuk penggalangan dana bagi kesembuhan rocker gaek ini. Pentas yang dimotori Jelly Tobing ini digelar di Backstage Ancol, Jakarta, dan dimeriahkan sejumlah artis antara lain Ahmad Dhani dan sejumlah musisi rock lain.

Menurut Jelly Tobing, acara itu berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 30 juta. ”Sumbangan antara lain dari Pak Agum (Agum Gumelar), dan beberapa major label di Jakarta,” ungkap Jelly Tobing sambil menambahkan sumbangan itu nantinya diserahkan ke pihak keluarga, terutama anak-anak Ucok. pra

Berita Terkini