Sosok Anya Cahyara, Fotografer Muda Surabaya yang Gemar Berkelana di Hutan Memotret Hewan

Anya Cahyara, fotografer muda dari Surabaya, gemar berkelana menyusuri hutan untuk mengabadikan burung di alam liar.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
Nur Ika Anisa/TribunJatim.com
FOTO HEWAN - Fotografer profesional Anya Cahyara asal Surabaya yang gemar menyusuri hutan untuk memotret burung ditemui Tribun Jatim Network di sel acara International Animal Photo & Video Competition (IAPVC), Taman Safari Prigen, Sabtu (2/8/2025). Ia mulai belajar fotografi sejak duduk di bangku sekolah menengah, lalu melanjutkan hobinya di foto wedding dan berlanjut ke fotografi konservasi khususnya burung di alam bebas. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Sosok Anya Cahyara, fotografer muda dari Surabaya, gemar berkelana menyusuri hutan untuk mengabadikan visual satwa terutama burung di alam liar.

Menggeluti dunia fotografi profesional dilakoni perempuan berusia 25 tahun itu sejak tahun 2019, setelah belajar ilmu fotografi dari bangku sekolah menengah.

Ia mengawali karier di fotografi wedding dan keluarga.

Kini, nama Anya Cahyara dikenal dengan konten media sosial fotografi satwa terutama burung yang ditemui di alam bebas.

Beberapa karya fotografinya turut dibagikan di media sosial seperti potret burung caladi batu, burung hantu (javan frogmouth), burung pecuk di kawasan mangrove hingga elang Jawa dan masih banyak lainnya.

Ditemui SURYA.co.id di sela roadshow International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2025, yang digelar di Taman Safari Prigen, Anya Cahyara bercerita bahwa mulai tertarik foto burung sejak enam bulan lalu.

“Aku terjun ke dunia foto hewan atau konservasi baru enam bulan, belum ada setahun. Enam bulan dari sekarang, ketolong sama komunitas circle ku yang bisa merangkul dan support aku. Jadi mereka sering bawa aku kemana-mana,” ungkap Anya Cahyara, Sabtu (2/8/2025).

Ia kerab berangkat ‘hunting’ foto bersama beberapa rekan se-hobi ke hutan-hutan taman nasional maupun spot burung liar di beberapa daerah, tidak hanya Jawa Timur atau Jawa Tengah.

Anya juga membagikan pengalamannya selama motret burung.

Bahwa perjalan mendapatkan visual burung tidak lah mudah.

Ia harus tracking ke spot sarang burung, mendapati cuaca yang tak nentu seperti hujan, memakai kain kamuflase untuk menyamar di dalam hutan, dan menunggu moment aktivitas burung yang kadang berjam-jam.

Anya Cahyara juga harus melawan rasa takutnya akan ketinggian.

“Tantangannya, prosesnya banyak banget. Yang paling menantang sebenarnya aku cukup lumayan takut sama ketinggian,” ujarnya.

Salah satu pengalaman berkesan menurut Anya adalah mendapatkan visual burung Elang Jawa yang sarangnya berada di ketinggian 19 meter.

Melalui rumah pohon setinggi 19 meter itu, ia berhasil mengabadikan secara detail perilaku burung Elang Jawa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved