BPBD Kabupaten Madiun Siapkan Mitigasi di 2 Desa Rawan Kekeringan Air

BPBD Kabupaten Madiun mulai siaga total menghadapi kekeringan di musim kemarau yang diprediksi terjadi pada Agustus 2025.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
febrianto ramadani/surya.co.id
TANDON AIR - Sebanyak 30 tandon air bantuan dari BPBD Jawa Timur, telah disiapkan. di kantor BPBD Kabupaten Madiun, Senin (4/8/2025). Sejumlah desa diprediksi akan mengalami kekeringan air pada musim kemarau 2025, tahun lalu ada dua desa terjadi kekurangan air, yakni di Desa Sirapan, Kecamatan/Kabupaten Madiun, dan Desa Bodag, Kecamatan Kare. 

SURYA.co.id | MADIUN - BPBD Kabupaten Madiun mulai siaga total menghadapi kekeringan di musim kemarau yang diprediksi terjadi pada Agustus 2025.

Kalaksa BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, mengatakan beberapa rencana mitigasi dilakukan guna memetakan daerah yang rawan terhadap kemarau, seperti kekurangan air, serta kebakaran hutan dan lahan, terutama di Desa Sirapan, Kecamatan/Kabupaten Madiun, dan Desa Bodag, Kecamatan Kare.

“Mitigasi nanti mengerucut pada desa-desa yang menggunakan air dari sumber sungai langsung. Laporan sementara dari agen wilayah menyampaikan, belum ada pengurangan debit air sungai yang signifikan,” ungkap Boby ditemui di Kantor BPBD, Senin (4/8/2025).

Terkait penanganan kekeringan, Boby menyebutkan, sebanyak 30 tandon air bantuan dari BPBD Jawa Timur, telah disiapkan.

Nantinya bantuan ditujukan kepada desa yang membutuhkan.

“Kami terus memantau situasi desa desa yang rawan kekeringan air, akibat musim kemarau,” imbuhnya.

Kemudian soal kebakaran hutan dan lahan, BPBD terus monitoring titik api selama 24 jam, melalui aplikasi Sipongi, yang disediakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Kami memantau dari layar satelit pada aplikasi tersebut. Setiap saat setiap hari setiap menit, kami pantau. Kalau kondisi muncul titik api, itu jelas banget di layar. Begitu juga jika memang terjadi kebakaran,” terangnya.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan perhutani, untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat supaya mengurangi kegiatan bakar-bakar sampah.

“Imbauan kami terus sampaikan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar lahan atau hutan,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved