Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya Tegaskan Sikap 'No Room For Racism' Usai Insiden di Team Launching Game

Klub kebanggaan Kota Pahlawan, Persebaya Surabaya, menyampaikan permintaan maaf terbuka atas insiden bernada rasisme

Editor: Adrianus Adhi
Instagram Persebaya Surabaya
Pernyataan minta maaf Persebaya Surabaya soal Rasisme 

SURYA.co.id, SURABAYA — Klub kebanggaan Kota Pahlawan, Persebaya Surabaya, menyampaikan permintaan maaf terbuka atas insiden bernada rasisme yang terjadi saat laga Team Launching Game melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (19/7/2025).

Dalam pernyataan resmi yang diunggah melalui media sosial, manajemen Persebaya menegaskan komitmennya untuk memerangi segala bentuk diskriminasi dan menyuarakan semangat inklusivitas di dunia sepak bola.

Pernyataan Maaf dan Komitmen Klub

Dalam unggahan tersebut, Persebaya menyampaikan permintaan maaf kepada kelompok, kota, atau etnis lain yang menjadi korban nyanyian rasis dan provokatif selama pertandingan berlangsung.

Manajemen menyebut bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung oleh klub maupun masyarakat Surabaya secara umum.

“Persebaya Surabaya dengan ini meminta maaf secara luas kepada kelompok, kota, atau etnis lain yang pernah menjadi korban nyanyian rasis dan kebencian selama Team Launching Game melawan PSS Sleman,” tulis klub dalam pernyataan resminya.

Surabaya: Kota yang Tumbuh dalam Keberagaman

Pernyataan tersebut juga menyoroti identitas sosial dan historis Kota Surabaya sebagai rumah besar bagi masyarakat yang heterogen.

Klub mengingatkan bahwa dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Arek-Arek Suroboyo berjuang bersama warga dari berbagai latar belakang — Madura, Ambon, Papua, Arab, hingga Tionghoa.

Nilai-nilai keberagaman ini menjadi dasar sikap tegas Persebaya dalam menolak segala bentuk rasisme.

Klub menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi nyanyian atau tindakan yang merendahkan kelompok lain, apalagi menjadikannya bagian dari “kreativitas” suporter.

Persebaya menekankan bahwa sepak bola harus menjadi ruang inklusif bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau etnis.

Dalam konteks ini, klub mengajak seluruh elemen pendukung untuk kembali ke esensi sepak bola sebagai alat pemersatu.

“Football for Humanity, Persebaya untuk Semua” bukan hanya slogan, tetapi prinsip hidup yang akan dijalankan klub secara nyata dan konsisten,” tegas manajemen.

Langkah Nyata dan Harapan ke Depan

Sebagai tindak lanjut, Persebaya berkomitmen untuk melakukan edukasi dan pengawasan lebih ketat terhadap perilaku suporter di musim kompetisi Super League 2025/2026.

Klub juga akan menggandeng komunitas dan tokoh lintas budaya untuk memperkuat kampanye anti-rasisme.

Pernyataan ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk media nasional dan komunitas suporter.

Banyak yang mengapresiasi langkah cepat dan terbuka Persebaya dalam menghadapi isu sensitif ini, serta berharap agar semangat inklusivitas terus dijaga di setiap pertandingan.

Dengan sikap tegas ini, Persebaya Surabaya kembali menunjukkan bahwa mereka bukan hanya klub sepak bola, tetapi juga simbol keberanian, kebersamaan, dan kemanusiaan. Satu Nyali… WANI!

Ikuti berita terbaru Persebaya Surabaya dengan mengklik tautan ini

=====

Dapatkan berita terkini dan terpercaya seputar Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan berbagai peristiwa penting di Jawa Timur, termasuk kabar eksklusif tentang Persebaya Surabaya—langsung dari Harian Surya!

SURYA.co.id menghadirkan rekomendasi bacaan menarik yang tidak boleh Anda lewatkan, mulai dari update seputar klub kebanggaan Bonek, isu strategis daerah, hingga peristiwa terkini dari jantung Jawa Timur.

Bergabung sekarang di platform pilihan Anda:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved