Persebaya Surabaya

Berita Persebaya Hari Ini: Momen Launching Game Yang Gemilang Modal Apik Di Laga Perdana

Tak hanya sukses secara teknis di lapangan, acara ini juga mencuri perhatian nasional berkat atmosfer spektakuler pencapaian rating televisi

Editor: Wiwit Purwanto
SURYA/Habibur Rohman
PERSEBAYA - Para pemain Persebaya Surabaya memasuki lapangan pertandingan Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (18/7/2025). Saat ini tim Persebaya Surabaya sudah fixed, dan pelatih menutup perburuan pemain. 

SURYA.CO.ID SURABAYA - Persebaya Surabaya mencatat prestasi gemilang dalam laga bertajuk Team Launching Game yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu malam, 19 Juli 2025.

Tak hanya sukses secara teknis di lapangan, acara ini juga mencuri perhatian nasional berkat atmosfer spektakuler dan pencapaian rating televisi yang luar biasa.

Duel mempertemukan Persebaya dengan PSS Sleman dalam format uji coba, sekaligus menjadi ajang perkenalan skuad resmi Bajol Ijo untuk musim Super League 2025/2026.

Ribuan Bonek dan Bonita memadati stadion sejak sore hari, membawa semangat dan antusiasme yang membara.

Acara dimulai dengan parade pemain dan staf pelatih yang diperkenalkan satu per satu.

Baca juga: Daftar Lengkap 30 Pilar Persebaya, Eduardo Peres Tutup Belanja Pemain Percaya Komposisi Tim

Nama-nama baru seperti Mihailo Perovic dan Rendy Oscario mendapat sambutan meriah, sementara kembalinya Koko Ari dan Rachmat Irianto disambut bak pahlawan oleh publik Surabaya.

Suasana stadion berubah menjadi panggung hiburan total. Penampilan musisi rock asal Surabaya, Roy Jeconiah, membuka acara dengan dentuman musik keras dan anthem kebanggaan Persebaya

Lagu “Song for Pride” menggema di seluruh tribun, menyatukan ribuan suara dalam satu semangat.

Pukul 18.00 WIB, stadion mendadak gelap. Sekejap kemudian, pertunjukan lighting show spektakuler menyelimuti GBT. Cahaya laser, sorotan warna-warni, dan angka “98” di tengah lapangan menandai usia Persebaya yang ke-98 tahun.

Pesta kembang api pun menyusul, meledak dari tribun selatan dan membentuk pola-pola indah di langit Surabaya. Selama lima menit, langit GBT menjadi kanvas perayaan yang tak terlupakan. Momen ini menjadi simbol semangat baru menyambut musim kompetisi.

Baca juga: Persebaya Surabaya Rencanakan Uji Coba Tambahan Sebelum Super League 2025/2026 Dimulai

Setelah sesi hiburan, perhatian beralih ke pertandingan. Persebaya tampil dominan sejak awal, dengan Bruno Moreira dan Malik Risaldi menjadi motor serangan. Gol tunggal Bruno di menit ke-70 menjadi penentu kemenangan 1-0 atas PSS Sleman.

Meski laga sempat dihentikan karena flare yang menyala di tribun, atmosfer tetap terjaga. Wasit memutuskan skor akhir tetap 1-0, dan pertandingan ditutup dengan tepuk tangan meriah dari seluruh penjuru stadion.

Acara ini juga disiarkan langsung oleh Indosiar, menjadikannya sebagai salah satu program olahraga paling dinantikan. Siaran langsung ini bukan kali pertama, karena Indosiar telah rutin menayangkan launching tim Persebaya dalam beberapa musim terakhir.

Namun, tahun ini mencatatkan pencapaian luar biasa. Berdasarkan data dari Arianna - Nielsen TAM, pertandingan Persebaya vs PSS Sleman mencatatkan Television Viewer Rating (TVR) sebesar 3,9 persen dan Share sebesar 16,8 persen .

Angka tersebut dihitung berdasarkan penonton berusia 5 tahun ke atas di 11 kota besar di Indonesia melalui seluruh stasiun TV terestrial. 

Baca juga: 8 Pemain Muda Persebaya Surabaya Masuk Tim Inti Musim 2025/2026: Komitmen Regenerasi Bajol Ijo

Dengan capaian ini, program “PERSEBAYA MATCHDAY 2025” menjadi program TV nomor 1 pada tanggal penayangannya.

Indosiar pun mengucapkan terima kasih kepada pecinta sepak bola Indonesia melalui poster promosi yang dirilis pasca pertandingan. “TERIMA KASIH PECINTA SEPAK BOLA” menjadi pesan utama, sekaligus penegasan komitmen mereka sebagai “Rumah Sepak Bola Indonesia”.

Panitia pelaksana, Ram Surahman, menyebut bahwa acara ini bukan sekadar pertandingan, tetapi perayaan awal musim. “Kami ingin menjadikan pertandingan ini sebagai pengalaman stadion yang lengkap. Suporter bukan hanya datang menonton bola, tapi benar-benar menikmati atmosfer,” ujarnya.

Ram juga menyebut bahwa launching tim tahun ini menjadi bagian dari perayaan ulang tahun Persebaya ke-98. “Ini bukan hanya tentang sepak bola, tapi tentang identitas dan kebanggaan kota Surabaya,” tambahnya.

Pelatih kepala Eduardo Pérez menyampaikan rasa bangganya terhadap tim dan suporter. “Atmosfer malam ini luar biasa. Ini bukan hanya motivasi bagi pemain, tapi juga bukti bahwa kami punya keluarga besar yang selalu mendukung,” ujarnya.

Pérez juga menyebut bahwa laga ini menjadi evaluasi penting sebelum kompetisi resmi dimulai. Ia berencana menggelar satu uji coba tambahan untuk memberi menit bermain bagi pemain yang belum tampil penuh.

Striker anyar Mihailo Perovic, yang baru bergabung dan belum tampil dalam laga ini, diproyeksikan akan menjalani debut dalam uji coba terakhir. “Saya harap integrasi dalam tim akan sangat cepat. Karena pada akhirnya, tim ini seperti satu keluarga,” kata Pérez.

Kapten tim Bruno Moreira menyebut bahwa kemenangan ini penting untuk membangun kepercayaan diri. Ia juga mengapresiasi dukungan Bonek yang tak pernah berhenti sepanjang laga.

“Suporter adalah pemain tambahan bagi kami. Mereka memberi energi yang luar biasa,” ujar Bruno. Ia berharap atmosfer seperti ini bisa terus terjaga sepanjang musim.

Dengan komposisi 30 pemain, termasuk 8 pemain asing dan 8 pemain muda promosi dari Persebaya Future Lab, tim Bajol Ijo dinilai siap menghadapi kompetisi panjang. Pelatih menyebut bahwa skuad saat ini sudah cukup dan tidak akan ada tambahan pemain baru.

Kombinasi antara pemain asing berpengalaman dan talenta lokal menjadi kekuatan utama Persebaya musim ini. Lima pemain asal kawasan Balkan — Mitrevski, Dimov, Raickovic, Tumbas, dan Perovic — membentuk blok permainan yang solid.

Pelatih menyebut bahwa chemistry antar pemain sudah terbentuk dengan baik, terutama setelah menjalani 28 sesi latihan intensif sejak awal pramusim. Ia juga memuji kerja sama tim pelatih, staf medis, dan manajemen dalam membentuk skuad yang kompetitif.

Dengan suksesnya launching tim dan pencapaian rating televisi yang tinggi, Persebaya Surabaya tak hanya memulai musim dengan kemenangan, tetapi juga dengan momentum besar. Klub ini kembali menunjukkan bahwa sepak bola bukan sekadar olahraga, tetapi budaya dan kebanggaan kota.

Jelang Laga Perdana Lawan PSIM Yogyakarta

Laga pembuka Super League 2025/2026 antara Persebaya Surabaya dan PSIM Yogyakarta yang akan digelar pada Jumat, 8 Agustus 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dipastikan menjadi duel penuh tekanan dan pembuktian.

Bagi Persebaya, ini adalah kesempatan emas untuk mengawali musim dengan kemenangan di kandang sendiri.

Sementara bagi PSIM, laga ini menjadi ujian perdana mereka setelah promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Pelatih Persebaya, Eduardo Pérez, menyatakan bahwa timnya telah mengantongi kelemahan PSIM dan siap tampil maksimal di hadapan puluhan ribu Bonek.

“Kami terus menaikkan level permainan di sesi latihan. Sekarang kami fokus pada pertandingan ini karena kami harus bekerja keras,” tegas Pérez dalam wawancara dengan SURYA.co.id beberapa waktu lalu.

PSIM Masih Inkonsisten di Pramusim

PSIM Yogyakarta datang ke Surabaya dengan catatan pramusim yang belum stabil.

Dalam tiga laga uji coba melawan tim selevel, mereka hanya meraih satu kemenangan — yakni saat mengalahkan Madura United 2-0.

Dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan: 0-2 dari Persik Kediri dan 0-1 dari Persis Solo.

Pelatih PSIM, Jean-Paul Van Gastel, mengakui bahwa sektor pertahanan masih menjadi titik lemah timnya.

“Kita harus meningkatkan bagian defensif kita yang paling utama sebelum liga dimulai,” ujarnya seperti dikutip dari Tribun Jogja

Persebaya Siap Tempur dengan Komposisi Solid

Persebaya telah menyelesaikan tiga laga uji coba pramusim tanpa kekalahan dan menunjukkan progres signifikan.

Mereka menang atas Football West All Star (2-0), imbang melawan Persik Kediri (2-2), dan menang atas PSS Sleman (1-0) dalam laga launching tim.

Pelatih Eduardo Pérez menyebut bahwa skuad saat ini sudah cukup dan tidak akan ada tambahan pemain baru.

Ia percaya pada kombinasi pemain muda dan senior yang dimiliki Persebaya, termasuk lima pemain asal Balkan yang membentuk chemistry kuat di lapangan.

Debut Perovic dan Ancaman Vidal

Striker anyar Persebaya, Mihailo Perovic, yang baru bergabung dan mulai berlatih pada 21 Juli, diproyeksikan tampil dalam laga kontra PSIM.

Ia diplot sebagai pengganti Flavio Silva dan diharapkan menjadi mesin gol Bajol Ijo musim ini.

Di kubu PSIM, perhatian tertuju pada Ezequiel Vidal, gelandang serang asal Argentina yang menjadi pemain termahal dalam skuad Laskar Mataram.

Dengan nilai pasar Rp 7,82 miliar, Vidal diproyeksikan sebagai jenderal lapangan tengah dan ancaman nyata bagi lini pertahanan Persebaya.

Atmosfer GBT dan Dukungan Bonek Jadi Faktor Penentu

Laga ini akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, yang dikenal memiliki atmosfer luar biasa.

Dukungan Bonek diprediksi akan menjadi amunisi tambahan bagi Persebaya untuk tampil spartan sejak menit pertama.

Pelatih dan pemain menyebut bahwa dukungan suporter adalah “pemain ke-12” yang memberi energi luar biasa.

Dengan segala persiapan dan tekanan yang menyelimuti kedua tim, laga pembuka ini dipastikan akan berlangsung panas.

Bagi Persebaya, kemenangan adalah harga mati untuk membangun momentum awal musim. Bagi PSIM, ini adalah momen pembuktian bahwa mereka layak bersaing di level tertinggi.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved