Modena Rangkul SMKN 2 Surabaya sebagai Modena Tech School Pertama di Indonesia

Modena berkolaborasi dengan SMKN 2 Surabaya, Jawa Timur, resmi meluncurkan program pendidikan vokasi Modena Tech School 2025

|
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
DIRESMIKAN - Kim Il Dong, Executive Vice President of Operations Modena (tengah) bersama Endang Tri Bawani, M.Pd, Kepala SMK Negeri 2 Surabaya (kiri), dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, saat meresmikan program Modena Tech School, Selasa (22/7/2025). Program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pelatihan teknis langsung dari industri. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Brand elektronik Modena berkolaborasi dengan SMKN 2 Surabaya, Jawa Timur, resmi meluncurkan program pendidikan vokasi Modena Tech School 2025, Selasa (22/7/2025).

Program Modena Tech School 2025 ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pelatihan teknis langsung dari industri.

"Inisiatif ini menjadi langkah konkret Modena dalam mendorong pembangunan berkelanjutan industri dan teknologi melalui pendidikan, khususnya di bidang teknologi dan elektronik," kata Kim Il Dong, Executive Vice President of Operations Modena di sela acara yang berlangsung di aula SMKN 2 Surabaya.

Dia juga menyebut, Modena dengan bangga memperkenalkan Modena Tech School, bentuk nyata dari komitmen mereka dalam berkontribusi terhadap ekosistem pendidikan nasional.

"Dengan menciptakan jalur pembelajaran yang lebih kontekstual dan berorientasi pada kebutuhan nyata di lapangan, Modena Tech School dapat memperluas akses terhadap pelatihan berkualitas dan membuka peluang bagi siswa untuk mengembangkan karier di industri teknologi," jelas Kim Il Dong.

Menghadapi dinamika industri yang terus berkembang, terutama dengan berkembangnya teknologi dan otomatisasi, kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai sangat dibutuhkan.

Modena Tech School menjadi salah satu upaya menjawab tantangan tersebut, melalui kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri, pelatihan teknis yang aplikatif, serta pembekalan soft skill yang relevan dengan dunia kerja modern.

"Tantangan dalam pendidikan vokasi di Indonesia tidak hanya pada ketersediaan fasilitas atau kurikulum, tetapi juga kesenjangan antara kompetensi lulusan dan ekspektasi industri," ungkap Kim Il Dong.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tamatan SMK tergolong paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 8 persen.

Ini menunjukkan lulusan vokasi belum terserap ke sektor formal dengan optimal.

Modena melihat pentingnya keterlibatan aktif sektor industri untuk menjawab tantangan ini.

Tidak hanya sebagai pengguna tenaga kerja, tetapi juga sebagai mitra dalam membentuk kurikulum, pendekatan pelatihan, dan pengalaman belajar yang sesuai kebutuhan pasar.

Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo, Kiswanto, yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, memberikan apresiasi terhadap inisiatif Modena yang mengambil langkah konkret menjembatani pendidikan dan industri melalui program ini.

"Modena Tech School dapat menjadi model kolaborasi vokasi yang relevan dan berkelanjutan, membuka akses lebih luas ke dunia kerja, serta memberikan nilai tambah bagi siswa. Kami percaya, program seperti ini akan membantu menurunkan angka pengangguran terbuka di Jawa Timur, khususnya Surabaya, dan perlahan mengubah persepsi masyarakat bahwa SMK bukan penyumbang pengangguran, melainkan Sekolah Menyiapkan Kerja,” terang Kiswanto.

Program Modena Tech School akan berlangsung selama 3 tahun, dibagi ke dalam 6 batch.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved