Percepatan Usaha Bisa Beresiko, 57 Koperasi Merah Putih di Trenggalek Diminta Perkuat Kelembagaan

"Akan lebih baik juga bila pengurus menyusun rencana kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang," tegas Saniran.

Pemkab Trenggalek
FOKUS DI DESA - Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi menghadiri peluncuran Koperasi Merah Putih di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kelurahan Surodakan, Senin (21/7/2025). Sebanyak 157 Koperasi Merah Putih sudah terbentuk pada peringatan Hari Koperasi 12 Juli 2025. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bersama jajaran Forkopimda mengikuti peluncuran kelembagaan 80.000 KoperasiMerah Putih secara nasional oleh Presiden RI, Prabowo Subianto secara daring, Senin (21/7/2025).

Untuk Kabupaten Trenggalek, peluncuran Koperasi Merah Putih dilakukan pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78 di halaman Pendopo Manggala Praja Nugraha 12 Juli 2025 lalu. 

Sebanyak 157 Koperasi Merah Putih dilaunching langsung oleh Mas Ipin bertepatan pada hari koperasi tersebut.

Mas Ipin berharap keberadaan koperasi dapat mendorong pemerataan ekonomi di desa sebagaimana arahan dan harapan Presiden Prabowo dalam pelaksanaan retreat di Magelang. 

"Semoga sesuai dengan harapan Pak Presiden Prabowo di mana Koperasi Merah Putih bisa menjadi instrumen untuk melakukan pemerataan ekonomi di tingkat desa," kata Mas Ipin.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Trenggalek, Saniran menjelaskan, pembentukan Koperasi Merah Putih di Trenggalek sudah 100 persen dan masuk 10 besar Jawa Timur di urutan ke-7 tercepat.

"Setelah akta pendirian sudah selesai maka dilanjutkan dengan kelengkapan izin dan penerbitan NPWP. Insya Allah sudah semuanya dan mudah-mudahan tidak ada kendala," kata Saniran.

Dibandingkan buru-buru menentukan bentuk usaha, Saniran meminta pengurus koperasi untuk mematangkan kelembagaan terlebih dahulu. 

"Jadi mematangkan kelembagaannya dulu, karena kekhawatiran kami mereka sudah melakukan usaha tetapi kelembagaannya belum tertata. Ini bisa berpotensi resiko," terang Saniran. 

Selain itu, pengurus koperasi juga diminta segera menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) serta menyusun program kerja dan juga rencana angaran pendapatan belanja, mulai dari RAPBD dan RKPD. 

"Akan lebih baik juga bila pengurus menyusun rencana kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang," tegas Saniran.

Dengan rencana-rencana yang matang, diharapkan pengurus punya pondasi yang kokoh untuk menjalankan koperasi tersebut 

"Tidak hanya berorientasi 5 tahun, namun selamanya dan benar-benar memberikan pemerataan kesejahteraan masyarakat khususnya di desa masing-masing," lanjut Saniran.

Saniran menyebutkan, sumber keuangan koperasi tersebut bisa dari modal sendiri dan juga modal luar. 

"Yang pertama dari anggota, yang utama itu bersumber dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota dan juga sumber simpanan-simpanan lain yang ditetapkan dalam rapat anggota koperasi," ucapnya.

Sedangkan sumber lain bisa dari hibah, pinjaman baik dari bank maupun sumber pinjaman lain atau kerjasama dengan koperasi lain serta penyertaan bisa dari anggota. 

"Banyak peluangnya sebenarnya tetapi kembali, pondasi, SDM dan kelembagaannya harus matang," tutup Saniran. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved