Persebaya Surabaya

Berita Persebaya Surabaya Hari Ini: Evaluasi Pramusim, Chemistry Balkan dan Dukungan Bonek Membara

Persebaya Surabaya terus menunjukkan progres positif menjelang Super League 2025/2026. Setelah menuntaskan tiga laga uji

Editor: Adrianus Adhi
SURYA
Logo Persebaya Surabaya 

SURYA.co.id, Surabaya - Persebaya Surabaya terus menunjukkan progres positif menjelang Super League 2025/2026. Setelah menuntaskan tiga laga uji coba tanpa kekalahan, pelatih Eduardo Pérez menyebut timnya berada di jalur yang tepat.

Kemenangan 1-0 atas PSS Sleman dalam Team Launching Game menjadi penutup pramusim yang menggembirakan, meski laga sempat dihentikan akibat flare di tribun.

Acara launching juga menjadi panggung perkenalan dua pemain baru: striker Montenegro Mihailo Perovic dan kiper Rendy Oscario. Keduanya tampil dalam parade skuad dan langsung menyatu dengan atmosfer Stadion Gelora Bung Tomo.

Perovic mengenakan nomor punggung 11, sementara Rendy Oscario menjadi kiper keempat dengan nomor 27.

Koneksi Balkan di tubuh Persebaya semakin kuat dengan kehadiran lima pemain asal Eropa Timur: Mitrevski, Dimov, Raickovic, Tumbas, dan Perovic.

Chemistry mereka di lapangan dan luar lapangan disebut sebagai fondasi baru yang mempercepat adaptasi taktik dan membentuk blok permainan yang solid.

Dua pemain muda jebolan Persebaya Future Lab, Ichsas Baihaqi dan Sadida Nugraha, mendapat sorotan khusus dari pelatih.

Keduanya tampil disiplin dan berani mengambil keputusan dalam laga uji coba, membuka peluang untuk masuk skuad utama musim ini. Mereka mengikuti jejak Toni Firmansyah dan Mikael Tata yang sudah menembus Timnas U-23.

Atmosfer Stadion GBT saat launching disebut “tak nyata” oleh media asing. Dukungan Bonek dan Bonita yang membara, koreografi tribun, dan lighting show spektakuler menjadi bukti bahwa sepak bola di Surabaya bukan sekadar olahraga, melainkan budaya yang hidup.

Pelatih dan pemain mengaku terharu dan termotivasi oleh totalitas suporter.

Evaluasi Pramusim dan Optimisme Eduardo Pérez

Persebaya Surabaya menutup rangkaian pramusim dengan catatan tak terkalahkan dari tiga laga uji coba. Mereka menang 2-0 atas Football West All Star di Australia, imbang 2-2 melawan Persik Kediri, dan menang tipis 1-0 atas PSS Sleman dalam laga launching tim. Pelatih kepala Eduardo Pérez menyebut bahwa hasil ini menunjukkan progres positif, meski masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan.

Eduardo menekankan bahwa timnya telah menjalani 28 sesi latihan sejak awal pembentukan skuad. Ia melihat peningkatan performa dan pemahaman taktik dari hari ke hari. Menurutnya, proses adaptasi berjalan baik, terutama dalam membentuk gaya bermain yang sesuai dengan karakter pemain. Ia juga menyebut bahwa atmosfer kerja di tim sangat mendukung perkembangan individu dan kolektif.

Meski laga kontra PSS Sleman sempat dihentikan akibat flare, Pérez tetap mengapresiasi semangat suporter dan menyebut bahwa dukungan Bonek menjadi motivasi tambahan bagi tim. Ia juga menyampaikan bahwa laga tersebut memberi banyak pelajaran, terutama dalam hal pengambilan keputusan dan penguasaan bola di bawah tekanan.

Dengan waktu kurang dari tiga pekan menuju laga perdana kontra PSIM Yogyakarta, Pérez optimis bahwa Persebaya akan tampil lebih matang. Ia berharap semua pemain, termasuk yang baru bergabung seperti Mihailo Perovic, bisa segera menyatu dan memberi kontribusi maksimal.

Baca juga: Hasil Akhir Persebaya Surabaya vs PSS Sleman, Menang 1-0, Laga Sempat Terhenti Akibat Flare

Perkenalan Mihailo Perovic dan Rendy Oscario

Dalam acara launching tim, Persebaya memperkenalkan dua pemain baru yang langsung menyita perhatian publik: striker Montenegro Mihailo Perovic dan kiper eks Persita Rendy Oscario. Keduanya tampil dalam parade skuad dan resmi mengenakan jersey hijau kebanggaan Bajol Ijo. Perovic mengenakan nomor punggung 11, sementara Rendy Oscario mendapat nomor 27.

Perovic tiba di Surabaya sehari sebelum laga launching dan langsung menjalani tes medis. Ia memiliki rekam jejak di Liga Montenegro, Ukraina, dan Liga Europa, serta mencetak 16 gol dari 35 laga musim lalu. Pelatih Eduardo Pérez belum memastikan kapan ia akan dimainkan, namun menyebut bahwa adaptasi Perovic berjalan baik dan ia akan segera bergabung dalam latihan penuh.

Sementara itu, Rendy Oscario diplot sebagai kiper keempat dalam skuad, melengkapi komposisi bersama Ernando Ari, Andhika Ramadhani, dan M. Ilham. Ia dikenal sebagai kiper berkaki kiri dengan distribusi bola yang rapi dan refleks cepat. Manajemen menilai bahwa kehadirannya penting untuk menjaga kedalaman skuad dan memberi masukan teknis kepada kiper muda.

Kehadiran dua pemain ini menunjukkan bahwa Persebaya serius membangun tim yang kompetitif dan berimbang. Mereka tidak hanya menambah kekuatan teknis, tetapi juga memperkuat karakter tim dengan pengalaman dan profesionalisme.

Baca juga: Skuad Lengkap Persebaya Musim 2025/2026, Ada Nama Mihailo Perovic dan Rendy Oscario

Chemistry Balkan Jadi Fondasi Permainan

Musim ini, Persebaya dihuni oleh lima pemain asal kawasan Balkan: Risto Mitrevski, Dime Dimov, Miloš Raicković, Dejan Tumbas, dan Mihailo Perović. Mereka berasal dari Makedonia Utara, Montenegro, dan Serbia, dan membentuk blok permainan yang solid di lini belakang, tengah, dan depan. Kesamaan bahasa dan budaya membuat adaptasi mereka berlangsung cepat.

Raicković menyebut bahwa komunikasi dengan rekan-rekan Balkan terasa natural, sehingga koordinasi di lapangan lebih efisien. Mitrevski dan Dimov menjadi duet bek tengah yang tangguh, sementara Tumbas diplot sebagai gelandang serang fleksibel. Perovic, yang baru bergabung, langsung menyatu dengan rekan senegaranya dan menunjukkan antusiasme tinggi.

Pelatih Eduardo Pérez menyebut bahwa koneksi Balkan ini memberi dampak positif dalam membentuk ritme permainan. Mereka saling memberi arahan, membangun kombinasi, dan menunjukkan etos kerja tinggi. Chemistry yang terbentuk secara alami ini menciptakan atmosfer kompetitif yang sehat di internal tim.

Media asing juga menyoroti kehadiran lima pemain Balkan ini sebagai bukti bahwa Persebaya memiliki daya tarik internasional. Mereka menyebut bahwa pengalaman bermain di Indonesia, terutama dalam atmosfer seperti Stadion GBT, menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para pemain Eropa Timur.

Baca juga: Koneksi Balkan di Persebaya Surabaya: Chemistry Mitrevski, Raickovic, Tumbas, Dimov, dan Perovic

Wonderkid Siap Promosi ke Skuad Inti

Dua pemain muda jebolan Persebaya Future Lab, Ichsas Baihaqi dan Sadida Nugraha, mendapat sorotan khusus dari pelatih Eduardo Pérez. Keduanya tampil disiplin dan berani mengambil keputusan dalam laga uji coba, terutama saat menghadapi PSS Sleman. Meski belum mencetak gol, kontribusi mereka dalam menjaga keseimbangan permainan sangat terasa.

Eduardo menyebut bahwa performa Ichsas dan Sadida adalah hasil kerja bagus dari sistem pembinaan internal klub. Ia menilai bahwa keduanya memiliki potensi besar dan akan diberi lebih banyak menit bermain jika konsisten. Mereka mengikuti jejak Toni Firmansyah dan Mikael Tata, yang kini menjadi langganan Timnas U-23.

Sadida diplot sebagai gelandang bertahan, sementara Ichsas bermain sebagai gelandang tengah dengan kemampuan distribusi bola yang baik. Keduanya mampu bermain padu dengan para senior dan menunjukkan kematangan dalam membaca permainan. Jika terus berkembang, mereka bisa menjadi bagian penting dari skuad utama musim ini.

Regenerasi pemain menjadi salah satu fokus Persebaya musim ini. Dengan dukungan dari pelatih dan sistem akademi yang kuat, para wonderkid memiliki jalur jelas untuk menembus tim utama dan berkontribusi di kompetisi tertinggi.

Baca juga: Daftar Lengkap 30 Pemain Persebaya Surabaya Musim 2025/2026: Kombinasi Senior, Muda, Aroma Balkan

Dukungan Bonek dan Atmosfer GBT Disorot Media Asing

Atmosfer Stadion Gelora Bung Tomo saat launching tim Persebaya disebut “tak nyata” oleh media asing. Dengan kehadiran lebih dari 50.000 penonton, flare yang menyala, lighting show spektakuler, dan chant yang tak berhenti, laga kontra PSS Sleman menjadi bukti bahwa sepak bola di Surabaya bukan sekadar olahraga, melainkan budaya yang hidup.

Media Balkan dan Eropa Timur menyebut bahwa pengalaman ini menjadi kejutan bagi pemain asing, terutama bagi Mihailo Perovic dan Miloš Raicković. Mereka tidak menyangka bahwa pertandingan uji coba bisa diikuti dengan semangat sebesar itu. Perovic menyebut bahwa sambutan suporter membuatnya merasa langsung menjadi bagian dari keluarga besar Persebaya.

Pelatih Eduardo Pérez juga mengaku terharu dengan totalitas Bonek. Ia menyebut bahwa dukungan suporter memberi energi tambahan bagi pemain dan menjadi motivasi untuk tampil maksimal. Ia berharap atmosfer seperti ini bisa terus dijaga sepanjang musim.

Baca juga: Kehadiran Raickovic dan Perovic di Persebaya Surabaya Disorot Media Asing: Pengalaman Tak Terlupakan

Launching tim bukan hanya tentang perkenalan skuad, tetapi juga tentang menunjukkan identitas klub dan komunitas.

Persebaya berhasil mengemas acara ini sebagai pesta sepak bola yang menyatukan pemain, pelatih, dan suporter dalam semangat yang sama: WANI!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved