Pameran Manufaktur Surabaya 2025, Ada Perwakilan Brand Sektor Manufaktur dari 15 Negara

Pameran internasional ke-19 untuk sektor manufaktur ini, mencakup mesin, peralatan, material dan jasa industri.

|
SURYA.co.id/Sri Handi Lestari
BUKA PAMERAN - Portfolio Director PT Pamerindo Indonesia, Meysia Stephanie (kiri) bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov Jawa Timur, Joko Irianto (tengah), saat mengunjungi salah satu stan peserta pameran Surabaya Manufacturing 2025, Rabu (16/7/2025). Pameran yang akan berlangsung hingga Sabtu (19/7/2025) tersebut diikuti oleh 167 booth peserta dan perwakilan brand sektor manufaktur dari 15 negara. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – PT Pamerindo Indonesia kembali menggelar dan meresmikan Manufacturing Surabaya 2025 di Grand City Convention & Exhibition Center, Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (16/7/2025).

Pameran internasional ke-19 untuk sektor manufaktur ini, mencakup mesin, peralatan, material dan jasa industri.

Portfolio Director PT Pamerindo Indonesia, Meysia Stephanie, mengatakan, pameran yang berlangsung hingga Sabtu (19/7/2025) ini, menjadi platform strategis bagi pelaku industri untuk membangun konektivitas, memperkenalkan inovasi, dan menjalin kolaborasi di kawasan timur Indonesia.

Baca juga: Beasiswa Perguruan Tinggi untuk Atlet Berprestasi Sidoarjo

"Besarnya potensi industri di kawasan timur yang memerlukan dukungan ekosistem solid dan terintegrasi untuk bisa berkembang lebih optimal," kata Meysia, saat meresmikan pameran yang bertema, “Building Stronger Manufacturing in Eastern Indonesia” tersebut.

Tahun ini Pamerindo menghadirkan 167 peserta pameran dari sektor permesinan, otomasi industri, logistik, hingga teknologi produksi.

"Manufacturing Surabaya menjadi panggung yang mempertemukan pelaku industri nasional dan global untuk menjajaki peluang usaha dan ekspansi bisnis. Kami berharap pameran ini mampu memperkuat sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan akademisi dalam mempercepat transformasi industri yang berkelanjutan,” jelas Meysia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada triwulan I-2025 mencapai 5 persen (y-o-y), dengan sektor manufaktur menyumbang 31,42 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Angka ini menggarisbawahi peran krusial industri manufaktur dalam menggerakkan perekonomian daerah.

Namun di sisi lain, realisasi investasi Jawa Timur pada triwulan IV-2024 tercatat mengalami kontraksi sebesar 20,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Hal ini mencerminkan tantangan dalam menjaga investasi, terutama di tengah kebutuhan akan ekosistem industri yang lebih kondusif.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov Jawa Timur, Joko Irianto, mengungkapkan, penguatan ekosistem industri merupakan langkah penting dalam menarik kembali investasi.

“Kami terus mendorong transformasi melalui pengembangan industri hijau dan peningkatan kapasitas UMKM. Kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan dan mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif,” beber Joko.

Guna mendukung hal tersebut, Pamerindo Indonesia berkerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur mengadakan Forum Industri Hijau.

Kolaborasi ini mencakup penyelenggaraan seminar yang membahas tentang peta jalan (roadmap) industri hijau di Jawa Timur.

Selain itu, selama pameran berlangsung tersedia juga layanan konsultasi sertifikasi hijau bagi pelaku industri.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved