BAN PDM Jatim Target Visitasi Akreditasi Akhir Juli, Kuota Didominasi PAUD
BAN PDM pusat tahun ini memberikan kuota sebanyak 8.441 lembaga di Jawa Timur untuk divisitasi.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (BAN PDM) Provinsi Jawa Timur menargetkan pelaksanaan visitasi akreditasi, khususnya untuk jenjang PAUD, akan dimulai pada akhir Juli 2025.
Jadwal ini lebih awal dibandingkan dengan timeline yang ditetapkan pusat, yakni pada bulan Agustus
BAN PDM pusat tahun ini memberikan kuota sebanyak 8.441 lembaga di Jawa Timur untuk divisitasi.
Rinciannya, 7.534 lembaga PAUD yang belum terakreditasi atau terakhir diakreditasi sebelum 2019, 438 sekolah/madrasah, dan 592 satuan pendidikan kesetaraan.
Ketua BAN PDM Jatim, Phonny Aditiawan Mulyana, menjelaskan jenjang PAUD menjadi dominasi utama dalam kuota visitasi tahun ini.
Proses akreditasi PAUD 2025 masih menggunakan instrumen lama yang mengacu pada Permendikbud No. 38 Tahun 2023.
“Dua klaster menjadi sasaran utama visitasi PAUD tahun ini. Pertama, satuan PAUD yang belum pernah terakreditasi sama sekali. Kedua, satuan PAUD yang sudah terakreditasi sebelum 2019 namun belum melakukan reakreditasi hingga 2025,” ujar Phonny, Rabu (9/7/2025).
Phonny menegaskan, lembaga PAUD yang ingin memperbaiki nilai akreditasi belum dapat terakomodasi dalam visitasi tahun ini karena bukan termasuk sasaran prioritas.
Sementara itu, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah (Dasmen) seperti SD, SMP, SMA, dan madrasah, visitasi akan menggunakan Instrumen Akreditasi Pendidikan Dasar dan Menengah (IAPDM) 2024 versi baru.
Instrumen ini saat ini sedang dalam tahap finalisasi oleh tim BAN PDM pusat.
Ia menjelaskan bahwa secara substansi, instrumen IAPDM 2024 tidak jauh berbeda dari IASP 2020. Perbedaannya terletak pada aspek teknis penilaian.
“Secara juknis, IASP 2020 dan IAPDM 2024 memang berbeda. Namun, nafas dan ruhnya tetap sama. Empat komponen utama seperti mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru, dan manajemen sekolah/madrasah masih menjadi dasar, meski nama dan cakupan indikatornya disesuaikan,” jelasnya.
Dalam IASP 2020, asesor menilai seluruh komponen menggunakan data primer (dokumen, observasi, wawancara, angket) dan data sekunder (Dapodik, Emis, PMP).
Sementara dalam IAPDM 2024, asesor hanya menilai tiga komponen: iklim lingkungan pembelajaran, kepemimpinan kepala sekolah, dan kinerja pendidik dalam pembelajaran. Adapun mutu lulusan akan dinilai melalui Sispena atau Sistem Penilaian Akreditasi.
Selain kuota reguler, BAN PDM juga menerbitkan dua Surat Keputusan (SK) insidentil untuk pemberian akreditasi sementara C. SK ini ditujukan untuk 54 sekolah di jenjang dasar dan menengah (SD, SMP, SMA/SMK, dan madrasah) yang belum pernah terakreditasi namun sudah memiliki lulusan.
SURYA.co.id
Running News
Kota Surabaya
Pendidikan Dasar dan Menengah
Phonny Aditiawan Mulyana
Surabaya
Harga Tiket Persebaya vs Semen Padang mulai Rp50.000: Cek Kategori pelajar dan Bundling Sponsor |
![]() |
---|
Dari Warung Pangku Pantura, Claresta Taufan Raih Piala di Busan International Film Festival |
![]() |
---|
Kritik Pedas Rocky Gerung ke Prabowo Soal Pilih M Qodari Jadi Kepala KSP, Disebut Merusak Demokrasi |
![]() |
---|
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Saksikan Anak Pukul Wakasek SMAN 1 Sinjai di Depan Mata, Propam Bereaksi |
![]() |
---|
Berita Persebaya Hari Ini: Tanpa Rivera Lawan Semen Padang Persebaya Diunggulkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.