Kapal Tenggelam di Selat Bali

Hasil Pencarian Hari Kedua Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tak Membuahkan Hasil

Proses pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada H+2 pascakejadian, tim SAR menghadapi beberapa kendala.

|
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin
RILIS HASIL - Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, R Eko Suyatno menjelaskan hasil pencarian pada H+2 tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Jumat (4/7/2025). Hasil pencarian masih nihil. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Proses pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada H+2 pascakejadian tak membuahkan hasil.

Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh tim SAR gabungan.

Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, R Eko Suyatno, menjelaskan bahwa jarak pandang di lokasi di lokasi pencarian berkurang dari 10 kilometer (km) menjadi 3 km.

Tinggi gelombang juga naik dari 0,5 meter (m) hingga 1,2 m, menjadi 2 meter (m) sampai 2,5 m.

Eko menjelaskan, pencarian dilakukan oleh tiap-tiap unit, mulai dari SRU laut, darat, dan udara.

Meski demikian, seluruh tim pencari belum berhasil menemukan adanya tambahan korban.

Baca juga: Pelukan Terakhir Eko Sastrio untuk Sang Istri, Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

"Belum ada data ditemukan," kata Eko, dalam jumpa pers hasil pencarian, Jumat (4/7/2025).

Tim SAR Gabungan juga merilis data baru jumlah korban selamat dan meninggal dalam tragedi tersebut. 

Eko menjelaskan, jumlah korban selamat pada hari tersebut bertambah satu, menjadi 30 orang.

Penambahan tersebut bukan berasal dari temuan korban baru. Namun, tambahan data berasal dari verifikasi data korban. 

Menurut Eko, ada korban yang namanya mirip, yang sebelumnya dituliskan sebagai satu orang.

"Dalam waktu berjalan sepanjang hari ini, kami melakukan rekonfirmasi ulang terhadap miss data yang terjadi terhadap dua nama atas nama Wahyudi dan Tri Wahyudi," lanjut dia.

"Ternyata setelah kami lakukan rekonfirmasi ulang, yang bersangkutan adalah dua orang yang berbeda," sambung Eko.

Wahyudi tercatat sebagai warga Gilimanuk, Bali. 

Saat selamat dari tragedi, Wahyudi langsung pulang ke keluarganya tanpa sempat didata oleh Tim SAR Gabungan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved