Pria di Jember Tega Menyekap, Memukuli dan Merantai Istrinya, Hanya Karena Bahas Biaya Sekolah Anak

polisi mengamankan tersangka di rumahnya sementara korban langsung dibawa ke Puskesmas Jenggawah untuk perawatan medis

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
Polsek Jenggawah Polres Jember
MENYEKAP ISTRI - Penyidik Polsek Jenggawah Polres Jember meminta keterangan pria pelaku penyekapan istri di Desa/Kecamatan Jenggawah, Senin (30/6/2025). 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Unit Reskrim Polsek Jenggawah Jember mengamankan NH (31), terduga pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Warga Dusun Babatan, Desa/Kecamatan Jenggawah itu memang kelewatan karena tega menyekap dan menyiksa istrinya sendiri akibat dipicu masalah sepele.

NH menyekap Eminimgsih (37) di rumah kontrakannya selama 5 hari setelah berdebat mengenai biaya pendaftaran sekolah anak mereka. Selama penyekapan, korban mengalami penganiayaan seperti dipukuli dan dirantai kakinya.

Kanit Reskrim Polsek Jenggawah, Aiptu Akhmad Rinto mengungkapkan, pelaku melakukan penyekapan tersebut sejak Senin (23/6/2025) hingga Jumat (27/6/2025) lalu. "Korban disekap di dalam kamar dengan kaki dirantai dan digembok," kata Rinto, Senin (30/6/2025).

Menurut Rinto, pelaku melakukan hal tersebut karena kesal kepada istrinya ketika berdebat masalah biaya pendaftaran anak sekolah.

Rinto mengungkapkan, polisi mengamankan tersangka di rumahnya tanpa ada perlawanan. Sementara korban langsung dibawa ke Puskesmas Jenggawah untuk perawatan medis. "Korban mengalami luka-luka di bagian punggung dan tangan akibat penganiayaan oleh pelaku," tambah Rinto.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), lanjut Rinto, polisi juga mengamankan bukti kekerasan yang meliputi satu buah palu besi, selang rem motor, gembok, dan rantai besi yang digunakan untuk menyekap korban.

“Pelaku saat ini sudah kami tahan dan dijerat Pasal 44 Ayat (1) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga,” tambahnya.

Sebatas informasi, selama penyekapan berlangsung pelaku beberapa kali memukuli istrinya menggunakan palu besi. "Ia juga mencambuk dengan selang rem motor, sampai menginjak-injak," tutur korban Emi.

Emi mengungkapkan, suaminya memang suka memukul dan gampang emosi selama mereka membina rumah tangga. “Dia memang kasar, waktu itu emosi gara-gara ngobrol soal sekolah anak. Saya hanya minta pendapatnya, tetapi ia malah emosi” ungkapnya.

Kasus ini terungkap setelah Emi berhasil kabur dari sekapan tersebu, ketika suaminya sedang keluar rumah.

Emi mengaku harus merangkak keluar kamar dengan kondisi kaki terikat rantai. Kemudian perempuan tersebut berteriak meminta tolong.

"Warga sekitar yang mendengar teriakan ini langsung datang menolong dan melaporkan kejadian ke kepolisian," ungkapnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved