Perempuan Lamongan Ditemukan Meninggal dalam Kamar Mandi di Gresik, Leher Terlilit Tali

Perempuan asal Lamongan ditemukan kekasihnya dalam kondisi meninggal dunia di kamar mandi dalam kamar kos kawasan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jatim.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa/Polsek Kebomas
PEREMPUAN TEWAS - Polisi saat mendatangi lokasi tewasnya seorang perempuan di kamar mandi dalam kamar kos kawasan Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Warga Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), digegerkan dengan penemuan perempuan dalam kondisi meninggal dunia. 

Korban meninggal dunia di kamar mandi dalam kamar kos yang berada di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Kamis (26/6/2025).

Korban bernama Firda Mega Kharisma (25) berasal dari Dusun Tangkis, Desa Bedahan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.

Korban meninggal terduduk di atas closet jongkok, masih mengenakan daster warna merah dan ada seutas tali menggantung di lehernya.

Meninggalnya korban, kali pertama diketahui oleh saksi berinisial MDC (34), yang merupakan pacar korban.

"Korban ditemukan oleh saksi sudah kondisi meninggal dunia, dengan keadaan leher terlilit tali jemuran yang digantungkan di pipa besi," ujar Kapolsek Kebomas, Kompol Gatot.

Gatot menjelaskan, pada Rabu (25/6/2025) kemarin, saksi MDC sempat bermain dan mengobrol di kos korban. 

Kemudian, saksi pamit untuk pulang, karena ingin membelikan sesuatu untuk anaknya. 

Korban sempat menahannya pulang, namun karena alasan membelikan sesuatu untuk anaknya, lalu saksi diperbolehkan pulang dan akan datang lagi keesokan harinya.

Kemudian pada Kamis pagi, saksi datang kembali ke kos korban dengan posisi kamar korban terkunci.

Saksi yang tak mendapat respons atas panggilannya kepada korban, menggunakan kunci ganda kos yang saksi pegang.

Saat masuk, saksi dikagetkan dengan kondisi korban atau kekasihnya yang sudah tidak bernyawa dengan posisi tergantung. 

Saksi kemudian berteriak dan meminta tolong kepada pemilik kos, lalu diteruskan laporan ke pihak kepolisian.

Dari hasil pemeriksaan, belakangan hubungan saksi dengan korban ada sedikit masalah, korban sempat mengeluh masalah ekonomi dan mengeluh gaji kecil.

"Besar dugaan korban gantung diri karena masalah ekonomi, beban ekonomi," ungkapnya.

Gatot juga mengungkapkan, hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Pihak keluarga berkeberatan korban dilakukan autopsi, pihak keluarga sudah ikhlas atas kematian anaknya, kemudian membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi," imbuhnya. 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved