Persebaya Surabaya

Amunisi Pertahanan Persebaya Surabaya Komplit, Palang Pintu Rian–Dimov–Mitrevski Tembok Kokoh GBT

Persebaya Surabaya tengah menyusun ulang barisan belakang yang lebih solid, agresif, dan kompatibel dengan skema pressing intens yang diusungnya.

Editor: Wiwit Purwanto
Persebaya Surabaya
TEMBOK - Pemain belakang Persebaya Surabaya: Rachmat Irianto, Dime Dimov dan Risto Mitrevski 

SURYA.CO.ID – Menyongsong Liga 1 musim 2025-2026 Persebaya Surabaya dipastikan tampil dengan wajah baru di lini pertahanan.

Di bawah kendali pelatih anyar Eduardo Pérez, Persebaya Surabaya tengah menyusun ulang barisan belakang yang lebih solid, agresif, dan kompatibel dengan skema pressing intens yang diusungnya.

Tiga nama utama menjadi fondasi benteng baru di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT): Rachmat Irianto, yang pulang dari Persib Bandung; Dime Dimov, bek jangkung yang tampil konsisten musim lalu; dan rekrutan baru dari Dewa United, Risto Mitrevski, bek senior asal Makedonia Utara.

Rachmat Irianto: Pemimpin Baru, Nafas Lama

Kembalinya Rachmat Irianto bukan hanya soal nostalgia.

Ia hadir di momen yang tepat, dengan kematangan taktik dan pengalaman tiga musim membela Persib Bandung.

Baca juga: WANI NGOSEK ! Daftar 5 Debut Eks Skuad EPA Persebaya Naik Kelas ke Tin Inti Persebaya Surabaya

Ia juga membawa semangat yang diwariskan mendiang ayahnya, Bejo Sugiantoro, untuk mewujudkan mimpi juara bersama Persebaya.

Dengan posisi utama sebagai bek tengah kanan atau gelandang bertahan, Rian akan menjadi titik awal build-up sekaligus penyeimbang tekanan lawan.

Eduardo disebut menyukai karakter Rian yang bisa "menggerakkan" blok pertahanan dan selalu siap di situasi transisi.

Dime Dimov: Pilar Ketenangan dan Duet Serasi

Musim lalu, Dime Dimov tampil impresif meski Persebaya sempat goyah di pertengahan musim.

Baca juga: Generasi Emas Persebaya Surabaya Tampil Rian & Koko Ari Comeback, Tunggu Hansamu Yama Kapan?

Bek berpaspor Makedonia ini dikenal tenang, kuat dalam duel udara, dan punya akurasi umpan jarak jauh yang tinggi.

Eduardo menganggap Dimov sebagai “penyeimbang chaos” di lini belakang.

Ia diproyeksikan menjadi bek tengah kiri, sekaligus mentor bagi dua palang pintu lokal: Kadek Raditya dan Arief Catur.

Risto Mitrevski: Veteran Berpengalaman, Siap Jadi Komandan Taktis

Rekrutan anyar Persebaya yang satu ini tak bisa dipandang remeh.

Baca juga: Deretan Nama Diluar Dugaan Persebaya Surabaya, Wonderkid, Bintang Timnas Indonesia Dan Montenegro

Risto Mitrevski tampil dalam 30 laga bersama Dewa United musim lalu dan mencetak dua gol.

Ia juga dikenal produktif dalam situasi bola mati, mencatatkan 7 gol semusim sebelumnya.

Mitrevski diperkirakan akan berperan sebagai sweeper—bek terakhir dalam formasi tiga bek atau komando lini belakang dalam skema empat bek.

Pengalaman dan kepemimpinannya di dalam lapangan sangat dibutuhkan oleh pelatih.

Skema Taktik: 4-3-3 atau 3-4-2-1?

Eduardo Pérez dikenal fleksibel secara taktikal.

Pengamatan SURYA.co.id, Persebaya bakal menggunakan formasi dasar 4-3-3, dengan Rian–Mitrevski sebagai duet inti.

Namun, dalam skema alternatif 3-4-2-1, Dimov diplot sebagai bek tengah kiri untuk menutup zona sisi dan membantu progresi bola.

Dalam dua skema tersebut, transisi dari bertahan ke menyerang menjadi kunci.

Rian dan Dimov disebut sebagai dua pemain bertahan Persebaya yang paling piawai dalam mengalirkan bola ke lini kedua tanpa panik.

Eduardo tak ingin mengandalkan tiga nama itu saja.

Ia menyiapkan Kadek Raditya, Koko Ari Araya, dan Mikael Tata sebagai pelapis maupun penggeser posisi tergantung strategi dan lawan.

Menariknya, kombinasi bek asing Risto Dimov–Mitrevski memungkinkan komunikasi dalam bahasa Makedonia yang lebih cepat di bawah tekanan.

Sementara Rian punya chemistry yang sangat kuat dengan kiper Ernando Ari, rekan setim di klub dan Timnas.

Ini membuat blok pertahanan Persebaya terhubung dalam dua sistem komunikasi: pengalaman internasional dan soliditas lokal—sesuatu yang jarang dimiliki tim Liga 1 lainnya.

GBT Siap Jadi Benteng Kembali?

Dengan kombinasi ini, Persebaya berharap bisa menghidupkan kembali aura stadion Gelora Bung Tomo sebagai "markas tahan banting."

Musim lalu, Persebaya kebobolan 38 gol—angka yang cukup tinggi bagi tim papan atas.

Musim ini, targetnya jelas: minim kebobolan, dominasi pressing, dan clean sheet di kandang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved