Intervensi Desa Terindikasi Stunting, Pemkab Nganjuk Gulirkan Program Gemar Makan Ikan

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Penambahan makanan bergizi masih menjadi salah satu kunci melahirkan anak-anak sehat dan bebas stunting.

Dengan prevalensi stunting yang masih tinggi, Pemkab Nganjuk pun terus menggencarkan budaya makan ikan lewat Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan).

Gemarikan ini bukan program baru di Nganjuk, karena pemda melalui TP PKK dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Nganjuk sudah menggulirkannya beberapa tahun terakhir.

Kali ini, kegiatan itu digelar di Pendopo Monumen Dr Soetomo, Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret,  Jumat (20/06/2025). 

Ketua Tim Penggerak PKK Nganjuk, Yuni Marhaen mengatakan, pemilihan Desa Ngepeh sebagai sasaran program Gemarikan bukan tanpa sebab. 

Berdasarkan data, ada 42 anak terindikasi stunting dan 10 keluarga tercatat dalam kategori kemiskinan ekstrem di desa itu. 

"Karenanya kami hadir di sini (Desa Ngepeh) agar intervensi gizi lewat Gemarikan bisa lebih tepat sasaran," kata Yuni.

Istri dari Bupati Nganjuk itu menegaskan, stunting bukan sekadar tinggi badan, tetapi juga menyangkut kurangnya asupan gizi kronis yang berdampak pada kecerdasan dan daya saing anak. 

Salah satu solusi yang digencarkan adalah melalui konsumsi ikan yang kaya protein, omega-3 dan nutrisi penting lainnya.

“Dengan membiasakan makan ikan, Insya Allah kebutuhan gizi anak bisa tercukupi. Harapan kita, anak-anak Nganjuk tumbuh sehat, cerdas, dan bisa bersaing di masa depan,” lanjutnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) Nganjuk, Yusuf Satrio Wibowo menyatakan, kegiatan Gemarikan juga merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam membangun kesadaran masyarakat.

Terutama menjadikan ikan sebagai konsumsi harian. Ikan adalah salah satu sumber gizi. "Gerakan ini tidak hanya bertujuan menurunkan stunting, tetapi juga menjadi bagian dari revolusi perikanan di Nganjuk," terangnya. *****