Dies Natalis ke-44, UWKS Kukuhkan Diri sebagai Kampus Unggulan Berbudaya dan Berdampak

Beasiswa ini berasal dari berbagai mitra strategis yang mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul. 

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa uwks
REKTOR DAN WAKIL REKTOR : Rektor UWKS dan Para Wakil Rektor sebelum membuka Rapat Terbuka Senat UWKS di Bangsal Pancasila UWKS, Kamis (19/6/2025). 

SURYA.CO.ID, SURABAYAUniversitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menandai peringatan Dies Natalis ke-44 dengan tekad memperkuat posisinya sebagai kampus unggulan yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat.

Rangkaian Dies Natalis dilakukan melalui Rapat Terbuka Senat di Bangsal Pancasila UWKS, Kamis (19/6/2025), dengan menghadirkan orasi ilmiah dari Dr. I Ketut Gunarta, Direktur PT ITS Tekno Sains.

Orasi tersebut mengangkat tema besar perayaan tahun ini, “Berinovasi Dengan Ilmu, Menjaga Budaya, dan Membangun Peradaban”.

Sebagai rangkaian perayaan Dies Natalis, UWKS juga menggelar acara bertajuk Penggelaran Mangayu Bagyo.

Momentum tersebut tidak hanya menjadi ajang refleksi perjalanan institusi, tetapi juga penyerahan beasiswa kepada 318 mahasiswa UWKS yang berprestasi.

Beasiswa ini berasal dari berbagai mitra strategis yang mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul. 

Di antaranya, beasiswa dari Moduit diberikan kepada 200 mahasiswa, Bank Jatim kepada 66 mahasiswa, BCA kepada 20 mahasiswa, Yayasan VDMI kepada 27 mahasiswa, serta BPR Jatim kepada 5 mahasiswa.

Rektor UWKS, Prof. Dr. dr. Widodo Ario Kentjono, Sp.THT-KL (K), FICS, menyampaikan rasa syukur atas berbagai capaian institusi.

Ia menilai momentum usia ke-44 menjadi refleksi sekaligus titik tolak untuk terus melangkah lebih maju.

“Alhamdulillah,UWKS genap berusia 44 tahun. Kami terus berupaya menjalankan tugas sebaik-baiknya dan bersyukur atas hasil membanggakan yang kami raih dari hari ke hari,” ujarnya.

Capaian tersebut tercermin dari data UniRank 2024 yang menempatkan UWKS pada peringkat ke-32 dari hampir 3.000 perguruan tinggi swasta di Indonesia. 

Di tingkat regional, UWKS berada di posisi ke-4 se-Jawa Timur dan ke-2 di Surabaya.

 Tak hanya itu, UWKS juga dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terfavorit se-Jawa Timur pada 1 Maret 2024.

Di kancah internasional, UWKS telah menjalin kemitraan dengan berbagai institusi luar negeri dan menerima mahasiswa asing yang kini menempuh studi di kampus tersebut.

“Kami bersyukur atas pencapaian di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Semua ini adalah wujud kontribusi nyata UWKS dalam pengembangan ilmu dan peningkatan daya saing global,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi seluruh elemen kampus, mulai dari jajaran wakil rektor, dekan, ketua lembaga dan biro, hingga para ketua program studi yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam membangun UWKS.

“Kami tidak akan sampai di titik ini tanpa dukungan penuh dari Yayasan Wijaya Kusuma dan seluruh sivitas akademika. Ini capaian terbaik sepanjang perjalanan UWKS,” tambahnya.

Ke depan, UWKS menargetkan peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi secara berkelanjutan, dengan fokus pada mutu akademik, riset inovatif, dan pengabdian masyarakat yang inklusif serta berdampak luas.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., turut memberikan apresiasi tinggi terhadap konsistensi kinerja UWKS. 

Menurutnya, UWKS memiliki potensi besar untuk menjadi kampus yang benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Sumber daya yang dimiliki UWKS, kami yakin bisa mewujudkan kampus berdampak melalui berbagai program pengabdian, hilirisasi riset, serta kolaborasi erat dengan berbagai pihak,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya pelestarian budaya di tengah derasnya arus modernisasi.

Menurutnya, UWKS, yang namanya mengandung unsur sejarah dan kepahlawanan yang memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga jati diri bangsa.

“Budaya adalah identitas dan kekayaan yang tak ternilai. Inovasi yang berakar pada budaya lokal akan memiliki kekuatan dan nilai lebih besar. UWKS harus menjadi pelestari budaya yang juga unggul dalam ilmu,” tegasnya.

Tema Dies Natalis tahun ini, lanjut Prof. Dyah, sangat relevan dengan tantangan zaman.

Perpaduan antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal menjadi kunci dalam membangun peradaban yang kokoh.

“Tema ini selaras dengan moto UWKS sebagai Kampus Unggulan Berbudaya. Ini adalah bentuk harmoni antara kemajuan ilmu dan akar budaya yang menjadi jati diri bangsa,” ujarnya.

Prof. Dyah pun berharap UWKS menjadi pionir dalam mewujudkan konsep Kampus Berdampak sebagaimana cita-cita besar nasional dan misi pemerintahan menuju Indonesia Emas.

“Dulu kita dorong Kampus Merdeka, kini saatnya Kampus Berdampak. LLDIKTI Wilayah VII dulu terbanyak dalam Kampus Merdeka, harapannya untuk Kampus Berdampak pun demikian. UWKS harus menjadi agen perubahan yang konkret,” pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved