Amalan Islam
Pahala Puasa Asyura di Bulan Muharram Menghapus Dosa Satu Tahun, Ini Jadwalnya 2025
Pahala Puasa Asyura di Bulan Muharram Menghapus Dosa Satu Tahun, Ini Jadwalnya 2025
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Puasa Asyura merupakan puasa sunah tanggal 10 Muharram.
Puasa ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw, karena kemuliaan dan keutamaanya.
Lantas, kapan Puasa Asyura 2025?
Simak jadwal dan dalil keutamaannya berikut.
Dalil Puasa Asyura
Mengutip buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah, berikut dalil keutamaan mengerjakan Puasa Asyura.
Dari Aisyah Radhiyallahu anhu, ia berkata: "Hari Asyura adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan Puasa Ramadan, beliau meninggalkan Puasa Asyura, dan beliau bersabda, 'barangsiapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barang siapa hendak berbuka, maka berbukalah," (HR. Bukhari).
Adapun pahala mengerjakan Puasa Asyura adalah mengugurkan dosa selama setahun yang lalu.
"Puasa Asyura itu dapat menghapus (dosa-dosa) satu tahun yang lalu," (HR. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Baca juga: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Doa yang Dianjurkan
Jadwal Puasa

Berdasarkan kalender Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Muharram 1447 Hijriyah bertepatan pada Jumat, 27 Juni 2025 Masehi.
Artinya, Puasa Tasua 9 Muharram 1447 Hijriyah bertepatan pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Sementara Puasa Asyura 10 Muharram 1447 Hijriyah pada Minggu, 6 Juli 2025.
Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Makna Puasa Asyura Menurut Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan asal usul amalan ibadah Puasa Asyura.
Suatu ketika, kata Ustadz Adi Hidayat, Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau menyaksikan kaum Yahudi melakukan puasa pada tanggal 10 Muharram.
Tradisi ini menarik perhatian Nabi SAW karena sesuai dengan hari Asyura yang dikenal dalam Islam.
"Kebiasaan puasa kaum Yahudi itu sesuai dengan tanggal puasa Asyura yang ditunaikan di hari ke-10 di bulan Muharram. Nabi bertanya kepada para sahabat dan kaum Yahudi saat itu, kaum Yahudi menjawab mereka melakukan puasa untuk mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada Musa As dan pengikut beliau dari kekejaman Fir'aun laknatullah," terang Ustadz Adi Hidayat dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Bagi kaum Yahudi, 10 Muharram merupakan hari penting karena pada hari itu Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kezaliman Fir’aun.
Rasulullah SAW tidak hanya membenarkan puasa tersebut, namun juga menunjukkan bahwa beliau lebih berhak melestarikan ajaran Nabi Musa AS.
Sebagai bentuk kesyukuran, Rasulullah menganjurkan umat Islam untuk berpuasa di hari tersebut.
Puasa Asyura pun kemudian menjadi salah satu amalan sunah yang dilakukan secara rutin oleh Nabi SAW di tahun-tahun berikutnya.
Hal ini juga dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari.
"Hadist ini setidaknya mengonfirmasi tiga hal yang menjadi keistimewaan serta dapat kita raih hikmahnya, serta dapat melestarikan hukum yang ada di dalamnya, pertama saya lebih berhak melestarikan syariat Nabi Musa, hal ini menunjukkan syariat yang dibawa nabi mulai dari nabi Adam bersumber dari Tuhan yang sama," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Pesan ini menegaskan bahwa ajaran para nabi berasal dari sumber ilahi yang sama, dan puasa Asyura adalah bentuk nyata pelestarian nilai-nilai itu dalam Islam.
Namun, agar puasa umat Islam tidak sama dengan Yahudi, maka dianjurkan menambah puasa satu hari sebelum atau sesudah Puasa Asyura tanggal 10 Muharram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.