Idul Adha 2025

Kurangi Plastik di Idul Adha, Masjid As-Syifa RSML Lamongan Bungkus Daging Kurban Dengan Daun Jati

Selain itu daun jati memang alami dan ramah lingkungan serta bisa dibuang karena mudah terurai di tanah.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri (hanif manshuri)
DAGING KURBAN - Panitia Idul Kurban Masjid As -Syifa Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) mengurangi pemakaian pembungkus plastik dengan mulai memakai daun jati untuk membungkus daging kurban. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Gerakan peduli lingkungan dengan menekan penggunaan pembungkus plastik seperti tas kresek, juga diterapkan dalam Idul Adha di Lamongan.

Termasuk panitia kurban Masjid As-Syifa Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) yang memakai daun jati sebagai pengganti tas kresek.

Ini menjadi cara baru, setelah tahun-tahun sebelumnya kadang memakai kardus atau tas kresek untuk mengemas atau membungkus daging yang hendak dibagikan kepada masyarakat.

Panitia Masjid As-Syifa  memanfaatkan daun jati dalam mendistribusikan daging kurban sebagai bukti pengurangan sampah plastik serta menjaga lingkungan.

Selain itu daun jati memang alami dan ramah lingkungan serta bisa dibuang karena mudah terurai di tanah.  Berbeda dengan tas kresek atau plastik sejenis yang butuh puluhan tahun untuk bisa hancur.

Saat Idul Adha 1446 H tahun ini, panitia Masjid As-Syifa memotong 21 ekor  sapi dan 12 ekor kambing. Menurut panitia kurban, Arfian, penggunaan daun jati juga membuat daging kurban lebih enak serta ramah lingkungan.

"Kalau pakai plastik kresek, jelas tidak ramah lingkungan dan sulit dihancurkan saat dibuang sebagai sampah," kata Arfian.

Pertimbangan lain, daging yang dibungkus daun jati rasanya lebih enak dan aromanya khas. Sementara poses pemotongan hewan pun menggunakan alat yang modern,  termasuk mendatangkan lima juru sembelih hewan halal atau juleha.

Selain itu sejumlah petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan juga  melakukan pemeriksaan kondisi dan kesehatan daging kurban agar dinyatakan sehat dan layak konsumsi.

Menurut Arfian, bungkus daun jati tetap akan dipertahankan pada Idul Adha di tahun-tahun mendatang. Apalagi di Lamongan banyak hutan jati yang tumbuh subur dan daunnya bisa dimanfaatkan. Kebutuhan daun jati tidak akan sampai membuat hutan gundul. ****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved