KKB Papua

Nasib Bripka LO Oknum Polisi Pengkhianat Negara, Nekat Jual Amunisi untuk KKB Papua Demi Uang

Beginilah nasib Bripka LO, oknum polisi yang salah pilih jalan menjadi pengkhianat negara. Demi Uang Nekat Jual Amunisi untuk KKB Papua.

IST/Tribun Jogja
PEMASOK AMUNISI KKB - Ilustrasi amunisi. Beginilah Nasib Bripka LO Oknum Polisi Pengkhianat Negara, Nekat Jual Amunisi untuk KKB Papua Demi Uang. 

SURYA.co.id - Beginilah nasib Bripka LO, oknum polisi yang salah pilih jalan menjadi pengkhianat negara.

Sebagai polisi, Bripka LO seharusnya melindungi masyarakat dan menangkal kelompok separatis.

Tapi tidak dengan Bripka LO, ia malah menjual amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Semua itu ia lakukan demi mendapat uang lebih.

Diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz mengungkap penjualan puluhan amunisi yang dilakukan oleh oknum anggota Polri berinisial Brigadir Dua (Bripda) LO terhadap seorang warga sipil berinisial PW yang berafiliasi dengan KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (19/5/2025).

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani menyampaikan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, pihaknya menemukan adanya penjualan amunisi yang dilakukan oleh oknum anggota Polri terhadap KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya. 

“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam suplai senjata dan amunisi kepada KKB,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin malam, melansir dari Kompas.com.

Faizal menyayangkan tindakan ini karena penjualan puluhan amunisi tersebut dilakukan oleh oknum anggota Polri berinisial Bripda LO.

“Tidak ada ruang bagi pengkhianat institusi, seperti Bripda LO yang terlibat dalam penjualan amunisi kepada para pelaku KKB,” ujarnya.

Jenderal bintang satu itu menyampaikan, pelaku oknum polisi berinisial Bripda LO ini telah diamankan di Rutan Mapolda Papua guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Untuk pelaku PW yang membeli puluhan amunisi dan berafiliasi dengan KKB telah kami tahan dan akan menjalani proses pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut,” katanya.

Baca juga: Daftar Aksi Brutal Pimpinan KKB Papua Undius Kogoya, 18 Anak Buahnya Tewas Dalam 1 Jam Operasi TNI

Pecatan TNI Pengkhianat Negara

Tak cuma oknum polisi, oknum TNI pun ada yang jadi pengkhianat negara.

Sederet pecatan TNI memilih jadi pengkhianat negara yakni dengan bergabung kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.

Salah satunya adalah Yotam Bugiangge. Ia memilih jalan sesat sebagai pemimpin KKB Papua.

Bahkan Yotam Bugiangge kini disebut-sebut sebagai pimpinan KKB Papua yang ditakuti Egianus Kogoya Cs.

Yotam dan KKB Papua pimpinannya baru saja terlibat baku tembak dengan aparat di Kampung Nogolit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Jumat (26/5/2023) dan Senin (29/5/2023).

Bergabungnya anggota TNI dengan KKB Papua bukanlah hal baru.

Melansir dari Tribunnews.com, berikut ini 6 prajurit TNI yang membelot dan beralih ke KKB Papua:

1. Lucky Y Matuan alias Lukius

Lucky Y Matuan alias Lukius sudah bergabung dengan KKB Papua sejak Februari 2021, ketika ia menghilang dari tempatnya bertugas.

Bergabungnya Lukius dengan KKB ini disampaikan oleh Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom.

"Ada seorang prajurit TNI yang telah bergabung dengan TPN sejak Februari lalu, dan saat ini bersama pasukan TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat)" ungkap Sebby lewat pesan singkat, Jumat (16/4/2023).

Menurut Sebby, Lukius bergabung dengan KKB Papua atas kesadarannya sendiri.

Ia menambahkan, Lukius telah menyerang tempatnya bertugas, pos TNI di Bulapa, saat awal bergabung dengan KKB Papua.

Sebby menyebut Lukius berhasil menembak tiga prajurit TNI dalam serangan itu.

"Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan TPNPB, bertugas di Pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya."

"Bahkan, dia juga menyerang pos TNI Bulapa," urai Sebby.

Baca juga: Kronologi Siasat Licik KKB Papua Gagal Total, 18 Anggotanya Ditumbangkan TNI Dalam 1 Jam Operasi

Aksi pengkhianatan yang dilakukan Lukius juga telah dibenarkan Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa saat masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Andika mengatakan Lukius yang berpangkat Pratu sudah terdeteksi bergabung dengan KKB Papua sejak Februari 2021, ketika meninggalkan pos tempatnya berajaga.

"Sebetulnya, terdeteksinya (bergabung KKB) pada bulan Februari yang lalu, di mana dia meninggalkan pos," terang Andika Perkasa, Selasa (20/4/2021).

Sebelum bertugas di Papua, Lukius yang lahir di Wamena, ditempatkan di Jawa Tengah.

"Dia berusia 24 tahun, lahir dan besar di Wamena."

"Ditempatkan setelah bertugas di salah satu Batalyon Infanteri di Jawa Tengah," ujar Andika.

2. Yotam Bugiangge

Yotam Bugiangge juga bergabung dengan KKB Papua setelah menghilang dari tempatnya bertugas di Kompi C Senggi, Kabupaten Keerom, Papua pada 17 Desember 2021.

Ia kabur membawa satu pucuk senjata SS-2 VI pada Jumat (17/12/2021) sore pukul 17.00 WIT, saat melaksanakan tugas jaga.

"Prada Yotam Bugiangge diketahui tidak hadir tanpa keterangan dari kesatuan pada hari Jumat, 17 Desember 2021, pukul 17.00 WIT."

"Ia membawa senjata 1 pucuk SS-2 V1 bertempat di Mayonif 756/WMS, Kabupaten Keerom," ujar Kolonel Inf Aqsha Erlangga yang saat itu menjabat sebagai Kapendam XVII/Cenderawasih, melalui keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).

Sama seperti Lukius, Yotam juga putra asli Papua yang lahir di Nduga pada 24 Mei 1999.

Kabar terbaru menyebutkan Yotam Bugiangge kini telah menjadi pimpinan sebuah KKB Papua di wilayah Nduga.

Pada 26 Mei 2023 lalu, KKB pimpinan Yotam menyerang aparat TNI-Polri yang sedang patroli di Kampung Nogolait dan menyebabkan terjadinya kontak tembak.

Dikutip dari Tribun-Papua.com, aksi serupa kembali terjadi pada 29 Mei 2023, dan menyebabkan 162 warga Kampung Nogolait mengungsi ke Kota Kenyam.

Meski terbilang 'pendatang' di KKB Papua, sosok Yotam disebut-sebut ditakuti Egianus Kogoya.

Sebagai informasi, Egianus juga terkenal sebagai pimpinan KKB di Nduga yang kejam.

Kapolres Nduga, AKBP Rio Alexander Panelewen, mengungkapkan Yotam dan Egianus awalnya sempat bekerja sama.

Namun, setelah itu, Egianus dan Yotam berpisah membentuk kelompok masing-masing.

"Sekarang Yotam ini jalan sama Armi Tabuni dan Waryambo," ungkap Rio, Minggu (7/5/2023), dikutip dari Kompas.com.

Berdasarkan informasi yang didapat Rio, Yotam dan kelompoknya berada di sekitar Distrik Kenyam setelah sempat pergi ke Yahukimo.

Ia menduga, keberadaan Yotam di Distrik Kenyam membuat Egianus tak lagi mendekat ke tempat itu.

"Kemungkinan Egianus tidak mudah untuk ke Kenyam karena ada si Yotam ini," pungkasnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved