Cerita Siswi dan Alkali, Calon Pengantin yang Tanam Pohon Pertama Sebelum Menikah di Jombang

Dua pasangan muda ini turun ikut serta ambil bagian dalam program Gerakan 1 Pernikahan 1 Pohon di Kabupaten Jombang

SURYA.co.id/Anggit Pujie Widodo
PENGANTIN TANAM POHON - Proses seremonial menanam pohon di Taman Kebon Ratu, Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang oleh calon pengantin pada Kamis (15/5/2025). Calon pengantin wajib tanam pohon sebelum menikah. 

SURYA.co.id, JOMBANG - Siswi Aprilia (25) dan Alkawi Nuarmatin (26) mungkin menjadi dua pasangan di Kabupaten Jombang yang pertama kali merasakan wajib menanam satu bibit pohon sebelum pernikahan mereka.

Menyambut hari bahagia keduanya yang akan digelar pada 14 Juni 2025 mendatang, dua pasangan muda ini turun ikut serta ambil bagian dalam program 'Gerakan 1 Pernikahan 1 Pohon' yang digagas oleh Kantor Kementrian Agama (Kemenag) dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang.

Bersama tiga pasangan yang lain, Siswi dan Alkawi menanam pohon trembesi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabon Ratu pada Kamis (15/5/2025).

Pohon tersebut ditanam sebagai simbol awal kehidupan. Bukan hanya mereka, namun bumi yang mereka tinggali.

"Alhamdulillah saya ikut senang dan bangga bisa menjadi bagian dari peluncuran program ini," ucap Siswi warga Desa Kalikejambon, Kecamatan Tembelang, Jombang ini saat dikonfirmasi terpisah pada Sabtu (17/5/2025).

Bagi Siswi, menang pohon sebelum melangsungkan pernikahan ini punya dua makna yang bisa diresapi. Yakni memulai kehidupan baru, serta menjaga alam.

"Kami percaya kalau cinta itu bukan hanya ada pasangan namun juga pada lingkungan. Ini merupakan bagian kecil yang bermaksa besar untuk keberlangsungan alam yang kami tempati," ujarnya.

Menurut sudut pandangnya, menanam pohon merupakan bentuk manfaat sebagai ajang reboisasi dan mengurangi polusi lingkungan.

"Saya rasa program ini bagus. Sebagai calon pengantin itu hubungannya bukan hanya dengan manusia saja, tapi juga berhubungan dengan lingkungan dan alam sekitar," ungkapnya.

Dirinya juga berharap program ini dapat terus dilakukan, karena manfaat yang akan dirasakan oleh generasi berikutnya akan terasa.

Program ini juga bisa menjadi anak penghijauan, dan banyak ruanv penuh oksigen bersih di Kabupaten Jombang.

"Pohon yang kami tanam ini bukan hanya sebagai simbol. Siapa tau nanti kami bisa duduk bersama anak-anak kami di bawah pohon yang kami tanam ini, itu kan bagus dan romantis sekali," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menerbitkan Surat Edaran perihal program Gerakan Satu Pernikahan Satu Pohon Lestari (Jombang Lestari).

Program ini dicanangkan dalam rangka mendukung percepatan program 100 hari Bupati Jombang Warsubi dan Wakil Bupati KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman.

Program yang diberi nama Gerakan Satu Pernikahan Satu Pohon Lestari (Jombang Lestari) merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang dengan Kementerian Agama (Kemenag).

Lebih lanjut, tujuan program ini yakni mengajak pasangan penganting untuk ikut serta menjaga lingkungan dengan menanam pohon pada momen pernikahan mereka.

Tak main-main, Pemkab Jombang juga telah menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor 100.3.4/251/415.01/2025 tertanggal 6 Mei 2025 sebagai dasar pelaksanaan program di seluruh wilayah Jombang. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved