Pemkot Surabaya Bentuk 10 Koperasi Merah Putih di Tingkat Kelurahan, Target Juli 2025 Rampung
Pemkot Surabaya menargetkan dapat membentuk 10 Koperasi Merah Putih tingkat kelurahan di Surabaya.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Pemkot Surabaya menargetkan dapat membentuk 10 Koperasi Merah Putih tingkat kelurahan di Surabaya.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya, Dewi Soeriyawati, menjelaskan bahwa pada tahap awal pembentukan Koperasi Merah Putih akan menyasar 10 kelurahan sebagai pilot project.
"Kami menargetkan seluruh kelurahan harus sudah terbentuk koperasi pada 12 Juli mendatang, tepat di Hari Koperasi,” ujar Dewi ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Masing-masing kelurahan tersebut dipilih sebagai pilot project dengan mempertimbangkan aktivitas Padat Karya yang sudah berjalan.
Nantinya, kegiatan tersebut akan dikembangkan melalui Koperasi Merah Putih.
Kesepuluh kelurahan tersebut di antaranya adalah Kelurahan Mojo, Babat Jerawat, Tanah Kali Kedinding, Ngagel Rejo, Tandes, Semolowaru, Penjaringansari, Tambakrejo, Manukan Wetan, dan Ketintang.
"Kami mengembangkan apa yang sudah ada. Koperasi Merah Putih di Kota Surabaya akan memiliki detail operasional yang lebih terstruktur, termasuk pengawasan dari lurah dan model pengelolaan yang jelas,” ujar Dewi.
Nantinya, koperasi ini akan fokus pada tujuh kegiatan utama sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, pelaksanaannya akan dilakukan penyesuaian sesuai kebutuhan masing-masing kelurahan.
Satu di antara kelurahan tersebut berada di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Simokerto.
Pihak kelurahan dan forkomida bersama masyarakat telah menggelar Musyawarah Kelurahan Khusus (Muskelkus) pembentukan Koperasi Merah Putih Kelurahan Tambakrejo, Rabu (30/4/2025).
Menurut Dewi, Kelurahan Tambakrejo yang akan fokus pada sembako.
Sebab, koperasi ini turut terlibat sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Surabaya.
“Memang ada tujuh kegiatan yang nanti sesuai instruksi presiden, antara lain sembako, klinik, apotek, co-op stores. Namun, untuk Surabaya kami lakukan penyesuaian karena sudah ada beberapa kelurahan yang memiliki mekanisme penanganan sembako, seragam, dan paving melalui program padat karya yang sudah berjalan," jelasnya.
Pemkot Surabaya akan memberikan dukungan dengan pendampingan dan pelatihan yang dilakukan Dinkopumdag.
“Untuk pemodalan, kami juga didampingi oleh Bank Tabungan Negara (BTN). Berapa nilainya nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan koperasi yang disetujui dalam Muskel,” katanya.
Nantinya, musyawarah kelurahan juga akan membahas struktur koperasi dan keanggotaan.
"Dikembalikan kepada muskelnya, jadi tidak ada paksaan dan teknis setiap koperasi namun bergantung pada hasil musyawarah,” ujarnya.
Dengan adanya program Koperasi Merah Putih, Dewi berharap dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dalam mengembangkan koperasi yang sudah ada.
"Lewat program ini semakin menegaskan bahwa koperasi bukan hanya tentang simpan pinjam, tetapi lebih bermanfaat ketika ada kegiatan yang nyata," katanya.
Harga Tiket Persita vs Persebaya Surabaya: VIP Rp 200 Ribu, Tribun Mulai Rp 60 Ribu |
![]() |
---|
10 Detik Maling Curi Motor di Parkiran Minimarket Siwalankerto Surabaya, Korban Sempat Kejar Pelaku |
![]() |
---|
Fokus Cegah Stunting, IIDI Cabang Surabaya Turun Jalan, Bagi Makanan Sehat & Flyer Edukatif |
![]() |
---|
Tampung Aspirasi Khusus, Golkar Jatim Gelar Dialog dengan Warga Sapta Darma |
![]() |
---|
KKN Mahasiswa Unej Diapresiasi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi : Selaras dengan Potensi Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.