Atlet Indonesia Jajal Sepeda Downhill Terbaru Polygon di Ajang Ekstrem Red Bull Rampage 2025

Polygon menggelar Polygon MTB Gathering yang mempertemukan 80 penggiat MTB dari seluruh Indonesia.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Polygon
POLYGON MTB GATHERING - Sekitar 80 penggiat MTB dari seluruh Indonesia saat hadir dalam Polygon MTB Gathering yang mempertemukan Mengusung semangat 'pemersatu MTB se-Indonesia'. Polygon mengundang secara eksklusif para atlet, content creator, hingga akademi MTB untuk mencoba langsung performa Polygon Collosus DH yang juga digunakan pada ajang ekstrem Red Bull Rampage. 

"Kami menyadari bahwa untuk mendorong regenerasi talenta-talenta muda agar memahami berbagai peluang masa depan di dunia MTB dan sekaligus membawa nama Indonesia, diperlukan partisipasi dari semua pihak, karena ini adalah concern kita bersama,” ungkap Vivin.

Kehadirannya sudah dinanti-nanti sejak 2024 lalu, Polygon Collosus DH bukan hanya sekadar comeback biasa.

Pertama kali diperkenalkan pada Sea Otter 2025, sepeda ini adalah hasil development panjang yang memakan waktu 3 tahun dalam inovasi dan pengujian teknologinya.

Bersama Deyna Rizqi Ramadhan sebagai tim Polygon Engineer, Zendy menjelaskan bahwa ada 4 konfigurasi geometri yang bisa dilakukan penyesuaian dengan mengubah flip chip.

Ditambah dengan teknologi Independent Floating Suspension (IFS) yang sudah menjadi identitas Polygon pada deretan sepeda full suspension-nya.

Tentunya, bukan Polygon jika tidak melakukan pengujian kualitas langsung dengan penggunanya!

Polygon Collosus DH telah diuji oleh tim engineer, Deyna yang juga pernah aktif menjadi atlet, sebagai tes kelayakan pertama, sebelum akhirnya diuji oleh atlet dari berbagai negara, dan dibawa ke ajang bergengsi Red Bull Rampage di Virgin, Utah — kompetisi freeride paling ekstrem di dunia — pada November 2024 lalu oleh rider asal Amerika, Luke Whitlock.

Tidak hanya Luke Withlock, Polygon Collosus DH juga sudah meraih kemenangan perdananya pada Pekan Olahraga Nasional kategori MTB – disiplin downhill – di Aceh September tahun lalu.

Sepeda yang ditunggangi oleh Dois Audi Fikriansyah itu berhasil menyabet medali emas.

“Menggunakan sepeda Polygon ini sangat nyaman, melalui obstacle dan cornering rasanya ringan, pedaling juga tidak berat. Akhirnya berbuah manis, sepeda ini membawa aku ke medali emas PON,” jelas Dois.

Sementara itu, Anantha Djawa yang baru pertama kali mencicipi sepeda downhill di Panderman Gravity Park itu juga menyatakan kenikmatan bersepeda dengan sepeda Collosus DH.

“Aku ketika pertama coba sepeda ini, aku langsung tau sepeda ini memang buat aku,” pungkas creator yang akrab disapa Nantha yang menunggangi seri DH 9.

Polygon hadir dengan dua serinya, yaitu Collosus DH 9 dengan corak gradien burudan DH 7.

Polygon Collosus DH 9 bisa dibanderol dengan harga Rp 78.000.000, sementara Polygon Collosus DH 7 dibanderol dengan harga Rp 55.000.000.

Sementara itu beberapa peserta berkisah atas pengalamannya mengikuti kegiatan ini.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved